"Assalamu'alaikum, mbak Mee"
Mee yang sedang bersantai di depan TV bergegas untuk membuka pintu "waalaikumsalam, sebentar"
"Kok kayak suara Rayyan, ya" ucapnya saat memutar kunci.
Benar saja saat membuka pintu, bocah itu berdiri sambil menunduk. Memperhatikan lantai rumah.
"Lho, Rayy. Ada apa, kok kesini? "Tanya Mee cemas. Melihat wajah Rayyan yang sulit dimengerti.
"Mmm... Anu mbak... " Rayyan menggantungkan kalimatnya. Lalu menatap Mee takut-takut.
"Ada apa? Duduk dulu sini" ucap Mee menenangkan. Sebenarnya jantung Mee sudah berdegup kencang.
Rayyan duduk dengan gelisah dikursi teras "Aduh gimana ngomongnya ya, mbak"
"Minum dulu, mau? "
Rayyan menggeleng "nanti kelamaan. Jadi gini mbak" bocah laki-laki itu menghirup nafas panjang "tadi kan kami syuting... "
Dengan lengkap Rayyan menceritakan seluruh alur kejadian. Sebelum akhirnya mengatakan "mas Man jatuh dari pohon, mbak"
"Astagfirullah. Yang bener kamu, Rayy"
Rayyan hanya bisa mengangguk " mas Man mau mbak Mee kesana. Terus aku disuruh mas Cahyo jemput"
"Kok bisa sih. Ya Allah. Terus gimana Rayy? "
"Maaf mbak Mee... Tadi langsung dipanggilin tukang pijat kok" Rayyan mengatakannya sambil menunduk.
"Ya udah. Tunggu dulu, mbak mau ambil tas didalem"
Rayyan mengangguk sebelum akhirnya menghela nafas panjang "Ya Allah takut banget mbak Mee marah" katanya lalu mengusap wajahnya.
Mee setengah berlari menuju kamar. Hatinya kacau mendengar pria itu sedang tidak baik-baik saja. Ia hampir menangis saat bersiap, karna terlalu khawatir.
Mee tak lupa menutup seluruh pintu dan jendela lalu menguncinya. Ia segera berlari keluar menemui Rayyan.
"Ayo, Rayy"
Rayyan segera menaiki motornya. Diikuti Mee yang dibonceng. Mereka pergi meninggalkan rumah Mee dengan terburu-buru.
Rayyan merasa sangat canggung di motor. Entah kenapa, ia merasa sangat bersalah. Ternyata wanita itu meneteskan air matanya. Rayyan melihat itu melalui kaca spion.
༶•┈┈⛧┈♛𝐹𝑀♛┈⛧┈┈•༶
Sesampainya di bc Mee langsung turun dari motor dan melepas helmnya. Ia menatap sekeliling yang terlihat sepi.
"Dimana mas Man, Rayy?"
"Ayo mbak. Mas Man di dalem" Rayyan mendahului Mee.
Mereka berpapasan dengan mas Reza dipintu "eh Mee" sapa pria itu
"Iya mas" jawab Mee sopan.
Saat masuk kedalam salah satu kamar, Mee melihat pria yang dari tadi membuatnya hampir menangis sedang menutup matanya dan meringkuk. Tubuhnya diselimuti dengan selimut tebal. Disampingnya, ada mas Joko dan mas Zidan.
"Ya allah, mas" keluh Mee sambil mendekati pria itu.
Mas Zidan bangkit berdiri dan memberikan kode pada yang lain untuk keluar dari kamar.
"Kami keluar ya, Mee" ucap mas Joko pamit.
"Makasih ya mas" jawab Mee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ommee
Teen FictionMencintai gadis dengan segala luka memang bukanlah hal yang biasa... Tapi, Ameelya menemui sosok pria yang bisa membuatnya kembali melihat dunia... Dia adalah Firman Maulana... Mencintai gadis luka itu dengan segala macam cara, berjuang demi terbit...