ARAKHA_15. Penganggu.

530 20 0
                                    

Rakha hanya terkekeh melihat pipi Ayyara yang sudah memerah seperti tomat rebus, semakin jail pula Rakha terhadap Ayyara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rakha hanya terkekeh melihat pipi Ayyara yang sudah memerah seperti tomat rebus, semakin jail pula Rakha terhadap Ayyara.

"ASSALAMU'ALAIKUM!!"

"Wa'alaikumussalam," jawab Rakha melangkah menuju pintu utama, saat membuka pintu utama. Rakha di buat sedikit kesal, bagaimana tidak kesal, yang menjadi tamu hari ini adalah Pangeran, Reyhan, Akbar dan Reza. Bukan tamu, lebih tepat nya bagi Rakha adalah penganggu.

Pangeran, Reyhan, Akbar dan Reza terkekeh melihat wajah cemong dan baju Rakha yang di penuhi oleh tepung, "ngapain ke sini?" Tanya Rakha ketus.

"Main lah," jawab Reza menyelonong masuk ke dalam, bukan Reza tidak sopan. Tetapi memang sudah sangat dekat sekali dengan keluarga Rakha, itupun sebaliknya. Jadi Reza menganggap ini rumah kedua nya.

"Ya udah, kalian masuk."

Akhirnya mereka bertiga masuk menyusul Reza yang sudah masuk duluan, "tante mana?" Tanya Pangeran yang celigak celiguk menyari keberadaan orang tua Rakha.

"Di atas," jawab Rakha dingin.

Setelah menjawab seperti itu. Rakha kembali ke dapur, tanpa ia sadari keempat sahabat nya itu mengintili diri nya dari belakang, pelan- pelan agar Rakha tak mengetahui nya.

Saat sampai di dapur sontak mata Reyhan, Pangeran, Akbar dan Reza. Seketika membulat sempurna, melihat sosok wanita yang rambut nya terkuncir satu .

"NJIRR!!" Sontak mereka ber-empat, Rakha yang mendegar suara keempat sahabat nya langsung menengok ke arah belakang, tak hanya Rakha saja, Ayyara juga menengok ke arah belakang.

"Ngapain ngikutin kesini?"

"Kita kan tamu"

"Tamu itu tunggu di ruang tamu."

Tidak menghiraukan ucapan Rakha, justru keempat curut itu malah duduk di meja makan tanpa menghiraukan ucapan dan tatapan tajam Rakha ke arah mereka.

Rakha hanya bisa meng hembuskan nafas kasar dan berjalan mengarah ke Ayyara yang masih sibuk membuat kue, walaupun dari tadi kue yang mereka buat tidak jadi-jadi, karena Rakha yang sunguh jahil.

"Ekhem!"

Tak menghiraukan ke-empat curut nya, saat ini Rakha hanya fokus kepada adoan kue, bukan ke adonan kue saja. Diaa juga fokus dengan  yang di samping, "Aya, telor nya mana?"

"Ngga tau, kan tadi di pegang kak Akha," jawab Ayyara sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya, "orang telur di sini sih, di cariin." Ucap Rakha mengambil telur di samping nya.

"Yang nyariin kakak ya, bukan aku."

"Masa?"

"Bodo." Jawab Ayyara kesal, sementara Rakha hanya terkekeh. Keempat curut Rakha yang sedang duduk di meja makan itu hanya diam menyimak menyaksikan adegan di depan nya, sementara Langeran sibuk dengan ponsel nya untuk mem-foto adegan yang tak pernah terjadi saat Pangeran bersahabat dengan Rakha.

ARAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang