(03)Ikut ke basecamp

1.6K 41 0
                                    

Mee membuka tirai jendela. Membiarkan cahaya itu masuk dan mengenai Firman yang masih tertidur.

Selepas sholat subuh tadi, Firman terus saja mengatakan pada Mee bahwa matanya masih sangat berat.

"Masih mau bubuk " begitulah yang laki-laki itu ucapkan sebelum akhirnya Mee mengalah dan membiarkan suaminya tidur lagi.

Karena terkena cahaya matahari yang cerah, akhirnya Firman menggeliat dan mulai mengucek mata. Matanya berkedip menatap Mee yang berdiri ditepian kasur.

"Kamu ngapain, Cil?" Ucapnya dengan suara khas bangun tidur.

"Bangun lho, mas. Mandi. Katanya hari ini mau mulai kerja"

"Hmmmmm, iya. Tapi, sama kamu ya kesananya" Firman berbalik membelakangi Mee.

Mee mengerutkan kening. Bagaimana mungkin lelaki ini malah membelakanginya dan mulai tertidur lagi.

"Mas, bangun lho. Mandi habis itu sarapan. Tadi wes tak pesenin nasi goreng di Mbak Min" Mee menggoyankan bahu Firman.

Akhirnya pria itu berbalik dan merentangkan tangan dengan senyum manja. Matanya menyipit karna senyum juga silau terkena matahari pagi.

"Sini, Cil. Mau peluk"

Mee menuruti kemauan Firman "sudah, ayo bangun to. Nanti keburu dingin itu nasgornya" ucap Mee lembut sambil mengelus rambut Firman.

Firman menyembunyikan wajahnya di dada Mee " moh, Cil. Nanti wae"

"Nanti telat, Mas. Dimarahin tim. Kamukan harus ikut ngonten hari ini" Mee dengan sabar menghadapi Firman yang sedang berulah pagi ini. Tangan Mee, terus mengelus punggung pria itu.

Firman menggeleng. Ia makin mengeratkan pelukannya. Membuat Mee pasrah dan diam.

"Kamu ikut ke bc ya, Cil" kini Firman menatap Mee.

Wanita itu mengangguk. Lagi pula akan percuma jika ia menolak tawaran pria itu. Ia segera melepaskan pelukan Firman.

"Yowes, nek gitu aku tak siap-siap dulu. Kamu bangun terus langsung mandi"

Sebelum terduduk Firman menciumi wajah Mee dengan gemas. Membuat sangat empu harus kewalahan menghadapi suaminya.

"Ihh, gemes banget aku Cil sama kamu, tuh"

Firman meninggalkan Mee dengan wajahnya yang sudah memerah karna tersipu.

༶•┈┈⛧┈♛ 𝐹𝑀 ♛┈⛧┈┈•༶

Sesampainya di bc, kedatangan mereka disambut ramah oleh semua tim. Termasuk Srotop TV yang sedang sibuk digalery.

"Cie... Yang sekarang ditemenin ayang beb" teriak mas Faizin meledek.

"Kiw kiw. Mami, Papii!" Ucap Rayyan tak mau kalah.

"Awas Mee, disini banyak empu barongan genit" jawab mas Reza sambil menyapu teras sanggar.

Mee hanya bisa tertawa. Berbeda dengan Firman yang sudah mulai adu mulut dengan Rayyan.

"Ya, gak papa. Terserah aku dong mau manggil apa" Ucap Rayyan ngotot.

"Gak bisa dong. Aku gak mau punya anak kayak kamu!" Jawab Firman tak kalah ngotot.

Mee menggelengkan kepala. Ia melangkah meninggalkan Firman. Langkahnya membawa dirinya kedepan bc.

"Mee! Ikut kesini? Sini-sini masuk" Dyah menghampiri Mee dan memeluknya sebentar.

"Kiw bocilnya Firman Maulana... Salim sama aku dulu" Eka juga ikut menghampiri Mee dan Dyah.

"Lho, Mbak Eka udah nyampe sini aja" Ucap Mee dijawab anggukan semangat Eka.

"Iya dong. Mau ngeliat Mas Zidan, Mee"

"Ah caper dia tuh Mee, sama Zidan. Minta kepastian dong biar dinikahin" ledek Dyah.

"Ya sabar dong, aku sama dia tuh masih belum siap. Nanti kalo udah siap juga bakal nyusul kalian" Eka mengibaskan rambutnya "Tenang aja, walaupun aku belum menikah, kita tetep bisa triple date" lanjutnya dan menatap kedua wanita dihadapannya.

"Gak halal. Kita mah halal, ya nggak Mee" Dyah merangkul Mee dan membawanya masuk kedalam.

"Hei tungguin saya dong" Eka berlari menyusul Dyah dan Mee yang sedang tertawa puas.

Yuswo Dyah adalah adik kandung mas Cahyo yang merupakan manager GWSM. GWSM sendiri merupakan singkatan dari Garuda Wisnu Satria Muda. Yuswo Dyah merupakan anggota tari dari GWSM. Begitu juga dengan Eka, gadis yang diketahui sedang menjalin kasih dengan Mas Zidan ini juga merupakan anggota tari dari GWSM.

"Mbak, ke sanggar yok" ajak Mee tiba-tiba.

"Ya ampun Mee. Baru dua jam ditinggal, udah rindu aja kamu" Eka menggaleng dengan nada sedikit meledek.

"Hehe nggak gitu, mbak. Aku penasaran mereka lagi ngapain" ucap Mee sambil menggaruk lehernya.

"Tunggu Dyah sebentar. Aku juga mau lihat Mas beb" jawab Eka lalu kembali menyender sambil tertawa geli.

Tiiinggg

Suara notif pesan dari HP Mee terdengar lirih. Ia segera mengecek HPnya dan melihat gelembung pesan di lookscreen.

Mas Omman❤: Cil, sini kamu tuh!

Mee : Iya, sebentar nunggu mbak Dyah

Mee meletakkan ponselnya kembali. Ia mengambil toples berisi keripik pisang dan mulai memakannya.

"Mbak, Mas Omman itu... Baikkan?"

Mendengar pertanyaan tak terduga dari Mee, Eka cepat menoleh "lho, kok nanyanya gitu, Mee? "

Mee menunduk, "hehe... Ya, ndak papa. Cuma pingin nanya aja, mbak"

Eka tersenyum. Ia membenarkan posisi duduknya dan menghadap Mee. "Menurutku Mee, Omman itu tertutup untuk masalah pribadi. Ndak banyak yang tau. Mungkin kalaupun ada tim yang tau, itu cuma Mas Zidan dan Mas Cahyo"

Mee mengangguk. Benar, privasi Firman memang terlalu dalam. Bahkan, walaupun sudah menjadi istri, Mee merasa Firman menyembunyikan sesuatu darinya.

"Weh, ayok ndelok mereka!" Kata Dyah yang baru saja muncul dari dapur.

"Ayok. Orang nungguin kamu" jawab Eka sembari bangkit berdiri.

༶•┈┈⛧┈♛ 𝐹𝑀 ♛┈⛧┈┈•༶

Inget ya gesss.. Ini Fiksi, kalaupun ada part yang kejadiannya nyata, itu cuma bumbu aja.. Biar kebayang dan halunya makin lancar😁😁

OmmeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang