(24) Pulang

848 43 0
                                    

Mee dengan gelisah duduk disamping Eka dan Nanda. Tangannya tak berhenti gemetar, mungkin jika tidak ada dua wanita ini maka Mee akan melakukan hal tadi lagi.

"Mee... " Eka menarik Mee kedalam pelukan hangatnya.

Nanda pun ikut memeluk Mee. Gadis yang memiliki hubungan spesial dengan salah satu anak SROTOP TV, Reza, ini sudah lama mengenal Mee. Hanya saja mereka jarang bertemu karna, Nanda sudah harus fokus bekerja.

"Aku takut, mbak. Dia kemana?" Mee gemetar. Tampaknya trauma itu kembali.

"Mee pliss. Kita tau kamu khawatir, tapi kamu harus bisa berfikir positif. Okee.. Tarik nafas, buang perlahan. Tenang Mee. Tim pasti juga lagi nyari Omman" ucap Eka tidak tega.

"Iya Mee. Kamu harus bisa berfikir positif, tenang... Jangan bikin diri kamu down lagi, Dek"

Mee menarik nafas dan membuangnya perlahan. Begitu terus sampai perasaannya membaik.

Eka dan Nanda tau bahwa Mee Memiliki trauma saat kehilangan kedua kakaknya sekaligus, juga saat orang tuanya memilih cerai, membuat wanita ini tidak memiliki siapapun untuk teman bercerita. Akhirnya gadis ini, dulu mengalami 𝘴𝘦𝘭𝘧 𝘩𝘢𝘳𝘮. Dengan membarcode pergelangan tangannya.

Tak lama setelah itu, terdengar suara motor disusul mobil memasuki halaman rumah. Ketiga wanita itu langsung bangkit didahului oleh Mee.

Ia terburu buru membuka pintu, Eka dan Nanda berdiri di belakangnya. Saat pintu terbuka, Mee melihat mas Zidan dan Mas Cahyo memapah Firman berjalan.

"Mas... " lirihnya

Sangat hati-hati Mas Cahyo dan Zidan membawa Firman kembali pada Mee. Wanita itu terdiam, tidak menyangka bahwa pria itu kembali dengan rupa sekacau ini.

Jarak dua meter, Mee dan Firman sama-sama terdiam. Pria itu menatap dalam ke mata Mee. Tatapannya sayu dan letih. Ada rasa kecewa yang Mee lihat dari mata itu.

Firman melepaskan pegangannya pada Zidan dan Mas Cahyo. Ia berjalan sempoyongan mendekati Mee, menatap wanitanya dalam. Lalu menumburkan tubuhnya pada Mee. Wanita itu hampir saja terjatuh jika Eka dan Nanda tidak siap menahan tubuh Mee.

"Cil..." Panggil Firman lemah. Ia melingkarkan tangannya di tubuh mungil milik Mee.

Mee masih tidak menyangka apa yang ada di hadapannya, semua yang ada disitu menunduk. Termasuk Mas Cahyo dan Zidan.

Mee tidak langsung membalas pelukan Firman. Wanita itu bergeming dengan mata berkaca-kaca, siap menumpahkan air matanya lagi.

"Cil, maafin a-" mendengar suara lemah Firman, Mee segera melingkarkan tangannya, membalas pelukan suaminya dan memotong ucapan yang diucapkan pria itu.

"Ssstttt, kamu capekkan?" Tanya Mee dengan suara yang sangat lembut. Ia mengusap punggung suaminya yang bergetar karna kembali menangis sesenggukan.

Tim yang tau cerita sebenarnya tak kuasa menahan air mata. Wanita setulus Mee, harus menerima kenyataan sepahit itu.

"Bobok di kamar, ya?" Ucap Mee lagi. Bau alkohol yang menyengat dari tubuh Firman tidak berpengaruh bagi Mee.

"Maaf, cil..." Ucap pria itu beberapa kali.

Mee tersenyum dibalik tangisnya. Ia juga menangis melihat keadaan suaminya sehancur ini. Bagaimana tidak, pagi tadi keduanya sedikit berdebat, dan malam ini Firman pulang dengan keadaan sangat kacau.

Mee sendiri sebenarnya tidak terlalu tahu apa yang terjadi pada suaminya. Sehingga membuatnya menenggak alkohol sebanyak itu. Pria ini mabuk berat, bukan? Jadi entah sebesar apa dosis yang digunakannya.

OmmeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang