(28) Pentas di Wonosobo

879 37 2
                                    

Setelah menempuh perjalanan cukup lama, mereka tiba di lokasi pentas di Wonosobo. Jam menunjukkan pukul 13.07. Karena ada sebuah kendala mereka semua jadi telat tiba di lokasi.

Seharusnya mereka tiba pukul 12.30, tapi di jalan tadi, mendadak mobil yang ditumpangi oleh Mas Cahyo dan yang lain mengalami bocor ban.

Untungnya, seluruh alat musik sudah tertata ketika mereka sampai. Karna, mobil yang membawa seluruh perlengkapan pentas termasuk alat musik tiba lebih dulu.

"Alhamdulillah nyampe juga, Ya Allah" Ucap Eka sambil merentangkan kedua tangan.

Dyah menggeliat bebas "Akhirnya, bisa gerak enak" sesekali ia melambaikan tangan pada fans yang memanggil dirinya

Teriakan para Fans mulai terdengar ketika tim GWSM keluar dari mobil, termasuk mobil yang ditumpangi Eka dan Dyah yang di supiri oleh Firman.

"Mee, awas suami kamu jadi rebutan foto para fans" kata Dyah sambil menunjuk Firman yang sedang melambaikan tangan sambil memvideo kejadian itu.

Mee yang baru turun dari mobil ikut terkejut ketika semua fans disitu meneriaki dirinya.

"MBAAAKKK MEEEEEEE....."

"MBAAAKKK MEEE MBAK DYAAAHHH CANCI BANGETTT"

"MBAAAAKKK EKAAAA KAMU GEMEEESS SEKALIII"

"MAS OMMAN ISTRINYA CANTIIIKKK BANGEETTT

" MBAK MEEEEE PINJEM MAS OMMAN YAAA"

"Ih kaget aku, mbak. Kok mereka kenal aku, ya?"

"Ah, kamu nih. Ya kenal, orang suamimu itu idola banyak orang og"

"Kan aku gak pernah ikut di kamera mereka, Mbak"

"Aduh, polos sekali adik kecil kesayangan Firman Maulana ini" kata Eka gemas sambil mencubit hidung Mee.

"Hati-hati Mee, bakal banyak kamera dan paparazi disini" Dyah menggandeng tangan Mee dan Eka.

Firman menoleh dan mengulurkan tangannya pada Mee. Menyuruh wanita itu untuk bergandengan dengannya.

"Sini, Cil" Mee menerima uluran tangan itu.

Sorakan terdengar dari para Fans yang tidak tahan dengan keromantisan Firman dan Mee.

"MAS OMMAAANNN, MBAAK MEEE KALIAN GEMEESSS BANGEETT"

"AAAA ROMANTIIISSSS"

"MBAK MEEE AKU MAU PINJEM MAS OMMAAANNN"

"Mas, aku yang takut" ucap Mee.

Banyak para Fans yang mencoba menggapai mereka. Mee tidak bisa melihat ke arah Dyah dan Eka, karna berada dibelakangnya.

Firman mendekap Mee, melindungi istrinya agar tidak tersentuh fans fanatik. Mereka juga dikawal oleh orang yang bertugas mengamankan acara. Sehingga tidak terlalu berdesakkan dengan para Fans secara langsung.

"Nggak papa, Cil" ucap Firman sambil terus mendekap Mee.

Mereka berjalan cepat ke transit, sorakan support dan semangat para fans masih terdengar. Membuat tim tersenyum senang.

Setibanya di transit, mereka mengehembuskan nafas lega. Ternyata Mas Cahyo, Zidan dan yang lain sudah sampai disini.

"Mee... Sini, mau minum nggak?" Teriak Reza sambil mengangkat botol minum.

"Mau ah" Mee melepaskan tangannya dari genggaman Firman. Ia mendekati Reza dan mengambil minuman botol yang ada di dalam boks.

Firman yang melihat itu menatap Mee. Memantau lebih tepatnya. Mee yang tidak ikut menjadi penari pendet pasti akan lebih bosan ketika menunggunya nanti. Maka dari itu, Firman sudah menyiapkan sesuatu untuk Mee.

"Eh, dilihatin 𝘣𝘰𝘫𝘰𝘮𝘶, sana... Samperin!" Kata Reza sambil menunjuk Firman dengan dagunya.

Mee menoleh dan mendapati pria itu sedang menatapnya, Mee tersenyum lalu menampakkan sederet gigi putihnya.

Firman mengode Mee agar mendekat dengan tangannya. Ia duduk disalah satu sisi karpet yang telah disiapkan crew untuk istirahat para penari.

"Aku nanti lama" ucap Firman memulai pembicaraan. Mee mendengarkan dengan seksama, Ia menatap Firman lalu mengangguk. Seperti anak kecil.

"Kalau mau jajan, nanti. Harus sama aku, atau nggak Dyah sama Eka. Jangan sendirian, nanti diculik!"

"Memang ada culik?" Mee mengerjapkan mata beberapa kali.

"Ada, Cil. Culiknya serem bawa pistol. Makanya kalau mau jajan harus sama aku!" Firman merogoh tas kecilnya. Lalu menyodorkan masker ke Mee.

"Buat apa?"

"Nanti kalau pengen lihat aku dari depan, nyamar jadi penonton. Ganti jilbabnya, bawakan tadi?"

Lagi-lagi Mee mengangguk. Ia paham apa yang dimaksud oleh suaminya.

"Siap, Ndoro Putra" ucap Mee memberikan hormat pada Firman.

"Pinter. Ya sudah aku 𝘵𝘢𝘬 make up dulu. 𝘞𝘦𝘴 𝘥𝘪𝘦𝘮. 𝘋𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘫𝘢" Firman mengusap kepala Mee sebelum bangkit meninggalkannya.

Mee menatap kepergian suaminya, ia menggaruk pipinya yang tidak gatal "ih, bosan sekali pastinya akuu"

Tiba-tiba Mee dikejutkan oleh Rayyan yang memegang bahunya sambil meneriakinya

"Baaaaaaa..."

"Allahu Akbar, Rayyan. Kaget lho!" Mengusap dadanya.

Rayyan menyodorkan jajanan, bermaksud menawarkan "hehe maaf, Mbak"

"Kok sudah jajan aja kamu?"

"Dari fans" jawab Rayyan sambil nyengir.

Suara musik terdengar begitu keras. Mee sampai harus mengeraskan suaranya agar terdengar oleh Rayyan, "kamu gak dandan? Bukannya tampil pertama nanti?"

"Iya sih, ya udah ini buat Mbak Mee aja, aku mau make up. Mas Ado udah selesai itu" Rayyan meletakkan jajanannya di pangkuan Mee.

༶•┈┈⛧┈♛ 𝐹𝑀 ♛┈⛧┈┈•༶


SALAM SROTOP DARI FIRMAN DAN MEE

OmmeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang