BAB 133 ~ 👫 CALON ADIK IPAR 👫

4 1 0
                                    

Siapa yang ganggu acara makan siang William bareng ayang nih??!! Siap-siap kena tampol aja ntar ... ups!! 🙊


Yuks, langsung cuss lanjut baca lagi ....


Selamat membaca ....



👫👫👫



"Ya, Al, ada apa?" tanya William begitu panggilan video diterima.

"Lo, Koko gak baca pesanku?"

"Eh? Kamu kirim pesan? Sori. Koko belum buka HP dari tadi."

"Oh. Tapi sekarang Koko lagi di apartemen, 'kan?"

"Iya. Memangnya kamu kirim pesan apa sih?"

"Cuma kasih tahu kalau kami lagi jalan ke tempat Koko. Sekarang, kami di bawah."

"Oh." Tiba-tiba William langsung merasa seperti balon yang mengempis. "Sama Linda?"

Tahu-tahu di dalam layar muncul seraut wajah feminin yang merengut di belakang Albert. "Sama aku, Ko Liam!"

"Eh, kenapa, Ko? Ko Liam lagi ada tamu?" tanya Albert saat William menoleh ke samping.

"Siapa? Adik-adiknya Koko?" tanya Debby dengan suara berbisik.

William hanya mengangguk. Tatapannya kembali beralih ke layar ponsel. "Iya. Koko lagi ada tamu."

"Oh, ya sudah. Kami balik aja kalau gitu."

"Siapa tamunya, Ko?"

Kakak beradik di dalam layar berbicara berbarengan. Kemudian terdengar Albert menegur, "Hush! Jangan kepo gitu, Chen!"

"Kalian tunggu sebentar," cegah William saat tangannya yang bebas disentuh oleh Debby. Lelaki itu kemudian mengalihkan kamera ponselnya ke tempat lain.

"Ada apa, Baby?" bisik William seraya mencondongkan tubuh ke arah Debby.

"Jangan gara-gara aku, Koko menolak mereka." Wanita itu ikut berbisik.

"Tapi, Baby ...."

Debby menggeleng pelan. "Biarkan aja mereka masuk, Ko. Lagian mereka sudah sampai di sini. Aku nggak masalah kok. Uhm, suatu saat aku juga harus ketemu sama adik Koko yang lain, 'kan?" ucap Debby dengan semburat merah muncul samar-samar di pipi.

William langsung tersenyum semringah. Tangannya refleks mencubit pelan dagu wanita itu dan menggoyangnya. "Ah, gemasnya! Koko jadi makin cinta sama kamu, Baby."

"Ck! Ko Billy!" desis Debby seraya menepis pelan tangan William. Namun, kedua ujung bibir Debby yang terangkat tak bisa menyembunyikan perasaan senang wanita itu.

William langsung terkekeh pelan. "Kalau maumu seperti itu, ya, sudah."

Lelaki itu kembali mengarahkan kamera ponsel ke depan wajah. "Al?"

"Ya, Ko."

"Kalian tunggu sebentar. Koko ke bawah."

"Eh? Memangnya gak ganggu, Ko? Bukannya Koko lagi ada tamu?"

"Ya, ganggu!" tukas William sedikit sebal dengan kenyataan tersebut. "Kalau maunya Koko sih kalian pulang aja, tapi tamunya Koko melarang. Jadi, kalian harus berterima kasih sama dia nanti."

"Siapa sih, Ko, tamunya?" tanya Chen-Chen. Kepalanya kembali menyembul sedikit di layar ponsel.

"Ck! Nanti juga tahu! Dah, Koko matikan dulu, ya."

WANITA INCARAN CEO AROGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang