Untuk pembacaku yang 4 tahun ini setia menunggu cerita Serendipity, yang menemani kisah indah ini dari awal sampai akhir. Kita keren ya bestie gang! Mungkin ada yang dari sekolah hingga lulus, dari Maba sampe skripsian, atau bahkan dari yang jomblo sampe nikah dan punya anak. Jadi aku buat spesial part ini untuk kalian. Happy Reading!
-Serendipity-
Melakoni peran sebagai Ibu anak dua jelas memiliki perbedaan dari saat hanya menjadi Ibu anak satu, apalagi ini kali pertama bagi Sada untuk mengurus bayi. Awal-awal Sada benar-benar buta, dia tidak tahu apa-apa dalam urusan bayi, belum lagi drama yang pasca melahirkan seperti ASI yang tidak lancar. Walaupun tinggal di rumah Ibunya, tetap saja Sada merasa stress, apalagi selain drama ASI, Sada menghadapi Zara yang mulai cemburu pada adiknya karena perhatian Ibunya terbagi.
Pernah saat baru beberapa hari pindah kembali ke rumah dinas dan Satya sedang bekerja, Zara yang baru pulang sekolah ingin diajak main, tidak memperbolehkan Ibunya mengurus adiknya disaat adiknya menangis. Sada tentu saja memilih menenangkan Asa terlebih dahulu dan itu membuat Zara menangis, Asa yang baru mulai tidur ikut menangis karena sang kakak. Sada yang sudah pusing karena selama ini belum pernah ditinggal sendiri pun akhirnya ikut menangis, membuat Ibu dan Papi yang baru datang kebingungan.
Untungnya sekarang Sada sudah benar-benar menikmati perannya. Sada bersyukur memiliki support system seperti Satya yang bisa menghadapi versi gilanya Sada yang lebih parah dari saat hamil dulu. Salah satu drama terparah Sada adalah saat dia mengalami baby blues diawal melahirkan karena Asinya yang tidak lancar, Sada mengamuk jika Satya memberikan susu formula untuk bayi mereka, menangis merasa bersalah pada Zara karena takut putrinya kekurangan kasih sayang. Satya benar-benar mampu menghadapi semua itu.
Seperti malam-malam sebelumnya, Asa akan bangun setiap 3 jam sekali. Sada melihat jam di ponselnya, pukul setengah 3 pagi.
"Assalamualaikum Asa, laper lagi ya?" sapa Sada lalu menggendong Asa yang usianya sudah menginjak 4 bulan lalu mulai menyusuinya. Asa menatap Ibunya dengan kening yang berkerut samar, kalau kata Sada, Asa adalah bayi jutek yang mirip Ayahnya.
"Mau ikut bangun sahur ya? Hari ini kita mulai sahur lho," ujar Sada kemudian mulai menyusui Asa. Sada memang suka mengajak Asa bicara walaupun bayi itu tentu saja belum paham, namun bayi itu akan merespon dengan tawa.
Sada mengamati wajah Asa, wajah bayi lelaki itu benar-benar copy-an Satya saat bayi. Bunda pernah memperlihatkan foto bayi Satya dan begitu mirip dengan Asa sekarang. Dulu awal lahir wajah Asa terlihat mirip dengan Sada dan semakin bertumbuh dan berkembang wajah Asa malah terlihat lebih mirip Ayahnya.
Setelah Asa tertidur kembali, Sada meletakkan Asa di box bayi tepat di sebelah ranjangnya. Sada hendak beranjak untuk mulai menyiapkan makan sahur, namun tangan Satya malah memeluk pinggangnya. Sada menolehkan kepalanya dan mendapati Satya yang menatapnya dengan mata menyipit menahan kantuk. Sada mengusap puncak kepala Satya sambil tersenyum.
"Aku mau siapin makan sahur dulu," ucap Sada. Satya menggeleng lalu semakin mengeratkan pelukannya.
"Gini aja dulu sebentar," jawab Satya dengan suara seraknya. Sada akhirnya pasrah membiarkan Satya memeluk pinggangnya.
"Aku masih gendut deh kak," ujar Sada. Sudah dia bilang kan? Satya adalah sumber untuk mengeluarkan keluhannya. Akan selalu ada hal yang dikeluhkan Sada pada Satya.
"Gak apa-apa, kan masih menyusui," jawab Satya.
"Nanti kalau kamu berpaling gimana kak?" Tanya Sada dengan mata berkaca-kaca. Sada mendengar Satya tertawa lalu lelaki itu mengecup pinggang Sada.
"Enggak lah, aneh-aneh aja pikiran kamu," jawab Satya. Sada cemberut.
"Tapi kan kamu cakep, banyak cewek di luar sana yang mau pasti," ucap Sada.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [SELESAI] ✅️
Romance[ Spin off Move On] "Rasa rindu yang paling menyakitkan adalah ketika kita merindukan seseorang yang berbeda dunia dengan kita. Hanya tercurahkan lewat doa disetiap sujud" -Persada Nastiti Aulia- "Rasa cinta yang paling menyakitkan adalah mencintai...