ARAKHA_13. Pantai.

490 18 0
                                    

"Bagi saya, langit senja dan bintang-bintangkecil yang menyinari langit malam, masihkalah cantik dengan wajahmu yang gembira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagi saya, langit senja dan bintang-bintang
kecil yang menyinari langit malam, masih
kalah cantik dengan wajahmu yang
gembira."

Arakha Anatha Kyz Setiawan Grabiel

Memang benar, saat ini di rumah Ayyara tidak ada siapa-siapa. Karena Cinta dan Ardi, Arsen dan Cilla sedang jalan-jalan bersama, hanya Ayyara saja yang tidak di ajak.

Tidak membutuhkan waktu lama, karena jarak antara rumah Rakha dan juga sekolahn tidak lumayan jauh. Akhirnya peria itu sudah sampai ke rumahnya. Saat berada di halaman depan rumah Rakha, Ayyara merasa canggung sekali.

"Masuk yuk," Ayyara hanya diam sambil menundukkan kepalanya takut, karena biasanya dia tidak pernah main kerumah orang. Apalagi keluarga Rakha, dia juga belum sepenuhnya kenal.

"Tenang, mamah saya baik," lelaki itu melangkah terlebih dahulu, dengan Ayyara yang berada di belakang nya, "assalamu'alaikum," salam kompak keduanya.

Dari arah dapur, Faisa bergegas keluar. Karena dia juga baru saja selsai membuat masakan dan kue kering untuk Ayyara, karena tadi Rakha sempat mengirim pesan kepada mamahnya, kalau Ayyara akan datang ke rumah.

"Wa'alaikumussalam," jawab Raisa tersenyum manis, Rakha menyalimi sang mama, hal itu diikuti oleh Ayyara, "ini Ayyara ya? Masyaalah, cantik sekali," puji Raisa kepada Ayyara. Memang benar, Ayyara sangat cantik, andai pipi dia sedikit cuby. Lasti kecantikannya seratus kali lipat.

"Makasih tante, tante juga cantik," puji Ayyara balik.

"Ya udah, kita ke meja makan yuk. Biarin nanti Rakha nyusul," ajak Raisa memilih menggandeng tangan Ayyara untuk ia ajak ke ruang makan. Sementara Rakha hanya tersenyum tipis, melihat sang mamah yang langsung dekat dengan Ayyara. Rakha memilih ke kamarnya, untuk berganti pakaian.

Sementara itu, saat ini Ayyara sedang duduk sendirian di meja makan yang mewah nan elegan. Sementara Raisa sedang ke kamar, mencarikan baju yang tidak pernah ia pakai untuk Ayyara berganti pakaian.

Karena Ayyara tidak membawa pakaian ganti, jadi Raisa berinisiatif untuk mengasih bajunya saat dulu saat masih muda.

"Mamah mana?" Tanya Rakha, yang mampu membuat lamuan Ayyara mudar, "o-owh, tadi tante lagi ke kamar," Rakha membalasnya dengan anggukkan, lelaki itu memilih duduk di depan Ayyara.

"Nanti ke pantai, mau?"

"Mau,"

"Ayyara, ganti dulu sayang," mendegar kalimat terakhir yang keluar dari bibir Raisa, membuat Ayyara ingin mengeluarkan air mata.

ARAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang