SERENDIPITY - 2

12.6K 1.7K 134
                                    

Wirasableng
Share lokasi mu

Sada menghentikan langkahnya yang hendak memasuki time zone bersama Raina. Dengan malas dia mengirim lokasinya lalu menyalakan mode silent pada ponselnya dan melanjutkan langkahnya.

Sada dan Raina menghabiskan waktu di time zone hingga tempat bermain itu hampir tutup.

"Udah malam nih, yuk pulang," ajak Raina sambil mengambil kembali paper bag berisi belanjaan miliknya.

Sada merogoh ponselnya dan mendapati satu panggilan tak terjawab dari Satya dan chat dari pria itu yang dikirim satu setengah jam yang lalu.

Wirasableng
Saya sudah di loby mall,
dekat lift. Mobil hitam.

"Eh Rain, gue dijemput, jadi lo pulang sendiri aja ya," ucap Sada lalu membalas pesan dari pria itu.

Oke. Gue turun skrg.

Wirasableng
B 3112 A

Apaan?

Wirasableng
Plat mobil saya

Begitu tiba di loby, Sada mengedarkan pandangannya dan tidak sulit menemukan mobil pria itu karena pengunjung sudah berangsur sepi.

"Mana yang jemput lo?" tanya Raina mengedarkan pandangannya setelah dia menyimpan barang belanjaannya di bagasi.

Sada menunjuk sedan hitam yang tak jauh dari mobil Raina terparkir.

"Yaudah, hati-hati ya, Da," ucap Raina melambaikan tangannya.

"Lo juga hati-hati, Mor," ucap Sada lalu dia melangkah mendekati mobil sedan milik Satya.

Tanpa mengucapkan apapun, Sada membuka pintu mobil pria itu lalu duduk di samping jok kemudi.

"Belanjaannya taruh di jok belakang," ucap Satya lalu menyalakan mesin mobilnya. Sada menurut, dia menaruh beberapa paper bag nya di jok belakang lalu memakai seat beltnya.

"Ngapain lo ajak gue ketemu?" tanya Sada to the point saat mobil yang dikemudikan Satya sudah melaju di jalan raya, bergabung dengan kendaraan lainnya.

"Kita perlu bicara tentang hubungan kita," jawab Satya dengan wajah datarnya.

"Hubungan itu dilakukan oleh dua orang, bukan hanya sepihak," ucap Sada dengan sebal.

"Saya mengajak kamu ke hubungan yang serius, apa perlu saya melamar ke orangtua kamu langsung?"

"Jangan coba-coba!" Sada menatap Satya dengan gusar. Satya menyeringai, dia melirik Sada sekilas.

"Cepat atau lambat juga saya pasti akan memperkenalkan diri ke orangtua mu," ucap Satya.

"Gue belum siap, lo bisa gak sih gak usah maksa dulu? Gue butuh waktu," ucap Sada dengan kesal. Dia belum bisa mencerna semua ini. Apa yang terjadi menurutnya memusingkan.

Satria yang pergi begitu saja, lalu Satya dengan menawarkan sebuah hubungan disaat luka hati Sada masih menganga. Dia butuh waktu untuk menata kembali hatinya.

"Berapa lama?" tanya Satya.

"Hah?"

"Kamu butuh waktu berapa lama untuk siap? Satu bulan?"

"Enam bulan," jawab Sada tanpa berpikir.

"Empat bulan," ucap Satya bernegosiasi.

"Lima bulan," jawab Sada.

SERENDIPITY [SELESAI] ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang