"Wes siap, sayang?" Ucap Firman saat melihat Mee keluar kamar.
Mee mengangguk. Sejak tadi malam sampai pagi menjelang siang ini, mood wanita itu benar-benar buruk. Firman sampai harus menyuapi wanita itu saat makan tadi.
"Jangan diem mulu, Cil. Aku bingung harus gimana" ucap Firman akhrinya.
"Maaf, Mas. Aku juga bingung"
"Mau mampir kemana dulu?" Tanya Firman sambil menyambar kunci mobil di meja.
"Beli oleh-oleh dulu buat ibu. Ibu udah kamu kabarinkan?"
Firman mengangguk tipis. Semoga yang ia takutkan tidak terjadi. Selain mengabari ibu, Firman juga mengabari sang kakak, supaya tidak pergi kemana-mana.
"Pake mobil ya, takutnya pulang malem nanti"
Mee kembali mengangguk. Ia membuntuti Firman yang mulai melangkah ke garasi. "Silahkan, Ndoro putri" ucap Firman sembari membukakan pintu mobil untuk wanita itu.
Mee tersenyum "terimakasih, Ndoro putra".
Firman terpaksa meminta izin pada tim karna tidak bisa ikut syuting hari ini. Ia menceritakan semua kepada mas Cahyo tentang Mee yang kembali menangis deras tadi malam, karna merindukan keluarganya yang melebur bersama kenangan.
Untungnya, Firman memiliki tim yang solid bukan hanya dalam hal pekerjaan. Mereka semua mengerti, dan tidak bisa menyalahkan latar belakang kejadian ini. Tentang Mee, biarkan gadis itu kembali merenggut bahagianya. Begitu tim menyepakati kehadiran Mee sebagai keluarga baru GWSM.
༶•┈┈⛧┈♛ 𝐹𝑀 ♛┈⛧┈┈•༶
Sesampainya dirumah Firman, ternyata Mbak Hana dan Maira sudah menunggu kehadiran mereka. Senyum Mee merekah saat mendengar gadis kecil itu berteriak memanggil namanya.
"Mbak Mee... Mas Maaaannn..." Maira berlari dan menghambur kepelukan Mee.
"Lama banget kesininya" rengek gadis kecil itu.
"Maafin mbak ya, sayang"
"Mas Man, gendong aku!" Pinta Maira.
"Yo, gendong mburi tapi yo! (Ya, gendong belakang tapi ya!")
Mee menghampiri mbak Hana dan menyalimi tangannya "apa kabar, Mbak?"
"Alhamdulillah sehat, Mee. Tambah cantik aja, adek Mbak ini" goda Mbak Hana sambil menjawil pipi Mee.
"Ah Mbak. Ibu dimana?"
"Ibu di dalem. Lagi ada tamu" jawab mbak Hana. Wanita itu menatap Firman yang menghampiri dan menyalimi tangannya.
"Assalamu'alaikum, Mbak"
"Waalaikumsalam, Man. Ayo masuk, ngobrol di dalem"
"Assalamu'alaikum" ucap Mee dan Firman berbarengan.
"Waalaikumsalam" ucap dua wanita didalam. Yang tak lain adalah ibu dan tamunya. Wanita muda dengan seragam perusahaan.
"Ya allah anak lanang. Sui ora tau bali. Wes lali karo ibu e po, le? (Ya Allah anak laki-lakiku. Lama gak pulang lupa sama ibunya ya, nak?)
Firman menggeleng cepat setelah menatap tajam wanita muda itu sekilas. Mee menangkap kejadian itu.
"Yo ndak mungkin lali, bu. Firman kemaren banyak kerjaan. Sepurane, ibu" ucap Firman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ommee
Ficção AdolescenteMencintai gadis dengan segala luka memang bukanlah hal yang biasa... Tapi, Ameelya menemui sosok pria yang bisa membuatnya kembali melihat dunia... Dia adalah Firman Maulana... Mencintai gadis luka itu dengan segala macam cara, berjuang demi terbit...