Waylinn dan Zephyxia keluar dari Kiervant Sky. Mereka akan melakukan perjalanan menuju ke Tree of Life. Area pertama yang akan mereka lewati adalah Sea of Chaos.
Melihat wujud baru Zephyxia, Waylinn menjadi menyesal. “Zephyxia, aku minta maaf. Aku tidak tahu bahwa Tuan Marchio akan melakukan itu padamu. Ini benar-benar di luar dugaanku.”
Zephyxia justru menangis meratapi wujud barunya. “Apakah aku seburuk itu?”
“Tidak juga.”
“Dia benar-benar menakutkan. Aku tidak mau lagi pergi ke tempatmu.” Zephyxia mencoba untuk mengeluarkan elemen angin. Tapi tidak terjadi apapun.
“Bagaimana ini? Marchio benar-benar keterlaluan. Dia tidak hanya mengubah wujudku, tapi juga menghilangkan kekuatanku.” Dia menggerutu dan marah pada dirinya sendiri.
Waylinn terdiam, karena dia merasa kesakitan. Lukanya yang telah disebabkan oleh Heka, telah tertutup sepenuhnya. Tapi dia masih merasa kesakitan. Walaupun begitu dia harus menahannya hingga sampai Tree of Life. Itulah tempat yang dia pilih untuk memulihkan diri.
Marchio sebelumnya telah memperingatkan Waylinn karena dia akan kesakitan. Tapi dia tidak menyangka bahwa akan sesakit itu. Rasa sakit itu membuatnya sangat lemah. Dia tidak mampu berdiri. Meski begitu, dia harus bertahan hingga sampai di Tree of Life.
Itu adalah sebuah tempat dimana mahluk immortal bisa tetap hidup. Di tempat itu ada sebuah pohon besar. Pohon itu bisa mengembalikan jiwa mahluk immortal seutuhnya. Bahkan jauh lebih baik daripada soul delivery.
Salah satu alasan bagi Waylinn memilih tempat itu, karena dia harus melawan Heka. Dengan kekuatannya yang dia miliki saat ini, sangat tidak mungkin melawan Heka yang mempunyai kekuatan hampir setara dengan Marchio.
Bila dia bisa memulihkan jiwanya. Kekuatan yang dia miliki pasti bisa menghentikan Heka.
Tapi sangat tidak mudah untuk pergi ke Tree of Life. Ada banyak rintangan yang harus dilalui untuk bisa ke tempat itu. Apa lagi dengan kondisinya yang memburuk.
Melihat Waylinn yang nampak kesakitan, Zephyxia panik. “Waylinn, apa kamu baik-baik saja?” Dia melihat ada sebuah cairan yang keluar dari tubuh Waylinn. Cairan itu berwarna biru. “Waylinn lukamu…”
Waylinn menyentuh cairan yang keluar dari tubuhnya. Cairan itu berwarna biru. Ketika cairan itu menetes ke bawah, tepat mengenai batu. Batu itu berlubang. Keluar api immortal dari lubang itu. Api melahap habis batu.
Waylinn ingat sebelum bertemu dengannya lagi, Heka meminum sebuah cairan. “Apakah mungkin ini disebabkan oleh cairan yang diminum oleh Heka?”
“Waylinn apa yang terjadi? Lalu siapa Heka?” Zephyxia sangat penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi. Dia hanya klan peri yang bebas. Tidak ada yang mengaturnya. Jadi dalam klan peri sama sekali tidak ada yang mempunyai tugas untuk membaca destiny. Karena itu tidak ada yang dia ketahui.
“Heka adalah manusia yang ada di Kiervant Sky.”
Zephyxia menebak bahwa Heka yang menyebabkan Waylinn terluka. “Ahhh… Jadi dia juga yang melukaimu.”
“Tentu saja tidak. Bukan dia sepenuhnya.”
Zephyxia sama sekali tidak bisa menangkap apa yang dikatakan Waylinn. “Kalau bukan dia lalu siapa?”
Waylinn menjelaskan kepada Zephyxia dengan sangat lengkap. “Heka, dia telah dijadikan tumbal. Sekarang hidupnya berada diambang. Tubuhnya memang masih hidup, tapi nyawanya terjebak. Dia telah dikendalikan sepenuhnya. Luka ini memang dia yang melakukanya. Tapi ini bukan kemauannya. Dia sama sekali tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri.”
“Mengapa Marchio tidak melakukan apapun? Bukankah dia bisa melakukan apa yang dia inginkan. Tidak ada yang melarangnya.”
Dalam mata Waylinn, Zephyxia nampak masih sangat polos dan tidak tahu apapun tentang The Rules of Realm. “Bukanya, Tuanku tidak mau. Tapi dia tidak bisa. Itu namanya melanggar The Rules of Realm. Heka telah dijadikan tumbal oleh mahluk immortal lain. Jadi itu bukan urusan Marchio. Bila ikut campur, artinya perang. Karena itu dia hanya mengawasinya.”
Setelah rasa sakit itu hilang sepenuhnya, Waylinn mencoba berdiri. Tapi tubuhnya terlalu lemah berdiri.
“Waylinn…” Zephyxia menawarkan Waylinn tumpangan, karena dia tahu bahwa Waylinn belum sepenuhnya kuat. “Naiklah…“.
Melihat kondisi Zephyxia yang sama sekali tidak memiliki kekuatan, Waylinn menolaknya. “Tidak perlu. Aku bisa menunggu hingga pulih.”
“Tidak apa-apa naik saja. Aku yakin aku kuat membawamu. Lagipula ukuran tubuhku berubah lebih besar tiga kali lipat.”
Waylinn masih menolaknya. “Tidak perlu.”
“Tidak bisa. Kita tidak boleh membuang waktu. Kamu harus segera sampai di Tree of Life. Kalau tidak…. “ Kata Zephyxia terhenti. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya bila dia hidup selamanya dengan wujud itu. “Aku akan seperti ini seumur hidupku!!! Aku tidak mau itu terjadi.”
“Baiklah.” Waylinn hampir saja melupakan bahwa Marchio tidak pernah bercanda tentang semua yang keluar dari mulutnya. Bila dia telah bilang wujud Zephyxia akan kembali setelah mengantar Waylinn ke Tree of Life, maka wujudnya kan terus begitu. Sebelum mereka sampai di Tree of Life.
Waylinn naik ke punggung Zephyxia. Mereka terbang menuju ke Sea of Chaos. “Sepertinya kamu bertambah kuat.”
Zephyxia tidak terima dengan pujian dari Waylinn. “Aku tidak bertambah kuat. Hanya saja tubuhku menjadi jauh lebih besar dari tubuhmu.”
“Benarkah. Bagaimana jadinya kalau kamu mempunyai bulu disayapmu seperti Marchio? Tapi dengan wujud ini. Aku rasa kamu tidak akan jatuh lagi.” Waylinn ingat dengan wujud peri Zephyxia, tidak mampu menompang sayap dengan bulu.
“Mungkin saja. Tapi aku tidak mau karena mukaku sangat jelak. Aku lebih suka dengan wujudku yang asli.” Zephyxia memang ingin merasakan memiliki sayap dengan bulu. Tapi tidak dengan muka buruk rupa.
“Waylinn bagaimana Sea of Chaos Itu? Apakah sangat menyeramkan?”tanya Zephyxia yang masih penasaran dengan apa yang ada di tempat itu. Dia ingin memastikan dan membuktikanya sendiri. Dia hanya tahu bahwa di Sea of Chaos itu tempat kehancuran.
“Tidak ada yang spesial dari Sea of Chaos Itu. Sea of Chaos adalah lautan yang sangat luas. Tapi tidak mudah untuk menyeberanginya. Karena ombaknya sangat besar. Kita tidak boleh terkena airnya, bahkan satu tetes pun. Bila itu terjadi maka akan langsung lenyap seketika.” Jelas Waylinn.
Akhirnya mereka sampai di Sea of Chaos. Ombaknya sangat besar. Itu membuat mudah terkena percikan air.
Waylinn turun dari Zephyxia. Dia memikirkan cara bagaimana untuk bisa menyeberangi Sea of Chaos.
“Waylinn bagaimana cara untuk menyeberanginya?” Tanya Zephyxia.
“Entahlah aku juga tidak tahu. Setauku satu-satunya supaya bisa menyeberangi Sea of Chaos dengan masuk ke dalam gelembung air yang dibuat oleh Land of Changbi. ” Waylinn berpikir bagaimana cara menyeberangi Sea of Chaos dengan aman. Land of Changbi sangat jauh. Lagi pula tidak mudah menemukan mahluk immortal yang bersedia membuatkan gelembung air.
Dia melihat ke sekeliling dan mencari sebuah alat yang bisa dia gunakan untuk menyeberang.
Meskipun bisa terbang sekalpun, itu tidak akan mudah. Ombak yang besar juga membawa angin yang besar pula dan mudah untuk terhempas.
Lalu ada sebuah batu besar yang menuju ke arah mereka. Batu besar itu terbawa ombak dan terombang-ambing.
“Waylinn apa itu?” Tanya Zephyxia.
“Entahlah aku tidak tahu.” Waylinn dan Zephyxia berlari untuk menghindari batu besar itu. “Zephyxia… awas!!!“. Mereka berlari sejauh mungkin.
Batu besar itu pecah dan keluar sesuatu dari dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul Delivery
FantasyDo you know why demon and other evil hunt human? They stop when get it. Is there a secret behind it? or do they hate human? Or Do they revenge to human? If they hate human, why don't they destroy all the of human? It is complicated. But it is...