Menceritakan tentang anak tunggal kaya raya sekaligus Ketua geng motor THE VAGOS, yang tidak pernah dekat dengan wanita manapun. bahkan untuk menaruh hati saja ia tak bisa.
Namun siapa sangka, gadis bernama Ayyara mampu membuat seorang Arakha jatuh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini keluarga Rakha sudah sampai di kediaman keluarga Reza, bahkan sekarang mereka sudah berbincang-bincang ringan di ruang tamu. Sementara Rakha berada di kamar Reza, bimbang dengan jawabannya sendiri, itulah Reza. Sendari tadi, Reza terus saja mengeluh kepada Rakha.
"Gimana ya, Rak?" Tanya Reza yang mungkin sudah lebih dari seratus kali, Rakha hanya terkekeh, "katanya kemaren, dah siap empat lima." Ledek Rakha, Reza hanya mengendus kesal, tapi memang benar yang di katakan oleh Rakha. Kalau kemarin diri nya sudah siap 45, tapi kenapa sekarang justru bimbang dengan jawabannya sendiri.
"Ya kan, kemaren." Ucap Reza dengan menghentakkan kakinya ke lantai, sungguh perasaannya sangat bimbang, padahal dia sudah memiliki jawaban. "Emang jawaban lu nanti apa?" Tanya Rakha, siapa tau Reza ingin membocorkan kepada dirinya tentang jawaban yang mampu membuatnya bimbang.
"Kepo!" Ujar Reza melirik ke arah Rakha, "woy! Gimana gje mau ngasih solusi, kalo lu nya aja ngga mau kasih tau." Sewot Rakha.
"RAKHA! REZA, AYO KELUAR. UDAH MAU BERANGKAT." Teriak Ayu dari arah luar kamar Reza, mendegar bahwa sebentar lagi akan berangkat. Reza semakin cemas, bimbang dengan jawabnya, cemas dan gugup.
"IYA TANTE." Jawab Rakha dari dalam kamar. "Gimana Rak?" Tanya Reza sekali lagi.
"Kalau lu ngga mau, buat gue aja." Ujar Rakha yang lebih dulu bangkit dari duduknya, dan menuju ke arah benda persegi panjang itu. "Dih, ya udah Ayyara buat gue." Sontak mendegar nama Ayyara, Rakha menontarkan tatapan tajam kepada Reza, dan yang di tatap hanya terkekeh.
Reza menghampiri sahabatnya yang sudah berada di depan pintu, menepuk pundak Rakha,"dah Rak, kita sama sama ngga mau kehilangan orang yang kita cintai."
"Berarti lu cinta sama Laela dong, cieeee. Dah gue tebak jawaban lo," ucap Rakha dengan cengegesan, ternyata benar ya kalau kita lagi bicara sama orang yang mood nya lagi baik pasti ngeselin. Mereka berdua memilih untuk segera turun, sesampainya di ruang tamu, ternyata orang tua mereka sudah berada di depan halaman rumah Reza
"Lama banget kalain ini," ujar Ayu geleng-geleng kepala, sementara Reza dan Rakha hanya menyengir seperti kuda, "Hehehehe."
"Udah ayo cepetan berangkat, nanti telat loh." Peringat Raisa, mereka semua mulai bergegas menuju kendaraan mereka masing-masing. Raisa dan Setiawan naik ke mobilnya, Ayu dan Bayu juga naik ke mobilnya. Sementara Rakha dan Reza, naik ke motor sport milik mereka masing-masing.
Mobil Bayu yang memimpin, dan di pelakang mobil Bayu terdapat mobil Setiawan. Dan yang paling belakang adalah motor milik Rakha dan juga Reza. Sama seperti hari-hari biasanya, jalan raya akan selalu ramai oleh pengendara mobil maupun motor, dan ada juga yang berjalan kaki, atau naik sepeda.
Rakha masih fokus kepada jalannya, begitupun dengan Reza. Banyak sepasang mata yang menatap ke arah mereka semua, ootd yang simple, motor sport, helm 𝑓𝑢𝑙𝑙 𝑓𝑎𝑐𝑒, memberi kesannya tersendiri. Ada satu titik dimana mobil dan motor milik keluar Rakha maupun Reza berhenti karena lampu merah, dan kejadian yang tadi menimpa Rakha terulang kembali. Tapi sekarang tak hanya Rakha saja, yang di goda. Reza juga terkena godaan mba mba yang berbonceng dua.