Melihat Marchio kembali, Jino langsung melompat ke dekapannya.
Waylinn meminta maaf kepada Marchio dan menceritakan semua yang terjadi. “Tuanku aku minta maaf karena tidak sanggup untuk melakukan semua perintah. Aku gagal menjaga Jino dan Kiervant Sky.”
Marchio memperhatikan Kiervant Sky yang hancur. Dia nampak sangat marah. Itu membuat Waylinn menjadi sangat ketakutan.
Waylinn melanjutkan, “Ada sesuatu terjadi pada Heka. Setengah dari jiwa dalam tubuh Heka keluar, lalu menjelma menjadi Heka. Dia menghancurkan Kiervant Sky dan telah menyerang Jino. Dia sangat kuat dan aku tidak sanggup melawannya.”
Marchio melihat Jino. Meskipun dia tidak terluka, tapi berpura-pura sebagai mahluk yang paling malang dan menderita.
“Aku minta maaf dan siap menerima hukuman.” Setiap bawahan yang tidak bisa menjalankan perintah, maka harus siap untuk menerima semua hukuman yang diberikan.
Semua yang dimiliki Waylinn adalah pemberian dari Marchio, termasuk kehidupanya. Karena itu bila Marchio ingin mengambilnya kembali, itu sangat wajar. Dia selalu siap untuk hal itu.
Marchio memperhatikan dinding Kiervant Sky yang ditambal dengan kayu. Menyadari itu, Waylinn merasa telah menjadi mahluk yang paling tidak berguna. “Tuanku, maaf. Heka telah menghancurkan Kiervant Sky. Jadi aku menutupnya dengan kayu. Aku rasa itu lebih baik dari pada membiarkannya tetap berlubang. Aku takut terjadi sesuatu pada Jino bila membiarkannya tetap berlubang. Sementara aku pergi mencari Tuan.”
Tapi apa boleh buat, Kiervant Sky dibuat oleh Marchio menggunakan elemen crystalnya. Jadi Waylinn tidak akan pernah bisa memperbaikinya. Yang bisa hanya Marchio.
Marchio menjadi penasaran apa yang membuat Heka menjadi sangat kuat. Bahkan kekuatannya hampir setara dengan kekuatannya. “Selama ini tidak ada yang bisa melubangi crystalku. Sebenarnya siapa yang mengendalikan Heka hingga mempunyai kekuatan yang sangat besar?”
Dia menghancurkan tempelan kayu di Kiervant Sky hanya dengan menjentikkan satu jari. Kayu itu langsung jatuh. Lalu dia memperbaikinya lubang Kiervant Sky.
“Pulihkan tubuhmu. Setelah itu pergi ke dunia nyata dan hancurkan Heka. Masukan jiwanya ke dalam gelang phoenik.”
“Baik.” Meskipun merasa lega karena Marchio tidak mengakhiri hidupnya. Tapi tugas yang diberikan Marchio terlalu berat baginya. Apalagi kekuatan Heka jauh lebih besar darinya. Meski ragu, dia harus berusaha keras untuk melakukannya.
“Sebelum itu pergi ke Lantigia, bawakan spirit ward.” Marchio mencabut sehelai bulu dan memberikannya kepada Waylinn. Dia juga tidak melupakan begitu seorang mahluk buangan yang sekarang berada di tangannya. “Aku tidak ingin mengambil resiko dengan membiarkannya berkeliaran begitu saja.”
“Baik.” Kata Waylinn. Dia langsung pergi meninggalkan mereka.
***
Di depan gerbang Kiervant Sky, Waylinn melihat princess rubah. Dia tidak sendirian. Ada seorang manusia di sampingnya.
“Dimana Marchio? Apa boleh aku masuk?” Tanya princess rubah.
“Dia ada di dalam.” Waylinn tidak jadi pergi, tapi dia mengantar princess rubah terlebih dahulu untuk menemui Marchio.
“Tuanku, princess rubah sudah datang.”
Jino yang melihat princess rubah datang bersama dengan seorang naga. Dia merasa sangat senang. Dia lompat dari dekapan Marchio dan langsung menghampiri Yulan.
Tapi saat Jino mendekati Yulan, Yulan langsung menghindar. Mereka pun bermain kejar-kejaran.
“Berani sekali kamu membawa manusia ke dunia immortal.” Kata Marchio. Marchio memang tidak suka manusia yang bersama dengan princess rubah. Dia adalah seorang biarawan.
“Bagaimana dia bisa datang kesini, itu bukan urusanmu. Aku hanya memintamu untuk membukakan portal ke dunia nyata.” Kata princess rubah dengan ketus. Dia sangat tidak suka orang lain dengan mahluk lain yang ingin tahu apa yang dia lakukan.
Dia melihat Heka yang berbaring di sofa. Dia menggunakannya untuk membalas kata-kata Marchio. “Sepertinya Kiervant Sky telah menjadi tempat penampungan manusia.”
Marchio menjelaskan dengan singkat, “Dia bukan lagi manusia seutuhnya.”. Itu memang benar, Heka bukan lagi manusia seutuhnya. Hidupnya sekarang berada di ambang.
Dia telah dijadikan sebagai tumbal. Itu artinya jiwanya telah musnah. Meskipun begitu, Marchio telah memperangkap jiwa Heka. Mahluk itu tidak bisa memiliki Heka sepenuhnya.
“Baiklah akan ku bukakan portal. Apakah ada tempat yang ingin kamu tuju?” Tanya Marchio.
“Yang terpenting bukan di tengah-tengah hutan atau lautan.” Princess rubah tidak peduli tempat yang akan dipilih Marchio. Bagi dia yang terpenting adalah mereka bisa kembali ke dunia nyata.
“Bagaimana kau akan membayarku?” Marchio mengingatkan tentang aturan di dunia immortal. Jika ingin meminta bantuan, maka harus membayarnya.
Princess rubah sudah tahu tentang itu dan dia telah menyiapkanya. “Aku akan memberikan Arlecchino padamu.” Arclecchino adalah demon yang sekarang berada di tanganya. Meskipun dia jauh lebih kuat daripada princess rubah, tapi princess rubah memiliki kasta yang jauh lebih tinggi di spirit realm. Jadi sekarang Arclecchino menjadi bawahannya.
Tapi Marchio menolak, “Aku tidak butuh budak baru.”
“Lalu apa maumu?”
Marchio hanya tersenyum sinis.
Princess rubah manambahkan, “Jangan mempersulitku.” Dia merasa bahwa Marchio sesuatu yang diinginkan Marchio cukup sulit untuk dia berikan. “Jangan jadikan aku sebagai budakmu.”
“Tenang saja. Aku tidak butuh budak baru.” Marchio mendekati princess rubah. Dia menyentuh kepalanya. Lalu wujud princess rubah yang semula menjadi manusia, sekarang menjadi rubah putih seutuhnya.
Marchio menyentuh ekor princess rubah. Dia memotong setengah ekornya. “Bulumu sangat halus dan lembut. Aku inginkan ini. Lagi pula ekormu masih bisa kembali.”
Dia berjalan ke arah pintu. “Masuklah dari sini.” Di balik pintu itu telah terbuka portal menuju ke dunia nyata.
Ekor Princess rubah menjadi pendek. Walaupun bekas potongannya telah tertutup seutuhnya, tapi dia tidak menyangka bahwa Marchio menginginkan ekornya. Lalu dia merubah wujudnya kembali menjadi manusia. Tapi rambutnya yang hitam berubah menjadi putih.
Dia merasa tidak terima ekornya dipotong oleh Marchio. Memang benar, ekornya bisa kembali lagi panjang seperti semula. Tapi itu butuh waktu lama.
Dia berdiri dan mengingatkan Yulan untuk tidak lagi bermain dengan Jino, “Yulan, ayo pergi.” Lalu berjalan menuju ke arah pintu. Diikuti oleh Yulan dan biarawati yang bersamanya. Begitu pula dengan Jino.
Saat memegang pintu. Marchio menghentikannya. “Sepertinya, ada yang berusaha untuk membuka portal untukmu.”
“Aku tahu.” Princess rubah sudah tahu siapa orang yang dimaksud oleh Marchio.
Marchio menghempaskan sayapnya. Dia menyambut sebuah bulu dan memberikannya kepada princess rubah. “Ini bisa membantunya untuk membuka portal. Jadi kalian bisa datang kapanpun.”
Princess rubah mengambil bulu itu. “Terima kasih.”
“Ingatlah apa yang seharusnya kamu lakukan.” Marchio memperingatkan supaya tidak melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Itu ialah membawa manusia ke dunia immortal.
Walau princess rubah sekarang lebih sering di dunia nyata, tapi dia tidak boleh menelantarkan rasnya begitu saja. Dia harus melindungi mereka dan mengutamakan jiwa mereka.
“Aku tahu.” Dia membuka pintu dan tepat di depannya ada seseorang yang sedang berusaha untuk membuka portal. Membuka portal ke dunia immortal tidak mudah bagi mahluk setengah manusia. Dia harus memaksakan diri mengeluarkan aura immortalnya yang masih tersegel. Itu sama halnya dengan mengorbankan setengah jiwa mereka.
Princess rubah langsung menuju ke dunia. Begitu pula dengan Yulan dan biarawati. Disusul oleh Jino. Marchio langsung memegang ekor Jino. “Kamu tetap di sini.”
Jino menjadi murung. Sementara itu Marchio menutup portal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul Delivery
FantasyDo you know why demon and other evil hunt human? They stop when get it. Is there a secret behind it? or do they hate human? Or Do they revenge to human? If they hate human, why don't they destroy all the of human? It is complicated. But it is...