ARAKHA_3. Bully.

1K 54 23
                                    

Rakha masih setia memeluk tubuh Ayyara, namun kelamaan, tubuh gadis itu melemas dan tak sadarkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rakha masih setia memeluk tubuh Ayyara, namun kelamaan, tubuh gadis itu melemas dan tak sadarkan diri. Dengan sigap ia mengangkat tubuh Ayyara yang sudah memejamkan mata nya.


"Ibu saya permisi dulu." Izin Rakha dengan nada yang cukup khawatir, "cepet bawa dia!!" Titah bu Nisa segera di laksanakan.

Lelaki itu mempercepat langkah-nya, agar lebih cepat sampai di UKS. Sesampainya di sana, ia segera merebahkan tubuh Ayyara di atas brangkar.

"Tolong ambilkan minyak kayu putih." Ujar siswi kesehatan. Rakh hanya patuh dan mengambilkan minyak kayu putih yang terdapat di atas meja samping nya.

"Saya izin ke luar untuk membuatkan teh." Pamit Rakha segera berlalu pergi meningalkan Ayyara dan juga siswi tersebut. Tak membutuhkan waktu lama, Rakha kembali ke UKS dengan secangkir teh yang ia bawa.

Sesampainya di ruang UKS, ia bisa melihat Ayyara yang sudah membuka mata nya. "Kamu kasih dia minum dulu, saya ingin ke luar." Ujar siswi tersebut segera berlalu pergi.

Rakha mencoba membantu Ayyara untuk merubah posisi nya menjadi duduk, dan tak lupa, ia juga menyodorkan satu gelas berisikan teh hangat yang ia buat sendiri.

"Masih panas."

"Iya." Gadis itu meminumnya dengan berhati-hati. Setelah selesai ia kembali memberikan nya kepada Rakha, dan lelaki itu dengan senang hati menerima dan ia taruh di atas meja.

"Makasih,"

"Sama-sama."

"Kak Akha. " pangil nya pelan.

"Iya?"

"Kak Akha, kok mau nolongin aku?"

"Saya nolongin kamu, kar-" jeda nya karena mendegar pintu UKS yang di ketuk dari arah luar cukup keras.

𝙏𝙊𝙆!!
𝙏𝙊𝙆!!

"Masuk." Ucap Rakha cuek.

"Assalamu'alaikum." salam Pangeran dengan cengiran kuda.

"Wa'alaikumussalam."

"tenang, gue kesini cuman di suruh bawain ini sama bu Sri." Ia memperlihatkan kotak p3k yang berada di tangan kanan nya.

"Selly gimana?"

Pangeran sempat berfikir sebentar, biasalah otaknya agak ngeblank, "owh... Soal Selly, tenang. Ortunya udah di suruh ke sini, owh iya gue sampai lupa. Ayyara kok no nyokap bokap lo susah di hubungi?" Tanya Pangeran, panjang lebar.

ARAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang