(06) Omman maksa kerja

1.2K 28 0
                                    

"Yakin beneran, mas? Kalo masih pusing gak usah berangkat dulu lah"

"Ndak papa, cil. Mas udah sehat ini lho" jawab pria itu sembari menepuk dadanya.

Mee terus saja memperhatikan gerak-gerik Firman. Lelaki itu tampak fokus pada benda pipih dalam genggaman tangannya. Sesekali menyeruput kopi dan memakan nasi goreng buatan Mee.

"Mas...!" Tegur Mee

"Dalem sayang" Firman langsung menaruh HP-nya dan tersenyum. Lalu, menampakkan sederet gigi putihnya.

Mee memasang wajah kesal. Ia merasa dicuekin oleh pria didepannya "makan aja sekalian HP-nya" sindir Mee lagi.

Tentu Firman tertawa "jan MasyaAllah. Cah ayune mas. Mas itu sambil ngeliatin jadwal, sayang. Jam tayangnya dicepetin. Jadi mas harus liat dari awal lagi. Begitu, nona muda"

Firman menarik kursinya mendekati wanita yang sedang ngambek padanya. Muka Mee terlihat sangat kesal. Dengan sengaja, wanita itu membuang wajah ketika Firman menatapnya.

"Cil, ampun deh. Beneran, mas gak liat apa-apa. Cuma baca jadwal doang, sayang" Firman mengelus kepala Mee dan mengecup pipinya.

Dengan sengaja Mee mengelap bekas ciuman itu "gak usah deket aku. Sana pergi kerja! "

"Ngusir nih? " Firman tertawa lalu mengelus perut Mee "PMS kan? Apa yang sakit? "

Mee yang awalnya marah pada Firman langsung menjatuhkan kepalanya pada bahu suaminya.

Dengan sigap pria itu langsung merangkul istrinya dan mengusap bahunya pelan. Ia tersenyum. Dugaannya benar bahwa gadis ini sedang kedatangan tamu bulanan.

"Apa yang sakit, hmm? "

Bukannya menjawab, Mee malah menangis dipelukan Firman. Membuat pria itu harus memasang lebih tebal kesabarannya.

Tangannya tak henti mengusap punggung Mee yang mulai terisak kecil "mau kekamar aja? "

"𝘔𝘰𝘩" jawabnya singkat.

Firman tak bertanya lagi. Ia tersenyum, bahagia mendapati momen yang lucu ini. Dimana Mee menjadi sangat agresif tapi manja. Dimatanya sekarang, Mee berubah menjadi gadis kecil yang lucu.

"𝘜𝘸𝘦𝘴 " Mee melepaskan pelukannya dari Firman.

Pria itu langsung merapikan rambut Mee, tak lupa menghapus sisa air mata di pipinya.

"Mau apa? " tanya pria itu begitu lembut.

"Kamu berangkat jam berapa, mas? "

"Nanti jam 10an, cil"

"Ayo jajan dulu" rengeknya "sekarang" ucap Mee, ia menarik tangan Firman.

Pria itu tertawa "iya, ndoro putri tercinta"

Tanpa aba-aba Mee itu langsung mencium pipi Firman lalu berlari kencang kedalam kamar. Membuat Firman terkekeh.

"Mas tunggu di luar, cil"

༶•┈┈⛧┈♛ 𝐹𝑀 ♛┈⛧┈┈•༶

"Mas... Maafin aku, yo "

"Nggak papa lho, cil. Aku itu suami kamu. Yang sudah seharusnya memenuhi 𝘪𝘯𝘯𝘦𝘳 𝘤𝘩𝘪𝘭𝘥 kamu. Ngerti, cil? "

Mee tersenyum dan mengangguk. Mulutnya sibuk mengunyah snack yang ia beli tadi.

Kini mereka telah kembali kerumah. Mee sedang memperhatikan suaminya yang sedang bersiap pergi ke sanggar.

OmmeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang