Aeron Hill adalah sebuah tempat yang menjadi perbatasan antara dunia manusia dan dunia immortal. Di tempat itu hanya ada tumpukan salju yang sangat luas dan dalam.
Waylinn menggunakan pedangnya untuk menyingkirkan salju dari hadapannya. Sehingga dia bisa dengan mudah melewatinya.
Tumpukan salju itu sangat dalam. Dia adalah kewalahan menggalinya. Apalagi dari bukit beberapa kali turun bola putih salju besar. Tapi itu bukan masalah bagi Waylinn. Sebesar apapun bola salju yang datang padanya sama sekali tidak terasa menyakitkan.
Di Aeron Hill kekuatan immortal sama sekali tidak bisa digunakan. Karena itulah tempat itu sangat dibenci oleh mahluk immortal. Mahluk immortal yang mempunyai sayap juga tidak mungkin bisa terbang. Hujan salju akan membuat sayap terasa sangat berat. Ketika sayap tidak kuat menampung salju, bisa patah.
"Hujan salju." Dia melihat ke atas. Ini pertama kalinya Waylinn melihat hujan salju. Itu nampak sangat indah. Dia menadah salju dengan tangannya. "Bila kamu melihat ini, kamu pasti akan sangat senang."
Waylinn merasa telah gagal melindungi Zephyxia. Dia yang menyebabkan Zephyxia lenyap selamanya. Dia sangat menyesal, apalagi dia sering terkesan kasar terhadapnya. Dia melakukanya karena dia hanya ingin Zephyxia jauh dari bahaya.
Padahal, setelah melakukan tugas yang diberikan Marchio, dia berencana untuk membawa Zephyxia ke Secret Garden. Tempat itu sangat aman bagi Zephyxia. Apalagi Secret Garden dijaga oleh Lord Arrauxe. Tidak ada satu mahluk pun yang berani mengusik tempat itu.
Itu semua telah berakhir. Seolah tidak ada harapan lagi baginya.
Perjalanannya menuju ke Three of Life menjadi sangat membosankan. Dia sudah terbiasa bersama Zephyxia. Meski beberapa kali terpisah, tapi mereka bisa bertemu lagi. Sekarang terpisah selamanya.
Waylinn terus menggali salju. Hingga sampai ke puncak. Hujan salju dan bola salju membuat lubang yang telah dia lagi, tertutup kembali. Itu cukup merepotkan. Tapi mau bagaimana lagi. Dia juga tidak bisa menggunakan kekuatan apapun.
Waylinn hanya terus berjalan. Kali ini semuanya berjalan baik-baik saja. Dia tidak memiliki seseorang yang harus dia jaga. Tapi dia merasa kesepian karena hal itu. Dia merasa lebih baik bila ada Zephyxia yang menemaninya. Sekarang semua terasa sangat membosankan.
Dia ingat saat pertama kali bertemu dengan Zephyxia untuk pertama kalinya. Waktu itu dia hanya peri kecil yang berusaha kabur dari Gizleen Park. Itu jutaan tahun yang lalu. Tidak mudah bagi klan peri dari Gizleen Park bisa keluar dengan bebas.
***
Tubuh Waylinn sama sekali tidak bisa digerakkan. Tidak hanya dia, tapi ada banyak mahluk immortal yang juga memiliki kondisi yang sama. Dunia mahluk immortal hancur berkeping-keping.
Lalu dia melihat ada yang datang mendekatinya. Dia merasakan kekuatan yang sangat besar dari mahluk itu. Dia sama sekali tidak mengetahui siapa, tapi dia bukan mahluk immortal biasa. Dan bukan berasal dari Spirit Realm.
Mahluk itu menendangnya. "Apakah hidupku akan benar-benar berakhir?". Lalu membawanya pergi begitu saja.
Waylinn dibawa ke sebuah tempat yang terpencil. Tempat itu menjadi salah satu tempat di dunia immortal yang tidak hancur. Mereka masuk ke dalam sebuah gedung yang bernama Kiervant Sky.
"Elemen petirmu sangat istimewa. Aku ingin sekali memilikinya. Tidak elemen itu adalah milikku. Begitu juga tubuhmu. Mulai sekarang kamu harus melayaniku, Marchio."
Waylinn sama sekali tidak punya alasan untuk menolak atau menentang. Marchio terlalu kuat baginya. Bahkan saat kekuatan Waylinn kembali, dia juga tidak mungkin bisa mengalahkan Marchio.
Marchio memotong kedua tangan Waylinn. Saat itu juga dia sama sekali tidak memiliki kekuatan apapun, sama seperti manusia biasa.
