ARAKHA_21. kumpul anak thegos.

364 12 0
                                    

"Weh nyayi yuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Weh nyayi yuk."

"Nyayi apa?"

"Hem..... " bingung Pangeran mengetuk ngetuk dahinya, seolah-olah dia sedang berfikir keras, "a! Lagu perasaanku! Apal kan semuanya!!!" Teriak Pangeran dengan semangat

"Apal!!" Serempak mereka semua.

Rakha bergegas ke kamar nya untuk mengambil alat musik yang di petik, mengambil tiga gitar yang masing-masing memiliki warna yang berbeda-beda. Setelah mengambil gitar, lelaki itu kembali ke ruang tamu yang sangat ramai. Memberikan kedua gitar kepada teman nya yang juga cukup ahli bermain gitar.

"Mulai!!"

𝐉𝐑𝐄𝐍𝐆!!!

Sungguh malam ini rumah Rakha sangat berisik namun seru, momen momen inilah yang suatu saat nanti akan menjadi kenangan yang sangat indah. Momen kebersamaan, walaupun konyol. Tetapi momen seperti ini tidak bisa di ulang kembali, teman adalah rumah kedua bagi para anggota thegos.

Saling melengkapi satu sama lain, memberikan solusi saat temannya ada masalah, siap menjadi tempat keluh kesah satu sama lain saat ada yang membutuhkan tempat cerita. Menjadikan rumah ternyaman bagi para penghuninya, walaupun di antara mereka ada yang masih ragu untuk menceritakan semua masalahnya.

Teman sejati akan selalu ada di saat kita senang maupun duka, lihatlah anggota thegos. Mereka berteman tidak mandang agama, keyakinan bahkan harta ortu yang mereka miliki, tapi dia memandang ketulusan antara teman, bahkan bisa di bilang lebih dari kata teman. Akhirnya mereka mulai ber-nyayi, awal yang sangat ceria, suara petikan gitar yang senada membuat siapapun yang mendengarkan menjadi takjub

"Ketika kau tertawa, ku pandang dengan pasti!"

"Oh dirimu, menarik hatiku." Saat lirik ini di nyanyikan, antusias mereka semua menatap ke arah Rakha, "dan biarkan ku menatapmu, dengan perasaan ku!!"

"Yang mengebu, tiada henti!!" Di sini Pangeran semakin menjadi-jadi untuk mengejek Rakha, namun lelaki itu hanya fokus kepada gitar nya.

"Andaikan, kau mengerti, perasaanku saat ini!" Malam ini benar-benar pecah, ruang tamu Rakha serasa konser dadakan. Bayangkan saja angota yang datang ke rumah Rakha lebih dari 300 orang, taukan ramainya seperti apa. Untung halaman rumah Rakha luas, jadi tetangganya tidak terlalu ke-berisik kan mendegar nyayian semua anggota thegos.

"Namun, engkau tak mengerti itu!"

"Aku pemujamu disini, yang tak engkau kenali!"

ARAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang