Setelah sayapnya terpotong, wujudnya kembali menjadi buruk rupa. Meski begitu itu bukan masalah. Satu-satunya hal yang terpenting yaitu mengetahui siapa Waylinn yang asli.
“Aku Waylinn yang asli. Percayalah padaku…” Kata Waylinn yang ada di depannya. Itu membuat Zephyxia sulit untuk mengenali Waylinn yang asli.
“Zephyxia, aku tidak bisa membuang waktuku. Itu semua terserah padamu. Apakah kamu ingin ikut denganku atau tinggal di Agafield selamanya. Aku tidak akan memaksamu.” Kata Waylinn lainya. Lalu Waylinn itu berbalik badan dan meninggalkan mereka.
Kata-kata Waylinn itu membuktikan bahwa dialah yang asli. Karena itu dia memutuskan untuk mengikuti Waylinn. “Sudah aku putuskan aku akan pergi mengikuti Waylinn yang asli. Aku tahu bahwa kamu bukan Waylinn yang asli.”
Waylinn yang ada di depannya berubah bentuk menjadi wujud aslinya. Wujudnya mirip dengannya. Tapi tubuhnya berwarna gelap dan tidak mempunyai sayap.
Dia nampak sangat marah. Dia mengubah seluruh ranting pohon menjadi panah yang tajam. Semuanya mengarah ke Zephixia.
“Biarkan aku hidup. Aku bersedia memberikan apapun!!!” Kata Zephixia dengan nada yang sangat cepat. Nampaknya kata-kata itu bisa meluluhkan penghuni Agafield.
Sebuah akar mendekati penghuni Agafield. Dia duduk di akar itu. Lalu mendekati Zephyxia. Dia mengelilingi Zephyxia. Lalu tertawa.
Itu membuat Zephyxia kebingungan. Dia takut bahwa penghuni agafield meminta sesuatu yang sulit untuk dia berikan. “Aku berasal dari Gizleen Park. Aku tidak memiliki sesuatu yang berharga sama seperti makhluk immortal lainya.”
Dia melihat ke arah Waylinn yang semakin menjauh. “Sepertinya Waylinn tidak akan berbalik. Aku harus bagaimana? Apa yang harus aku lakukan?”
“Berikan aku sayapmu!!!”
“Tidak bisa!!! Aku tidak akan pernah memberikan sayapku. Sayap sangat penting bagi klan peri.” Sesuai dengan apa yang dia kira, penghuni Agafield meminta sesuatu yang tidak mungkin dia berikan.
Meskipun sedang tidak dalam wujud peri, tapi ada bagian tulang di punggungnya yang bisa diubah menjadi sayap.
Penolakan Zephyxia justru membuatnya marah. Dia kembali mengubah ranting menjadi panah tajam dan diarahkan padanya.
“Aku harus bagaimana ini?” Zephyxia menjadi sangat panik. Lalu dia ingat bahwa saat ini dia tidak mempunyai sayap. Itu dia jadikan untuk membebaskan diri. “Apa kamu tidak lihat!!! Sekarang Ini aku hanya punya satu sayap. Waylinn yang mematahkan sayapku. Kamu juga melihatnya sendiri. Sekarang aku benar-benar menjadi makhluk yang tidak berguna. Mungkin hanya Marchio yang bisa mengembalikan sayapku dan wujud asliku karena dia yang telah mengubahku.”
Zephyxia sangat terkejut. Karena penghuni Agafield langsung bersembunyi. Dia membuat sebuah sarang yang mirip dengan sarang lebah dengan akar pohon Agafield.
Zephyxia menyentuh akar yang menutupi penghuni Agafield. Tangan Zephyxia justru diambil dan masuk ke dalam tempat itu. Sehingga dia berteriak. “Arrrggghhh…“
Dia sama sekali tidak tahu apa yang penghuni Agafield lakukan pada tangannya. Sepertinya dia menelan tangan Zephyxia.
Tangannya dikeluarkan dan penghuni Agafield menjauh. Itu membuat Zephyxia menjadi lega. “Ternyata Marchio memang menjadi makhluk yang paling menakutkan di dunia immortal.” Itulah kesimpulan yang dia ambil atas sikap penghuni Agafield setelah mendengar kata Marchio.
Sebelumnya Zephyxia memang menyebut nama Marchio di depan penghuni Agafield. Tapi tidak mempunyai respon apapun dan tidak ketakutan. Tapi baru saja, dia menyebut nama Marchio, membuat penghuni Agafield ketakutan.
Dia mengerti satu hal. Kemunculan Waylinn yang asli membuat suasana beda. Apalagi setelah menelan tangannya. Aura dari Marchio pasti terasa sangat kuat.
Zephyxia segera meninggalkan tempat yang disebut dengan Rainbow Lake. Setelah berjalan beberapa langkah dia mendengar suara yang sangat menakutkan dari belakang.
Dia menoleh ke belakang. Rainbow Lake berubah menjadi rawa-rawa gelap. Di tengahnya ada pusaran lumpur. Melihat itu Zephyxia langsung lari.
Dia melihat ke depan. Tapi Waylinn tidak juga nampak. “Waylinn kamu ada dimana?”
Lalu dia melihat sosok yang nampak seperti Waylinn. “Apakah dia Waylinn yang asli atau penghuni Agafield yang sedang menyamar menjadi Waylinn?” Dia memang harus lebih waspada supaya tidak terjebak kedua kalinya.
“Waylinn, tunggu aku!!!” Zephyxia berteriak. Sayangnya Waylinn sama sekali tidak menoleh. Tapi itu justru membuktikan bahwa itu adalah Waylinn yang asli.
“Tuan dan bawahannya sama saja. Mereka tidak bisa memberikan sedikit toleransi.” Gerutu Zephyxia, karena Waylinn terus berjalan dan tidak memperdulikanya. Itu berarti dia harus berlari lebih cepat supaya bisa menyusul Waylinn.
“Mengapa kamu lebih memilih mengikutiku? Bukanya aku sudah bilang lebih baik tunggu saja di Desert of Shuya.” Kata-kata Waylinn.
“Karena aku tahu kamu yang asli.” Zephyxia menyodorkan pedang milik Waylinn yang dia bawa. “Aku ingin mengembalikan ini. Perjalanan ke Tree of Life tidak mudah. Tanpa ini, pasti sangat sulit bagimu untuk melewati semuanya.”
Zephyxia tahu bahwa tanpa pedang, sangat sulit baginya untuk melewati semua tempat yang ada di Tree of Life. Karena itu dia memutuskan menyusul Waylinn dan masuk ke dalam Agafield.
“Terima kasih.” Kata Waylinn dia mengambil pedangnya dan memasukan ke dalam sarung pedang.
“Sepertinya kamu tidak suka kalau aku mengikutimu. Aku baru saja sadar bahwa aku hanya menjadi bebanmu. Karena itu aku akan kembali. Aku akan menunggu di Desert of Shuya.” Itulah tujuan sebenarnya Zephyxia menyusul Waylinn. Dia juga sadar, keberadaannya justru menjadi beban bagi Waylinn. Karena sebaiknya dia menunggu di Desert of Shuya.
“Tidak ada jalan untuk kembali ke Desert of Shuya.” Kata Waylinn. Dia melanjutkan perjalanan begitu saja. Sementara Zephyxia masih terpaku.
Dia menjadi bingung atas sikap Waylinn. Waylinn sama sekali tidak berkata agar mengikutinya. Tapi berada di Agafield bukanlah sebuah pilihan terbaik. Di sini penuh dengan misterius dan penuh dengan ilusi mematikan.
Pada akhirnya Zephyxia memutuskan mengikuti Waylinn. Dia berjalan di belakang Waylinn. Dia melihat Waylinn berjalan dengan mengikuti pancaran cahaya dari crystal yang dia bawa.
Sekarang Zephyxia mengerti mengapa Waylinn begitu marah ketika dia menghilangkan crystal itu. Ternyata crystal itu menjadi kunci agar bisa keluar dari Agafield dengan mudah.
Melihat Waylinn yang sudah mendapatkan crystal, membuat Zephyxia berpikir bahwa dia sudah bertemu dengan pemiliknya. Lalu dia memberikan crystal kepada Waylinn.
***
Setelah menyelusuri semua tempat di Agafield. Mereka melihat cahaya yang sangat menyilaukan. Waylinn menghalangi Zephyxia dengan pedangnya. Itu sebagai pertanda bahwa tempat berikutnya lebih berbahaya.
Dia berjalan sangat pelan menuju ke arah cahaya itu. Zephyxia mengikutinya.
Sampai di ujung, Waylinn tidak langsung keluar. Tapi dia justru bersembunyi di balik pohon Agafield. Zephyxia berada di sampingnya.
Zephyxia melihat lubang kecil di sela-sela pohon. Dia mengintip di balik lubang. Dia melihat ada banyak raksasa yang berlalu lalang. “Waylinn, tempat apa ini? Mengapa ada banyak sekali raksasa?”
“Itu adalah Thrognard Land. Tanah itu dijaga ketat oleh klan raksasa.” Kata Waylinn.
Tidak hanya klan raksasa, tapi semua yang ada di Thrognard Land juga serba besar. Pepohonannya juga lebih besar daripada Agafield.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul Delivery
FantasyDo you know why demon and other evil hunt human? They stop when get it. Is there a secret behind it? or do they hate human? Or Do they revenge to human? If they hate human, why don't they destroy all the of human? It is complicated. But it is...