(End)
Menceritakan tentang anak tunggal kaya raya sekaligus Ketua geng motor THE VAGOS, yang tidak pernah dekat dengan wanita manapun. bahkan untuk menaruh hati saja ia tak bisa.
Namun siapa sangka, gadis bernama Ayyara mampu membuat seorang Arakh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah tadi Ayyara pulang, Arsen bergegas keluar, membiarkan sang adik bersama kebahagiaannya. Lagipun Arsen sudah ngobrol banyak dengan Rakha. Arsen pergi untuk mencari makan, dan menyisakan adiknya dengan Rakha berdua di ruang tamu. Tidak usah di tanyakan lagi, bertapa senangnya seorang Rakha bisa mengobrol berdua bersama Ayyara.
Rakha mulai berbincang-bincang ringan dengan kekehan demi kekehan yang keluar dari lisannya, mungkin Rakha lupa kalau dirinya juga sedang berkumpul dengan keempat sahabatnya.
Padahal tadi Rakha bilangnya paling hanya sebentar, tapi ini sudah berjam-jam lamanya Rakha belum kembali ke rumah Reeza, lagipula tujuan Rakha meminta kumpul di rumah Reza untuk bertemu dengan Ayyara. Ayyara mulai bertanya kepada Rakha, pertanyaan itu sudah terlintas sendari tadi di benaknya, namun saat tadi masih ada Arsen, jadi Ayyara urungkan niatnya untuk bertanya.
"Kak Akha, kok bisa main ke rumah?" Tanya Ayyara penuh tanda tanya, "bisa dong, masa ngga bisa." Jawab Rakha dengan tengil.
Ayyara hanya melontarkan tatapan sinis kepada Rakha, sementara yang di tatap seperti itu hanya terkekeh.
დ .•*””*• 𝐴𝑅𝐴𝐾𝐻𝐴 •*””*•.დ
"Mama, mama." Teriak Rakha dari arah tangga, entah sedang kerasukan apa, pagi hari ini lelaki yang sering di pangil dengan sebutan Rakha itu berteriak tak jelas, menyebutkan kata mamah dengan cukup keras.
Rakha terus saja berteriak, padahal dia sudah duduk di meja makan sambil memandang sang mamah yang sedang memasak untuk mereka semua sarapan bersama, "diem toh le!" Peringatan Raisa, namun tetap saja. Rakha terus berteriak, sampai di mana mulutnya di sumpel dengan satu tempe oleh Setiawan.
"Hem, enak." Ucap Rakha terus mengunyah tempe tersebut, "mama!" Pangil Rakha terhadap mamahnya, "kamu tuh kaya bayi baru bisa ngomong mama tau ngga sih Rak, ngomong, terus." Ucap Raisa, menata lauk pauk yang sudah siap ke atas meja makan.
"Hehehehe, mama, nanti mamah mau ikut tante Ayu ke pondok?" Tanya Rakha di balas anggukan, "papah juga." Sekarang antusias Rakha beralih kepada sang papah, Setiawan mengagguk, sebagai jawabannya.
"Rakha ikut!!" Seru lelaki itu seperti anak kecil, Raisa dan Setiawan hanya terkekeh melihat tingkah laku putra semata wayangnya, "dah, makan dulu." Raisa mengambil nasi untuk suaminya dan juga anak. Keluarga yang berisi tiga orang, itu sarapan bersama dengan nikmat.
Lauk pagi ini sesuai dengan rikues Rakha, yaitu. Telur balado dan tempe goreng, walaupun Rakha tidak pernah pilih pilih makanan, tapi dia juga tetap rikues. Sama seperti sarapan pada pagi hari biasanya, hanya ada suara dantungan sendok yang saling bertautan, keheningan itu terasa saat keluarga ini sedang makan, kalau orang yang suka makan sambil mengobrol, pasti tidak betah kalau makan bersama keluarga Rakha.