ARAKHA_12. Salting.

465 21 0
                                    

bahkan saat pangeran sudah berdiri di depan pintu kelasnya, Rakha sama sekali tak menyapa, Pangeran langsung menghampiri ketiga sahabat, "woy ngapa dah, aneh banget njirr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bahkan saat pangeran sudah berdiri di depan pintu kelasnya, Rakha sama sekali tak menyapa, Pangeran langsung menghampiri ketiga sahabat, "woy ngapa dah, aneh banget njirr. Tadi aja senyum senyum, sekarang mukanya kembali seperti semula," binggung Pangeranm

Tidak menghiraukan Pangeran, Akbar, Reyhan dan Reza. Justru langsung meningalkan Pangeran, membuat sang empu kesal, "sama aja lo bego!!" Kesal Pangeran sambil mengejar ketiga sahabatnya.

"Eitsss tunggu! Itu Rakha bukan sih?" Tanya Akbar saat melewati kelas samping nya, Akbar melihat di dalam kelas itu ada seorang lelaki dan seorang perempuan.

Pangeran, Reza dan Reyhan ikut menatap ke dalam kelas, memang tak pasti jika itu Rakha, pasalnya Akbar dan yang lain hanya melihat punggung lelaki itu saja, tetapi Akbar yakin kalau itu Rakha.

"Samperin ngga?" Tanya Pangeran di jawab gelenggan oleh Reza, "kenapa?" Lanjut Pangeran bingung.

"Jangan, lebih baik kita langsung ke kantin aja. Jangan ganggu Rakha, takutnya nanti kalau kita ke sana, dia marah," jelas Reza di balas angguki oleh ketiga sahabatnya.

Reza bicara seperti itu karena, sebelum istirahat Rakha sudah menyampaikan pesan kepada dirinya, kalau nanti dia akan ke kelas yang di pakai Ayyara. Dia juga bilang kepada Reza, kalau nanti dia dan yang lain melihatnya jangan di temui.

Reza dan yang lain memilih pergi untuk ke kantin, sementara itu di dalam kelas. Rakha dan Ayyara sedang asik mengobrol, mulai dari lelucon yang mampu membuat keduanya terkekeh.

"Owh iya, saya ingin bertanya,"

"Nanya apa?"

"Kamu punya nomor saya dari mana?"

Ayyara sempat diam sejenak mengingat seorang lelaki yang memberikan nomor Rakha kepada dirinya, tapi lelaki itu melarang Ayyara untuk berkata jujur kepada Rakha, kalau dia lah yang memberj nomor Rakha.

"Ihh, kak Akha kepo,"

"Owh, sekarang begitu ya, oky" ucap Rakha sambil melipat kedua tangganya di depan dada, dan memalingkan wajahnya seolah-olah sedang merajuk.

"Dih.. Ngambek nih ceritanya,"

"Ngga,"

"Kak,"

"Hm."

"Temenin, Aya mau ngga?"

"Kemana?" Tanya Rakha menatap ke arah Ayyara yang berada di sampingnya, "gga tau, pokoknya nanti Aya mau pergi, Aya ngga mau di rumah,"

ARAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang