BAB 128 ~ 🏡 IMPIAN MASA DEPAN 👨‍👩‍👧‍👦

7 1 0
                                    

Ada yang happy gegara salah satu mimpinya terwujud. Apaan tuh???

Mau tahu apa mau tahu pake banget???

Otewe scroll aja yukss....


Selamat membaca....



🏡👨‍👩‍👧‍👦🏡


Debby mengernyit. "Kenapa memangnya, Ko?"

"Yah, Koko masih pakai baju rumahan seperti ini sementara kamu bisa tampil cantik. Kamu gak malu?"

Debby menatapnya dengan tatapan menilai dari ujung kepala hingga ujung kaki. William hanya meringis ditatap seperti itu.

"Masih ganteng kok, Ko," celetuk Debby dengan wajah datar.

William sontak membelalakkan mata dan tergelak. Hatinya berdesir mendengar pujian yang dilontarkan kekasihnya meski dengan wajah datar. "Ya ampun, Baby! Mujinya kok gitu amat sih," protes William dengan nada sedikit merajuk. "Tapi okelah, Koko akan abaikan wajah datarmu itu karena sepertinya baru kali ini Koko dengar kamu memuji Koko." Lelaki itu akhirnya tersenyum lebar seraya mengedipkan satu mata.

"Ck!" Debby melengos. Justru wanita itu yang tampak tersipu. "Kok bisa Koko keluar rumah nggak ganti baju dulu?"

"Tadi buru-buru. Begitu tahu kamu dapat paket, pikiran Koko langsung jelek aja. Koko langsung berasumsi kalau kamu diteror lagi. Makanya tanpa pikir panjang Koko langsung cepat-cepat ke sini, apalagi kurirnya nungguin kamu pulang."

"Dari mana Koko tahu itu semua? Bahkan Koko tahu kalau kurirnya nungguin!" Netra Debby memicing. Detik berikutnya, kelopak mata tanpa lipatan itu langsung melebar. "Koko mematai-matai aku?" desis Debby dengan nada tajam.

William berdecak tidak terima. "Bukan memata-matai, Baby, tapi berjaga-jaga," kilah lelaki itu.

"Apa bedanya?" tuntut Debby.

"Jelas bedalah. Niat Koko kan buat melindungi kamu bukan mencari-cari kesalahan kamu. Lagian kalau kamu tahu juga gak masalah kok. Koko cuma belum bilang karena dari kemarin-kemarin kamu selalu menolak usul Koko buat meningkatkan keamanan kamu."

"Ck!"

"Sudah. Ayo, jadi keluar gak nih? Koko juga masih menunggu ceritamu."

"Ssst!" desis Debby dengan mata memelotot.

William hanya memberikan cengiran lebar. "Sori," ucap lelaki itu tanpa suara.

Debby menghela napas. "Jangan di tempat umum juga, Ko. Aku nggak nyaman."

"Eh? Lantas mau di mana?"

"Hmm, enaknya di mana, ya? Coba kalau nggak ada Bi Siti," gumam Debby lirih.

"Oh!" William langsung tersenyum lebar. "Kamu mau tempat yang gak ada orang, 'kan? Bagaimana kalau di tempat Koko aja? Mau, ya?"

William sontak mendapat tatapan mendelik dari Debby. "Apa? Di tempat Koko? Nggak, nggak, nggak!" tolak wanita itu spontan. Tangannya juga bergoyang-goyang dengan cepat.

"Yah, kok gitu, sih? Kamu 'kan belum pernah main ke tempat Koko juga. Masa Koko terus yang main ke sini? Hitung-hitung sekalian menengok Bora. Bagaimana? Mau, ya?" bujuk William dengan antusias.

"Siapa bilang belum pernah? Sudah pernah kok walaupun cuma sekali," sanggah Debby dengan pipi yang kembali merona.

"Ha? Kapan?"

WANITA INCARAN CEO AROGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang