(08) ternyata kepunan

1.4K 41 0
                                        

Ini adalah hari ketiga semenjak jatuhnya Firman dari pohon kelapa. Belum ada tanda-tanda kesembuhan dari pria ini. Tim juga sudah sering menjenguk Firman. Namun, tampaknya pria ini ingin rehat sebentar.

"Mas... Pulang kerumah ibu aja, ya? "

Firman membuka matanya sedikit. Mata itu tampak merah dan berair karna suhu tubuhnya yang tak kunjung membaik.

Ia menggeleng "nanti malah ngerepotin, cil"

"Siapa tau kamu kangen ibu, mas. Obatnya ketemu sama ibu. Sudah tiga hari lho ini, semenjak jatuh itu. Pulang aja, ya? "

"Aku takut ngerepotin, cil" Pria itu menarik Mee untuk lebih dekat dengannya.

"Ya kan ada aku. Kamu tetep aku yang ngurusin. Biar lega aja, ketemu ibu" Mee mengelap air mata yang turun dari kedua mata pria itu.

"Nggak mau, cil. Besok aja kalo udah sehat, ya?"

Mee menghela nafas "ya udah nggak papa kalo nggak mau" Mee tersenyum mengakhiri kalimatnya.

"Sehat to, kamu tuh makanya" sambung wanita itu.

"Iya bocilku, cintaku, sayangku. Nanti, kalo aku sehat ku ajak jalan-jalan" Firman tersenyum walaupun air matanya kembali menetes.

Mee mencium kening firman yang tertutup bye bye fever "pingin makan apa? Biar aku buatin? "

"Terserah kamu aja"

"Jangan bohong! Pingin apa? Jawab yang jujur! "

Firman menyembunyikan wajahnya di bantal. Ia mengintip Mee dari balik bantal "terserah kamu aja, cil. Kamu mood nya masak apa? "

"Sesekali egois gak papa kali, mas! " Mee mengusap bahu Firman. Walau sakit pria itu tetap memikirkan wanita itu.

"Enggak sayang!"

"Ya udah. Aku ke dapur dulu"

"Hmm"

Mee bergegas kedapur dengan rasa curiga. "Jangan-jangan kepunan, diajak ke ibu gak mau" gumamnya.

Mee segera mengambil handphone nya dan menelpon Rayyan. Lama, hingga Mee harus menelponya dia kali.

"Assalamu'alaikum, Rayy"

"Walaaikum salam, mbak Mee. Ya Allah, sepurane tenan lho. Aku mau jek adus( waalaikum salam, mbak Mee. Ya Allah maaf banget lho. Aku tadi lagi mandi)"

"Iya, 𝘯𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘱𝘢-𝘢𝘱𝘢. Mbak mau tanya, Rayy. Mas Man tuh suka jajanan apa? Dan biasanya beli dimana? "

"𝘔𝘮𝘮, 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢 𝘮𝘣𝘢𝘬. 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘴 𝘔𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘭𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘰𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘮𝘱𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘢𝘱𝘶𝘳𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘭𝘩𝘰, 𝘮𝘣𝘢𝘬. 𝘏𝘢𝘮𝘱𝘪𝘳 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘪𝘩. 𝘚𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘣𝘦𝘭𝘪 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘵𝘶"

"Terakhir beli kapan ya, Rayy?"

"𝘞𝘢𝘢𝘩𝘩. 𝘜𝘥𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢, 𝘮𝘣𝘢𝘬. 𝘈𝘬𝘶 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢. 𝘗𝘰𝘬𝘰𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘴 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘮𝘣𝘢𝘬"

"Oalah, Rayy. Kayaknya mas mu ini kepunan deh. Masa tiga hari belum sehat juga. Biasanya kan 𝘥𝘪𝘬𝘦𝘳𝘰𝘬𝘪𝘯 juga sembuh"

"𝘒𝘦𝘱𝘶𝘯𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘰𝘢𝘯 𝘮𝘣𝘢𝘬? 𝘏𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢. 𝘐𝘺𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘣𝘢𝘬. 𝘔𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯"

OmmeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang