[Masa Revisi.]
Menceritakan tentang anak tunggal kaya raya sekaligus Ketua geng motor THE VAGOS, yang tidak pernah dekat dengan wanita manapun. bahkan untuk menaruh hati saja ia tak bisa.
Namun siapa sangka, gadis bernama Ayyara mampu membuat seora...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Heh! Lu anak beasiswa!!!" Teriak salah satu siswi, yang sedang bersandar di dinding sekolah. "Apa!?" jawab gadis itu dengan lantang, siswi yang tadi memanggilnya langsung berdecak, songgong sekali anak beasiswa tersebut, menurutnya.
"Berani lu sama gue. Hah!!" Ujarnya, menarik rambut kuncir kuda gadis tersebut, sementara gadis yang di jambak rambutnya, hanya meringis kesakitan. Seperti tak ada rasa manusiawi bagi siswi yang berani melakukan aksi yang bisa di bilang, aksi bully itu, bukannya melepaskan tarikan nya, ia justru lebih kencang menariknya, membuat gadis yang rambutnya di tarik seperti itu meringis kesakitan.
"Lepasin dia!!!" Teriak siswa yang kebetulan lewat di lorong sekolah, siswi itu tak menurut, ia justru semakin erat menjambak rambut gadis beasiswa itu, sambil tertawa, dan menampilkan senyum smirk nya.
"Owh, anak baru mau jadi pahlawan kesiangan, gue pikir setelah Rakha udah lulus, gue bebas buat bully cewe ini!!!" Siswi itu semakin erat menjambak rambut, membuat sang empu terisak.
"Gue bilang lepas!!! Lepasin!!" Teriak lelaki itu sekali lagi, namun nadanya kali ini sudah seperti ada amarah yang menyelimuti nya.
𝘽𝙍𝘼𝙆!!!
Siswi itu melepas jambakan nya, dan mendorong tubuh gadis itu ke sisi dinding yang kokoh, "kak Akha, tolongin Aya," lirih Ayyara, ia selalu mendapatkan perlakuan seperti ini dari Selly, setelah Rakha lulus semuanya berubah, tak ada lagi kata bahagia di masa-masa sekolahnya.
"PANGIL RAKHA LO ITU, PANGIL!!!" Teriak Selly, menoyol kepala Ayyara ke arah tembok. Lelaki itu berpindah tempat ke depan Ayyara, "lu apa apaan sih!!!" Bentaknya, namun tak membuat seorang Selly takut, ia justru membuang muka dengan tersenyum.
"Cuih, pahlawan kesiangan dateng."
Tak mengiraukan Selly, selaki itu justru berbalik badan menghadap Ayyara, yang masih meringkuk memeluk kedua lututnya. Saat lelaki itu ingin menyentuh tangan Ayyara, gadis itu sontak berteriak dengan lantang, membuat siapapun yang berada di sana kaget.
"JANGAN SENTUH GUE!!!" Enah kenapa, tiba-tiba nada bicara Ayyara berubah, ia mengubah kalimatnya menjadi gue, ia mengingat pesan Rakha, pesan yang diucapkan dengan setiap kalimatnya, terdapat cinta dan ketulusan.
"Ayyara ngga boleh takut sama orang yang udah nyakitin Ayyara, Ayyara harus bangkit. Balas orang itu. Jangan takut, Akha selalu dukung Aya, Akha sayang Aya." Kalimat itu tiba-tiba saja terlintas di benaknya.
Ayyara bangkit dari duduknya, menatap satu persatu siswa maupun siswi yang berada di lorong sekolah, saat ia menatap kearah Selly, tatapan Ayyara berubah menjadi tatapan penuh kebencian. "Makasih, dah nolongin gue." ujarnya kepada lelaki yang tadi menolongnya, namun nada itu terkesan sangat dingin.