ARAKHA_62. Dia?

228 17 6
                                    

"jika kamu yang di takdirkan untuku, aku akan menerima nya dengan senang hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jika kamu yang di takdirkan untuku, aku akan menerima nya dengan senang hati. Namun, jika kamu tidak ditakdirkan untuku. Maka namamu akan ku pakai untuk anakku kelak."
Arakha

"Rakha." Panggil Akbar dengan pandangan yang lurus ke arah pohon, yang terdapat satu gadis yang tengah sibuk memainkan ponsel nya. Sontak tatapan mereka berempat mengarah pada objek yang di tatap oleh Akbar.

"Nah itu!!" Heboh Pangeran saat melihat gadis yang tadi pagi ia jumpai. "Reyhan. Lu ngga asing kan ama muka tuh cewe," sementara Reyhan hanya mengangguk dengan pikiran yang sedang berkelahi untuk mengingat nama gadis tersebut.

"I-itu kan kaya..." menatap ke arah Rakha untuk mendengar kelanjutan dari ucapan nya tersebut. "Ayyara?" Bukan Rakha yang berbicara, melainkan Reza.

Mereka berempat menjadi menatap ke arah Reza dengan pandangan yang terjutu pada gadis tersebut. "nah, itu! Yang gue maksud. Si Ayyara!" Heboh Pangeran mampu membuat gadis yang sedang fokus ke pada arah ponsel, menjadi menatap ke arah mereka ber tiga.

"Si Panjul kalo ngomong kenceng banget." Beo Reyhan merasa kesal. "Heheh, maap, dah ke bawaan dari pabrik nya."

"Rak, ngga coba lu samperin?" Tanya Akbar kepada Rakha, yang sedang melamun entah memikirkan apa. "Kalau bukan dia gimana?" Tanya Rakha dengan wajah yang yang mulai berbeda.

"Tanya aja dulu nama nya." Sahut Pangeran, mendapatkan dukungan dari ke tiga sahabat nya.

"Tapi gue takut bukan dia."

"Tapi dari segi muka nya sih... Kaya Ayyara." Reza kembali menatap gadis tersebut dengan sangat detail. "Jangan natap nya terlalu lama. Kalo dia beneran Ayyara, dia punya gue." Ucapan itu mampu membuat Reza meneguk slavina nya, dengan wajah datar.

"Inget anak ama istri Za." Kekeh Akbar. Sementara sang empu hanya bisa menampilkan wajah datar saja.

"Lah, itu bocah kemana?" Heran Reyhan saat tidak melihat gadis tadi. "lu sih Rak, kelamaan buat nanya." Gereget Pangeran dengan tangan yang ia tahan untuk tidak mencubit gemas pipi sahabat nya ini.

"Besok juga masih ketemu." Santai nya.

"Kalau itu memang benar dirimu. Saya harap kamu masih mengingatku." Batin Rakha tak tenang. Ketahuilah, bahwa lelaki itu sebenarnya sangat ingin menemui gadis tersebut, namun saja ia gengsi.

"WOY! DI SURUH KUMPUL!!!" Teriak mahasiswa ke arah mereka ber lima.

"Males banget." Walaupun Reyhan berkata seperti itu, tetapi ia tetap mengikuti kemana sahabat nya ini pergi. Walaupun dengan langkah yang ogah ogahan.

დ .•*””*• 𝐴𝑅𝐴𝐾𝐻𝐴 •*””*•.დ

"Mama, tadi Rakha ketemu cewe." Cerita nya kepada sang mama. Raisa yang mendegar itu,  sontak mendongak menatap wajah Rakha yang sedang menatap nya.

ARAKHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang