Dilarang keras plagiat!
•|All Enhypen members|•
Kisah ini menceritakan tentang persahabatan tujuh orang laki-laki yang dipertemukan pada jenjang masa SMA, sifat mereka lucu dan terbilang receh. Tapi di balik semua itu terdapat luka yang tersimpan ra...
Agak panjang nih, bacanya santai aja yaa. Sediakan tisu Alders, kalo mau nangis boleh banget kok.
Happy reading . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berbagai macam video berita bermunculan di seluruh media sosial. Berita mengenai dua kasus dalam satu malam banyak diperbincangkan di twitter bahkan sampai masuk televisi, dan tengah menjadi bahan pembicaraan hangat oleh orang-orang.
Berita tentang kejadian berdarah antara saudara langsung tersebar di pagi hari. Bersama berita kecelakaan yang cukup parah dan mengakibatkan kematian seorang pria pengendara mobil, dan seorang korban anak muda pengendara motor yaitu Harsa sendiri langsung disiarkan pukul satu malam, tepat ketika kejadian terjadi.
Enam orang laki laki terdiri dari Kenzie, Dharma, Najandra, Garvi, Raditya, juga Angga berada di rumah sakit teratai salju untuk menunggu dua orang yang tidak kunjung bangun selama berhari-hari itu.
Hari ini adalah hari Rabu, di mana kejadian itu sudah terjadi sekitar empat hari yang lalu. Dan selama empat hari, dua orang itu belum juga bangun dari tidurnya.
Kenzie, lelaki itu tidak berhenti menangis. Siang dan malam, selama empat hari, tiada jeda, laki-laki itu terus menangis. Kedua matanya sembab dan merah karenanya, membuat mereka semua iba dengan kondisinya yang terlihat rapuh.
"Jangan gini, Bang. Sabar..." ucap Garvi.
Kenzie tidak merespon, ia merasa sangat bersalah. Dirinya sudah menuduh Nares tanpa bukti, yang ternyata pelaku asli adalah saudara Nares sendiri. Dan Nares menjadi korban di malam hari oleh kembarannya. Persahabatan mereka retak karenanya.
Najandra duduk di kursi roda, menatap lelaki bermata elang itu. Ini adalah pemandangan pertama dirinya melihat Kenzie seperti ini, orang yang keras kepala dan kasar sifatnya menangis sesenggukan tanpa henti.
