(09) bocilnya Omman

1.1K 20 0
                                    

Benar saja, di keesokan harinya Firman benar-benar sehat. Suhu tubuhnya turun dan ia sudah mulai aktif beraktivitas lagi. Walau masih dilarang keras oleh Mee untuk pergi ke bc.

"Mau sampai kapan disitu, mas?" Tanya Mee.

Ia menegur pria itu yang terus berjongkok di teras rumah. Entah apa yang ia lakukan, membuat Mee penasaran sampai harus menghampirinya.

"Heh. Ngapain sih?"

Firman menunjuk seekor katak kecil "lihat, cil. Lucu kayak kamu"

Mee memukul punggung Firman pelan "hee sembarangan kamu, mas. Masa istri sendiri disamain sama kodok sih"

Firman tertawa melihat wajah Mee yang berubah mendengar penuturannya "bercanda, cinta. Ini lho mungil banget sih. Kasian tapi lucu. Mamaknya dimana ya, cil? "

"Gak tau. Tanya aja sama kodoknya!" Mee bersedekap dan membuang muka.

Firman segera berdiri dan menyejajari tubuh mungil Mee "uluh-uluh. Bocil ngambek tenan po iki? "

"Mandi sana. Dari pagi belum mandi. Bau!"

"Siap, nyonya!" Firman memberikan hormat lalu mengecup kedua pipi Mee. Setelahnya berjalan dengan santai meninggalkan wanita itu yang kini memegang pipinya yang memanas.

"Dasar, suami aneh!" Gerutu Mee "tapi aku cinta" sambungnya lalu berlari menyusul pria itu.

Sambil menunggu pria itu mandi, Mee membuka grup chatnya dengan Dyah dan Eka. Mereka berdua berencana untuk mengunjungi pasar malam bersama pasangannya nanti malam.

"Ih, mau juga" gumam Mee.

-Mbak Dyah
"@Mee ayo, ajak si Omman. Kita tripledate"

-Mbak Kaa
"He eh Mee. Dia kemana ini kok gak muncul!"

Baru saja membatin, kedua wanita itu telah menyebut dirinya dalam percakapan. Mee langsung berlari kedapur menghampiri sang suami yang masih didalam kamar mandi

"Maasss, mas cepetan mandinyaa" ucap Mee setengah berteriak sambil mengetuk pintu kamar mandi.

"𝘓𝘢𝘩 𝘯𝘨𝘰𝘱𝘰, 𝘤𝘪𝘭. 𝘔𝘦𝘩 𝘬𝘦 𝘸𝘤 𝘱𝘰?(lah kenapa, cil. Mau ke wc?) "

"Nggak, mas. Aku mau ngomong"

"𝘖𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘰, 𝘴𝘦𝘬. 𝘉𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘬𝘪"

Mee dengan sabarnya menunggu Firman keluar dari kamar mandi dengan duduk anteng dikursi meja makan.

Selang lima menit kemudian pria itu keluar sambil mengeringkan rambut dengan handuknya.

"Mau ngomong apa? Sampai gedor-gedor pintu?" Firman menghampiri Mee dan duduk di sampingnya.

"𝘑𝘢𝘯, 𝘣𝘰𝘫𝘰𝘬𝘶 𝘭𝘦𝘬 𝘣𝘢𝘳 𝘢𝘥𝘶𝘴 𝘬𝘪 𝘨𝘢𝘯𝘵𝘦𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘯𝘢𝘯, 𝘺𝘰" Mee mencubit pipi Firman gemas.

"Wah jelas. 𝘉𝘰𝘫𝘰𝘯𝘦 𝘴𝘰𝘱𝘰 𝘴𝘦𝘬? "

"Bener lho, mas. Coba kamu kalo rajin mandi. Mmm pasti auranya tambah membuat fansmu terpikat"

"𝘏𝘢𝘭𝘢𝘩, 𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘳𝘦𝘱 𝘯𝘨𝘰𝘮𝘰𝘯𝘨 𝘰𝘱𝘰? 𝘓𝘦𝘬 𝘯𝘨𝘦𝘯𝘦 𝘬𝘪 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘢𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘯, 𝘬𝘢𝘮𝘶!" Ucap Firman sambil menatap Mee penuh selidik.

"Hehe. Tau aja suamiku ini" Mee memperlihatkan sederet gigi putihnya. Membuat matanya hilang menyipit "mas... Katanya kalo kamu sembuh, mau ajak aku jalan-jalan"

OmmeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang