Setelah masalah demi masalah yang menimpa keluarga mereka, kini semuanya selesai. Meninggalnya Antoni Benazir menjadi puncaknya. Lelaki tua itu meninggal karena penyakit jantungnya yang sudah komplikasi. Sada tidak ingin tahu lebih dalam lagi karena dia hanya ingin fokus pada keluarganya.
Huek!
Sada membuka matanya dan tidak mendapati Satya di sebelahnya. Kening Sada berkerut dan telinganya kembali mendengar suara orang mual. Sada segera beranjak bangun lalu memeriksa toilet. Benar saja, suami Sada itu sedang membungkukkan tubuhnya menahan mual.
"Kamu kenapa kak? Sakit?" Tanya Sada dengan panik. Satya menggelengkan kepalanya lalu dia berkumur.
"Gak tahu, perasaan saya gak enak banget, tiba-tiba mual," jawab Satya. Wajah lelaki itu sedikit pucat. Sada menggaruk pelipisnya.
"Gak mungkin kamu yang hamil, kan?" gumam Sada mengusap perutnya.
"Semalam juga waktu saya balik dari misi, tiba-tiba saja saya mual," jelas Satya.
"Dosa kurang romantis sama istri kalau begitu," ujar Sada dengan santai. Satya hanya berdecak lalu dia kembali berbaring.
"Kamu salah makan kali kak?"
"Gak mungkin, saya mualnya cuma malam aja. Gimana bisa salah makan?"
"Aneh banget," ujar Sada lalu dia kembali berbaring di sebelah Satya.
"Persada."
"Ya?"
"Saya pengen mie gomak tiba-tiba," gumam Satya.
"HAH? Ini jam 12 malam kak, kita juga gak lagi di Medan. Makan yang ada di dapur aja, ayo aku temani," ucap Sada, lagi-lagi dia bangun dari posisi berbaringnya.
"Saya pengennya mie gomak, kepala saya pusing banget, rasanya pengen banget makan itu," jawab Satya.
"Tunggu! Kamu ngidam?"
"Gak tahu. Yang jual mie gomak di mana ya?" Satya meraih ponselnya.
"Ada nih mie gomak, bisa delivery order juga," ucap Satya setelah beberapa menit menekuni ponselnya lalu dia segera memesannya. Wajah lelaki itu terlihat lega sekali.
Sada hanya menggaruk kepalanya, mungkin saja suaminya itu merindukan makanan medan.
"Temani saya makan yuk," ajak Satya. Sada mengangguk, dia memilih untuk kembali menonton drama korea sembari menunggu pesanan Satya datang.
Setengah jam kemudian pesanan Satya datang. Sada yang melihatnya langsung speechless. Satya bukan hanya memesan mie gomak, ada martabak manis, sate taichan, dan roti bakar.
"Kak kamu... sejak kapan kamu suka makan manis?" Tanya Sada mengamati plastik berisi makanan itu. Satya hanya mengedikkan bahunya. Sada menghela napas lalu dia mengambil peralatan makan untuk Satya dan menyiapkan makanan suaminya itu dengan cekatan.
"Kamu bisa habisin semua ini?" Tanya Sada memastikan.
"Bisa," jawab Satya tanpa ragu. Sada menatap suaminya yang kini sudah menikmati mie gomak pesanannya.
"Kamu mau?" Tanya Satya sambil mengangsurkan garpunya pada Sada. Sada menggeleng.
"Enggak, aku mau nonton aja," jawab Sada lalu dia beranjak untuk melanjutkan tontonannya sambil menunggu suaminya. Sada cukup ngeri dengan porsi dan jenis makanan suaminya malam ini. Jumlah karbonya itu. Sada mengusap perutnya.
"Yayah aneh ya dek?" gumam Sada lalu dia menoleh pada Satya yang benar-benar menikmati makanannya.
Sada mengalihkan pandangannya lagi lalu menatap layar televisi di depannya, melanjutkan drama tontonannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [SELESAI] ✅️
Romance[ Spin off Move On] "Rasa rindu yang paling menyakitkan adalah ketika kita merindukan seseorang yang berbeda dunia dengan kita. Hanya tercurahkan lewat doa disetiap sujud" -Persada Nastiti Aulia- "Rasa cinta yang paling menyakitkan adalah mencintai...