Setelah tadi bertamu di rumah Laela, sekarang Rakha dan Reza sedang berkumpul di salah satu cafe tak jauh dari pondok. Orang tua Rakha dan Reza masih di kediaman Laela. Rakha pulang karena ajakan dari sang sahabat, yang ingin pulang terlebih dahulu. Tapi mereka bukannya pulang malah kumpul di cafe, karena Reza yang meminta mereka semua untuk kumpul di cafe dekat pondok saja.Di salah satu meja yang berbentuk persegi panjang, terdapat lima laki-laki yang sedang berbincang dengan tertawa. Rakha, Reza, Akbar, Reyhan dan Pangeran, mereka berlima sedang kumpul di cafe lantai atas.
Memesan beberapa makanan dan minuman, untuk kali ini yang meneraktir bukan Rakha, melainkan Reza. dia yang ngajak, jadi dia juga yang teraktir makanan. "Senangnya dalam hati," nyayian Pangeran yang tak jelas.
"Bila punya teman orkay." Bukan Pangeran, melainkan Reyhan yang menyambung. Sambil memasukan satu sendok es cream rasa vanilla, ke dalam mulutnya. "Wahh, Se-efekuensi. Tos dulu, bro!" Reyhan dan Pangeran bertos ria. Rakha, Reza dan Akbar. Hanya terkekeh, melihat tingkah dua curut itu.
"Rakha," panggil Akbar, yang di pangil menengok ke arah sumber suara, "iya, kenapa?" Tanya Rakha, yang masih mengunyah kentang goreng. Sementara Reyhan, Reza dan Pangeran masih menyimak dengan mulut mereka yang penuh, lebih tepatnya Reyhan dan Pangeran yang mulutnya penuh.
"Kapan markas kita, beroperasi lagi?" Rakha sudah tau, pasti Akbar akan menanyakan hal itu. Iya juga, geng motor The Bagos sudah lama tidak beroperasi lagi, "nah, bewtul tuh, kawpan?" Ucap Pangeran tidak jelas, karena mulutnya yang masih penuh dengan berbagai makanan.
"Lu kalo lagi makan diem, panjul!" Kali ini Reza yang membuka suara, karena sendari tadi kumpul, lelaki ini selalu diam. Mereka fokus ke kalimat pertama, membicarakan tentang markas the vagos yang kapan akan beroperasi. Mungkin Rakha akan mempertimbangkan hal ini lebih matang lagi, agar dia tidak salah mengambil keputusan.
"Emang kalo gue bilang kita udah boleh beroperasi lagi, aktivitas kalian buat masuk ke universitas impian kalian, ngga ke ganggu?" Tanya Rakha, sementara mereka ber-empat hanya diam
"Apalagi hetboy, kalau misalnya kita baru beroperasi terus geng mereka tiba-tiba nyerang kita gimana? Itu pasti akan ganggu kalian semua, apalagi member kita ada yang udah mau tunangan." Saat menyebutkan kalimat 'apalagi member kita udah ada yang mau tunangan' Rakha melirik ke arah samping kirinya, yang terdapat Reza dengan raut wajah datar.
Sontak Rakha, Akbar, Reyhan, Pangeran terkekeh, "ihh lucu kali lah, yang mau tunangan." Ledek Pangeran, "bayar sendiri lu!" Bercanda Reza.
"Dih, ngga mau, bayarin lah!"
"Bercanda kali, gue. "
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAKHA
Dla nastolatków[Masa Revisi.] Menceritakan tentang anak tunggal kaya raya sekaligus Ketua geng motor THE VAGOS, yang tidak pernah dekat dengan wanita manapun. bahkan untuk menaruh hati saja ia tak bisa. Namun siapa sangka, gadis bernama Ayyara mampu membuat seora...