ARAKHA_25. Perpisahan.

365 17 0
                                        

Pagi hari ini, adalah pagi yang sangat mengharukan bagi anak-anak sekolah Gianda, hari yang mereka semua tunggu tunggu akhirnya datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi hari ini, adalah pagi yang sangat mengharukan bagi anak-anak sekolah Gianda, hari yang mereka semua tunggu tunggu akhirnya datang. Hari dimana penentuan mereka untuk lanjut menjalankan pendidikan yang lebih tinggi bagi kelas 12 IPA maupun IPS, dan bagi kelas kelas 11, mereka akan menjadi kakak kelas tingkat atas.

Untuk masalah ketua OSIS dan wakil, waktu sebelum pelaksanaan ujian akhir semester sudah di ganti, momen momen ini sangat mengharukan dan menegangkan. Sekolah Gianda sudah menyiapkan panggung besar untuk acara ini, dan nanti malam ada perayaan pesta kecil kecilan, acara ini selalu di adakan setiap tahunnya untuk memeriahkan hari kelulusan bagi para kakak kelas.

Pagi ini sekitar jam delapan, sekolah Gianda sudah di penuhi oleh murid-murid dan orang tuanya yang ikut menemani sang anak tersayang mereka. Lima sahabat. Rakha, Reza, Akbar, Reyhan dan juga Pangeran. Mereka berlima berada di salah satu taman belakang sekolah, sedang berbincang-bincang dan tertawa. .

Pangeran terus saja mencoba menangis, namun hasilnya nihil, mungkin lelaki itu memang di takdirkan untuk selalu bahagia tanpa ada kesedihan, "Pangeran bego!" Pekik Reyhan tertawa, saat melihat tingkah konyol Pangeran yang menumpahi sedikit kopi ke kelopak matanya.

"Anjirr, panas cok. "

"Ya lu tolol, udah tau kopi panas di taruh di mata, bego emang!" Ucap Reyhan dengan ngegas, namun di iringi oleh kekehan. Ke tiganya hanya tertawa melihat tingkah konyol Pangeran, dan selalu saja Reyhan mengomentari, "Woy, lu semua pada dateng ngga nanti malem?" Tanya Akbar, sontak antusias keempatnya menatap dirinya.

"Gue ikut." Jawab Pangeran

"Gue juga." Sambung Reyhan.

"Gue kayanya ngga bisa de-" baru saja Reza ingin berbicara, namun Rakha me-nyerocos, "iya, mau jalan ama La-" belum tuntas berbicara, mulut Rakha di tutup oleh Reza mengunakan telapak.

"Cie, cie," ledek Pangeran, dan Reyhan kompak. Pangeran dan Reyhan sudah tau tentang perjodohan antara Reza dan Laela, "hust diem! Lu ikut Rak?" Tanya Reza mencoba mengalihkan pembicaraan.

"InsyaAllah gue ikut, kalau lu Bar?"

"Gue kayanya ikut deh, tapi ngga tau juga. Tapi kayanya ge bawa adek gue, soalnya tau kan dia gimana." Akbar memiliki adik yang masih berumur sekitar lima tahun, Akbar jika ingin main harus diam diam, agar adeknya itu tidak ikut, karena adeknya itu sangat lengket dengannya.

"Diem, diem lah." Ucap Pangeran, sambil menyeruput kopi susu panas tersebut.

"PENGUMUMAN! UNTUK PARA MURID DI SILAKAN MEMASUKI AULA, KARENA SEBENTAR LAGI ACARA AKAN DI MULAI, TERIMA KASIH." Sudah terdengar suara bu Sri yang menyuruh semua anak murid memasuki aula karena sebentar pagi acara perpisahan akan di mulai.

ARAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang