BAB 139 ~ 😡 TAK RELA 😡

4 1 0
                                    

Ada yang lagi happy, ada yang lagi galau nih ....

Yuks, kita tengokin dulu yang lagi galau .... dah lama kita gak nengokin pasangan yang satu ini ....

Yang lagi kasmaran kita tinggalin sebentar yakkk ....


Selamat membaca ....



😡😡😡


Sang desainer grafis menggigit bibir bawahnya sejenak sebelum dengan tiba-tiba melepasnya. Wanita itu melirik sekilas pada William dengan rona merah mulai menjalar di pipi.

"Ya, Tuhan! Kamu benar-benar menggemaskan, Baby," batin William seraya terkekeh.

Setelah berdeham, Debby akhirnya menjawab, "Kasih hadiah 'kan nggak harus nunggu ada momen khusus dulu, Ko. Tadinya mau kukasih awal minggu ini bareng kue keju, tapi gara-gara paket itu semuanya jadi ambyar."

Perasaan William campur aduk seiring penjelasan sang kekasih yang memberitahunya tentang niat awal wanita itu dan bagaimana niat itu berakhir. Bahagia dan tersanjung, jelas! Terharu, sudah pasti. Namun, geram dan dongkol pada Ferdinand juga tak kalah sedikit porsinya.

"Maaf, Ko, kuenya nggak jadi kubikin dan hadiahnya juga nggak kubungkus. Aku nggak tahu kapan bisa kasih itu semua ke Koko. Jadi, yah ...."

"Sssh! Gak apa-apa, Baby. Tahu niatmu aja Koko sudah senang banget, toh sudah ada dasi juga. Ada dua set lagi."

"Itu karena aku bingung mau pilih yang mana, Ko," ucap Debby dengan tersipu. "Koko kan sukanya biru dongker, tapi buatku yang biru muda ini bagus banget. Tadinya mau beli yang biru muda aja, tapi takut Koko nggak suka. Jadi, kuambil dua-duanya aja sekalian."

William langsung tergelak. "Ya ampun, Baby! Kamu sampai segitunya memikirkan pendapat Koko. Apa pun pemberian dari kamu, Koko pasti akan suka. Sekali lagi, makasih banyak, Baby. Dasinya akan Koko pakai terus."

"Hush! Masa dipakai terus-terusan sih! Jangan-jangan nggak pernah dicuci nanti."

"Enak aja! Ya, dicucilah! Maksud Koko, ya, dipakainya gantian. Ini kan ada dua juga."

"Terus, dasi Koko yang lama mau dikemanakan?"

"Yah, untuk sementara disimpan aja dulu," sahut William seraya meringis.

Debby hanya berdecak sebagai jawaban.

*****

Niel tengah menatap layar ponsel yang menampilkan gambar seorang wanita tengah tersenyum lebar. Netra wanita berambut cokelat tua sebahu itu pun ikut memancarkan senyum ceria. Niel tersenyum kecil melihatnya.

"Ah, Fan! Kamu lagi apa sekarang?" gumam lelaki bertato harimau itu pada wanita di dalam layar. Namun, tiba-tiba ia mengerang keras. "Argh! Ya, ampun! Koko kangen banget sama kamu, Fan!"

Niel lantas menggulir layar dengan ujung ibu jarinya. Ia melihat lebih banyak lagi gambar-gambar yang menampilkan sosok yang sama dalam berbagai pose. Ada gambar yang diambil sendiri oleh wanita itu, ada pula yang diambil oleh orang lain.

"Argh! Ya, Tuhan! Hentikan, Niel! Dia itu sudah sama orang lain! Kamu jangan ngawur! Jangan rusak kebahagiaannya!" tegur Niel pada dirinya sendiri.

Setelah memandangi lagi wanita berwajah persegi itu beberapa saat, meski dengan berat hati, Niel pun akhirnya meninggalkan laman media sosial milik Fanny.

"Ya, ampun. Kenapa hubungan kita sekarang jadi kayak gini sih?" sesal lelaki itu. Hatinya sakit mengingat kenyataan pahit tersebut.

Niel mengembuskan napas panjang seraya memejamkan mata. Kepalanya disandarkan ke sandaran kursi dengan kening berkerut-kerut.

WANITA INCARAN CEO AROGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang