Debby ~ William up lagi, ya, gaes...
Mohon maaf baru bisa update sekarang....
Yang udah penasaran gimana kondisi Debby setelah pingsan langsung scroll ke bawah aja yuk...
Happy reading ...
Btw, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya, ya...
😨😨😨
William langsung mengambil alih baskom dari tangan Fanny dan meletakkannya di atas meja tamu. Tangannya dengan cekatan memeras handuk kecil yang langsung ditempelkan di kening Debby.
"Dikompres dulu, ya, Deb, sambil nunggu dokter." Debby yang sudah memejamkan mata lagi hanya mengerang sebagai jawaban. William kembali bertanya sembari tangannya mengusap-usap rambut Debby. "Apa yang kamu rasakan sekarang?"
"Engh ... dingin," bisik Debby di sela-sela rintihannya.
"Dingin?" ulang William. Lelaki itu langsung menoleh ke arah Fanny. "Apa Debby mau dipindah ke kamar aja?"
"Aduh! Sebentar, Ko, sepreinya aku ganti dulu deh. Tadi kayaknya basah waktu aku rapikan."
"Ya, sudah. Kalau gitu, tolong ambilkan selimut dulu aja. Yang tipis aja gak apa-apa, Fan."
Dalam sekejap, Fanny menghilang dari ruang tamu bersamaan dengan Leon yang datang membawa nampan berisi lima gelas minuman. Dua gelas berisi cairan berwarna cokelat kemerahan, sedangkan sisanya berisi air putih. Leon juga menyertakan sendok kecil di atas nampan itu.
William menyentuh dinding luar salah satu gelas berisi teh dan merasakan tingkat kepanasannya. "Diseduh ke piring kecil aja apa, ya, biar cepat dingin?" tanya William sembari menatap Leon.
"Oke, aku ambilkan."
"Leon," panggil William dengan pelan. Ia menunggu sampai lelaki kurus itu menoleh baru melanjutkan, "Makasih banyak, ya. Maaf, merepotkan kamu terus."
"Hush! Apaan sih? Biasa aja kali," tampik Leon sambil lanjut melangkah.
Fanny datang tak lama kemudian dengan membawa kain pantai. "Ini nggak apa-apa, Ko?"
"Gak apa-apa. Makasih, Fan." William kembali mengalihkan perhatiannya pada Debby sementara Fanny langsung menghilang lagi ke dalam kamar. "Deb, duduk dulu, ya. Minum teh manis dulu," bujuk William sambil mengangkat tubuh Debby agar bisa duduk. Wanita itu hanya mengerang lirih.
Selagi William membetulkan posisi Debby agar wanita itu merasa nyaman, Leon datang dan langsung menuang sebagian cairan teh ke dalam piring kecil. William segera mengambil piring tersebut beserta sendok kecil dan langsung meniup-niup cairan cokelat kemerahan itu. Setelah dirasa lebih hangat, William mengangsurkan sendok kecil itu ke depan bibir Debby.
"Minum dulu, Deb."
"Lagi," ulang William beberapa kali.
"Permisi." Tiba-tiba terdengar suara wanita dari arah pintu rumah.
William langsung menoleh. "Akhirnya! Cepat periksa Debby, Chen!"
"Ya, Ko."
"Eh, tunggu! Lebih baik dipindah ke kamar aja, ya? Sebentar." Tanpa menunggu jawaban, William langsung berjalan ke arah kamar Debby. Di dalam, Fanny dan Leon masing-masing tengah memasang sarung bantal dan seprei. "Sudah siap?" tanya William dari pintu kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
WANITA INCARAN CEO AROGAN
RomantikMohon bijak dalam memilih bacaan. Ada beberapa bagian yang mengandung bahasa kasar dan adegan kekerasan. 🙏 ****************** Debby sudah terbiasa menghalau para pria yang berusaha mendekati dirinya di luar pekerjaan. Saking terbiasanya, ia sudah t...