Visit To Japan Part 2

8 7 0
                                    

Touji Ito datang pagi-pagi dan menunggu Ansel dan Andrew. Dia hanya bermeditasi seperti biasanya. Setiap exorcist yang datang mempunyai cara sendiri untuk memusnahkan Goblin.

Ada yang memakai boneka vodoo. Ada yang memakai mesin pengusir hantu. Ada yang memakai bagua. Ada yang menggunakan tulang babi. Ada yang menggunakan salib. Bahkan ada pula yang memakai cara yang sangat absurd.

Sehingga dia sama sekali tidak mempersiapkan apapun. Itu adalah pilihannya.

Dia menghentikan meditasinya saat mendengar langkah kaki yang mendekat. Dia berdiri dan langsung menyambut Ansel dan Andrew. Tanpa satu kata, Touji Ito mempersilakan mereka untuk masuk ke dalam hutan dan memimpin jalan.

Mereka masuk ke dalam hutan dan menyelusuri setiap area yang sangat sepi dan sunyi. Ini pertama kalinya Ansel menggunakan Viorenving. Dia juga telah berhasil mengembalikan dirinya sendiri.

Sebelumnya dia memang telah berhasil membuat perasaannya menjadi dingin. Tapi dia juga berhasil tidak terjebak selamanya ke dalam hati yang beku sama seperti Hansel, kakaknya. Itu semua karena Viorenving.

Kakek berkata kepada Ansel bahwa dia sangat beruntung karena guardian spirit yang masuk ke dalam Viorenving mempunyai karakter yang sama seperti Ansel. Sehingga dia tidak bisa terjebak sepenuhnya ke dalam hati yang beku.

Sambil berjalan menyelusuri hutan Touji Ito menjelaskan kemunculan Goblin sama sekali tidak bisa di tebak. “Goblin bisa muncul kapan pun dan dimana pun. Kedatangannya sangat sulit untuk ditebak. Jadi sebaiknya kalian harus waspada.”

“Apa kamu tahu bagaimana memancingnya keluar?” Tanya Ansel.

Touji Ito menjelaskan, “Ada satu hal agar membuatnya keluar. Tapi aku tidak suka dengan cara seperti itu. Beberapa waktu lalu, seorang exorcist tidak sengaja terluka. Kemudian Goblin muncul tiba-tiba. Gerakannya sangat sangat cepat hingga exorcist itu meninggal begitu saja. Lalu dia menghilang. Aku pikir darah yang keluar yang menyebabkan Goblin muncul.”

“Bagaimana bila kita mencobanya?” Kata Ansel sambil melirik Andrew.

Andrew menjauh yang menandakan bahwa dia tidak setuju dengan Ansel. “Aku tidak mau mencoba dengan cara itu.”

“Hanya kamu yang bisa memancing Goblin keluar. Tidak mungkin kita menggunakan darah biksu. Aku tidak mungkin menggunakan darahku karena itu mungkin saja bisa jadi racun bagi Goblin.” Kata Ansel dengan tegas.

“Tidak, aku tidak mau. Aku masih ingin hidup.”

Meskipun Ansel tahu bahwa Andrew sama sekali tidak setuju, tapi dia tetap saja merayunya. “Ayolah, tenang saja kamu tidak akan mati. Kamu tahu aku tidak akan membiarkanku mati.”

“Tidak!!!”

Karena Andrew tidak setuju, Touji Ito menawarkan diri. “Gunakan saja darahku.” Dia menyodorkan tangannya kepada Ansel.

Tapi Ansel menolaknya. “Tidak perlu. Kita akan mencari cara lain untuk memancing Goblin itu keluar.”

“Tenang saja aku saat sekali tidak keberatan.” Touji mengambil pedang milik Ansel. Dia melukai tangannya sendiri dengan pedang itu.

Sebenarnya Ansel sama sekali tidak tega melihat Touji mengorbankan dirinya sendiri. Tapi karena ini pertama kali mereka bertemu, Ansel sama sekali tidak tahu bagaimana cara untuk menghentikannya. Jadi dia hanya melihat darah yang keluar dari telapak tangan Touji.

Dia melihat setiap tetes darah yang keluar dari tangan Touji. Saat darah itu menyentuh tanah mereka mendengar sesuatu.

“Apa kamu mendengar sesuatu?” Tanya Touji. Dia tahu bahwa tidak semua orang bisa mendengar suara Goblin. Dia hanya memastikan apakah mereka juga bisa mendengarnya.

“Aku mendengarnya. Lebih baik dia biarkan segera tutup lukamu.” Kata Ansel. Dia membantu Touji menutup luka dengan lengan bajunya.

Suara Goblin itu membuat Andrew ketakutan, “Ansel bila itu suara Goblin, apakah kita semua juga akan mati?”

“Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan kalian mati.” Kata Ansel untuk menyakinkan Andrew dan Touji selamat dari serangan Goblin.

Ansel mengeluarkan Viorenving dan berjaga-jaga. Sementara Andrew dan Touji berdiri di belakangnya.

Akhirnya sebuah mahluk berukuran besar muncul dihadapan mereka. Ansel merasa bahwa dia pasti cukup sulit mengalahkan Goblin itu. “Dia telah menyerap beberapa jiwa manusia. Sepertinya ini akan cukup sulit. Tapi aku harus mencobanya.”

Karena Goblin itu tidak bergerak, Ansel berinisiatif untuk menyerangnya terlebih dahulu. Dia berlari ke arah Goblin, tapi setelah setengah jalan dia langsung berbalik selamat dan melihat Goblin langsung berada di depanya. Mahluk itu bersiap untuk menyerang mereka.

Ansel langsung melemparkan Viorenving ke arah Goblin sekuat tenaga. Pedang itu berhasil menusuk tubuh Goblin. Lalu menghilang begitu saja.

Dia tahu gerakan Goblin sangat cepat dan apa yang menjadi targetnya, jiwa manusia. Karena itu selama dia berada di dekat Andrew dan Touji, Goblin tidak akan mendekat.

Karena gerakan Goblin sangat cepat. Dia juga harus mengantisipasi dan mencoba menebak apa yang akan dilakukan Goblin. Itulah yang menjadi alasan mengapa dia hanya setengah mendekat. Ternyata tebakan dia benar.

Touji mengambil Viorenving yang terjatuh di tanah dan berterima kasih kepada Ansel. “Terima kasih karena telah berhasil mengusirnya.”

“Tidak, dia hanya terluka. Dia akan kembali setelah lukanya pulih. Jadi aku tidak akan membiarkannya lolos begitu saja. Aku akan menyusulnya ke dunia immortal.” Kata Ansel. Itu memang benar. Tapi dia masih belum menemukan jawaban mengapa dengan mudahnya Goblin itu pergi dan kembali ke dunia immortal.

Sedangkan dia tahu, membuka portal bukanlah hal yang mudah. Baik manusia maupun mahluk immortal harus melakukan ritual terlebih dahulu untuk membuka portal antar dunia.

Bila feyfiend dengan mudahnya keluar masuk ke dunia nyata, itu berarti ada yang seseorang yang menyebabkan batas antara dunia nyata dan dunia immortal melemah.

Fayfiend memang telah menghilang dan terluka. Tapi itu bukan berarti Ansel lepas tangan begitu saja sebelum dia memusnahkan mahluk itu.

Dia juga tahu bahwa cara yang tepat untuk memusnahkan Goblin itu dengan mencarinya ke dunia immortal. Apalagi perbedaan waktu di dunia nyata dan dunia immortal sangat jauh. Itu menjadi kesempatan bagus untuk menyerang mahluk itu yang sedang terluka. Itu tidak mungkin dia sia-siakan.

Apalagi dia sama sekali tidak mengeluarkan tenaga apapun saat berhadapan dengan Goblin tadi. Jadi dia sangat yakin dapat memusnahkannya dengan mudah.

Walau luka mahluk itu tidak parah, tapi itu cukup untuk membuatnya melemah bila menyerangnya sekali lagi. Menemukan Goblin itu sangat mudah, dia yakin Viorenving akan menunjukkan jalan.

Tapi dia tidak tahu bagaimana membawa tubuhnya masuk ke dalam dunia immortal. Selama ini hanya rohnya saja yang beberapa kali masuk ke dalam dunia immortal.

Dia hanya perlu mencari tahu bagaimana masuk ke dunia immortal. “Sensei apakah kamu bisa membuka portal dunia immortal?”

“Itu tidak ada di ajaran Budha. Lagipula itu ilmu terlarang. Tidak bisa seorang biksu biasa sepertiku belajar tentang itu. Hanya orang-orang tertentu yang diijinkan belajar ilmu spiritual tingkat tinggi.” Kata Touji Ito.

“Benar juga.” Mungkin Ansel terlalu berharap tinggi terhadap sang biksu. Tapi bagaimana pun juga Ansel tidak boleh melewatkan kesempatan untuk memusnahkan Goblin yang terluka oleh Viorenving.

Satu-satunya ilmu magic yang dia tahu dengan sigil. Sayangnya dia hanya tahu tentang demon sigil. Setidaknya masih ada harapan.

Kakek pernah mengajarkan bagaimana cara membuat sigil. Kali ini Ansel harus mempraktekkannya. Meskipun dia sangat ragu apakah itu akan berhasil atau tidak, dia harus mencobanya.

Soul Delivery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang