[Masa Revisi.]
Menceritakan tentang anak tunggal kaya raya sekaligus Ketua geng motor THE VAGOS, yang tidak pernah dekat dengan wanita manapun. bahkan untuk menaruh hati saja ia tak bisa.
Namun siapa sangka, gadis bernama Ayyara mampu membuat seora...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seminggu berlalu.
Sekarang, tepat nya hari minggu tanggal 15 Februari 2024. Seorang lelaki yang memiliki wajah tampan nan rupawan itu sedang bersiap di kamar nya, dengan perasaan yang mulai bercampur aduk menjadi satu dalam diri.
Ia di temani oleh ke empat sahabatnya yang sendari tadi terus menerus meledek tanpa henti. "Kalian bisa diem ngga sih! Bikin gue gerogi aja!!"
"Sirik aja nih," balas Reyhan yang mengundang gelak tawa. Tiba-tiba saja pintar kamar terbuka dan menampilkan dua perempuan yang terlihat masih muda.
"Reza, ayo nak berangkat." Ujar sang mama pada anak pertamana nya.
"Emang ngga bisa nanti ya, ma?" Seketika tatapan tajam Ayu mengarah pada sang putra.
"Iya-iya, ini berangkat." -Reza.
"Mama sama tante Raisa dan yang lain udah mau berangkat. Kalian mau naik mobil kan?" Tanya Ayu di balas gelengangga. "Terus, mau naik apa?" Giliran Raisa bertanya.
"Motor lah!!" Seru mereka kompak.
"Reza juga mau naik mo-"
"Reza naik mobil!" Titah Ayu, membuat diri nya di tertawakan oleh ke empat sahabat nya.
"Iya-iya," pasrah Reza segera bangkit dari tempat duduk untuk ikut bersama dengan sang mama.
"Hahaha. Kena omel." Tawa Rakha.
"Rakha..." peringat Raisa kepada sang anak.
"Hahaha. lu juga." Balas Reza garing.
"Reza!" Seketika sang empu diam saat mendegar suara sang mama yang sudah melengking.
დ .•*””*• 𝐴𝑅𝐴𝐾𝐻𝐴 •*””*•.დ
Rakha dan ketiga sahabat nya sampai lebih dulu, di banding mobil milik keluarga besar Reza.
"Assalamu'alaikum." Salam Rakha saat memasuki ruang tamu bersamaan dengan ketiga sahabat nya. "Wa'alaikumussalam." Balas umma Siti mengarah padaRakha dan juga yang lain nya.
"Reza nya mana?" Tanya umma Siti karena tidak melihat batang hidung calon menantu nya.
"Masih di jalan tante."
"Ya sudah, kalian duduk dulu." Mereka mengangguk patuh.
Sekarang suasana pondok Az-har sangat berbeda, tidak seperti biasa nya.
"Assalamu'alaikum." Salam rombongan Reza dari ambang pintu.
"Wa'alaikumussalam." Balas mereka serempak, yang berada di dalam ruangan. . . . "Ya Reza Adiyanta bin Bayu Ayahputra. Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka binti, Laelatus Novita Az-Zahra alal mahril. Manzil wahid (satu rumah), qiladat eashra jiram (kalung sepuluh gram), wahid al-qur'an. Takkan."