"Setelah tanganmu tumbuh kembali, pergilah ke Gizleen Park. Bawakan jiwa manusia yang banyak." Marchio meninggalkan Waylinn tergeletak begitu saja. Dia menuju ke lantai atas.
Karena kondisi Waylinn masih terluka, jadi tangannya tumbuh cukup lama. Dengan kehilangan kedua tangan dan elemen petirnya, tubuh Waylinn tidak hanya mati rasa, tapi sangat lemas.
Gizleen Park sangat jauh dari Kiervant Sky, dengan kondisi tubuh saat itu tidak mudah untuk menuju ke tempat itu. Meski begitu dia harus melakukannya.
Mahluk immortal yang memiliki elemen petir, tidak ada yang dijadikan sebagai budak. Apa yang dilakukan oleh Marchio, untuk pertama kalinya menjadi akan mahluk immortal dengan elemen petir dijadikan sebagai budak.
Setelah tangan Waylinn tumbuh, dia berdiri. Dia keluar dari Kiervant Sky dan berjalan menuju ke arah Gizleen Park.
Di luar Kiervant Sky, semua tempat hancur. Tapi dia hiraukan begitu saja. Baginya, yang terpenting adalah dirinya sendiri. Dia harus bertahan hidup meski tidak memiliki kekuatan apapun.
Tanpa kekuatannya, tubuhnya bisa merasakan rasa dingin dunia immortal. Dia tahu bahwa manusia tidak akan bisa bertahan di dunia immortal. Karena dunia immortal terlalu dingin bagi manusia. Sekarang dia bisa merasakannya sendiri.
"Akhirnya bisa sampai di Gizleen Park." Tidak mudah baginya bisa sampai di Gizleen Park. Dia melihat seorang peri kecil yang berdiri, seolah menyambutnya.
Gizleen Park sama sekali tidak hancur, sama seperti Kiervant Sky. Tempat itu memang sangat spesial bagi semua mahluk immortal. Tanpa keberadaan dari Gizleen Park, tidak mudah bagi mahluk immortal bertahan hidup selama jutaan tahun.
Ada sebuah pelindung khusus yang tidak bisa dihancurkan. Meskipun terjadi kekacauan besar, Gizleen Park tidak akan tergores sedikit pun.
Peri kecil itu menyentuh tubuh Waylinn. Dia nampak terkejut setelah menyentuh tubuh Waylinn yang terasa dingin. Lalu dia peri kecil itu menjauhinya.
Dia hanya mengikuti Waylinn dari kejauhan.
Waylinn berdiri di depan lembah yang penuh dengan human spirit. Dia menyerap beberapa jiwa manusia. Lalu tubuhnya tidak lagi terasa kedinginan. Meski tubuhnya tidak jauh beda dengan manusia, meski begitu dia tetap saja mahluk immortal yang membutuhkan jiwa manusia supaya bisa bertahan hidup.
Dia juga tidak lupa memasukkan jiwa manusia ke dalam gelang phoenix. Dia melakukan apa yang diperintahkan oleh Marchio.
Peri kecil itu kembali mendekati Waylinn. Dia meletakkan tubuhnya di tangan Waylinn. Waylinn membiarkannya begitu saja.
Waylinn merasa bahwa dia sudah cukup membawa jiwa manusia. Dia berbalik dan keluar dari Gizleen Park.
Di gerbang, peri yang menempel pada tubuh Waylinn terpental. Waylinn sama sekali tidak memperdulikan itu dia terus saja berjalan hingga sampai di Kiervant Sky.
Klan peri memang tidak bisa meninggalkan Gizleen Park. Untuk bisa keluar dari Gizleen Park harus bisa menguasai elemen angin.
Setelah kembali Waylinn, memberikan gelang phoenik kepada Marchio. Marchio memberikan semua jiwa manusia yang telah dia ambil kepada sebuah telur naga.
"Sekarang namamu adalah Waylinn." Marchio memberikan nama baru bagi Waylinn dan sebuah kehidupan bagi Waylinn yang terikat dengan Kiervant Sky.
Setelah itu, Marchio sering meminta Waylinn pergi ke Gizleen Park. Sejak itu Waylinn sering bertemu dengan Zephyxia. Hingga pada akhirnya dia telah menguasai elemen angin dan mengelilingi dunia immortal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul Delivery
FantasyDo you know why demon and other evil hunt human? They stop when get it. Is there a secret behind it? or do they hate human? Or Do they revenge to human? If they hate human, why don't they destroy all the of human? It is complicated. But it is...