Ray merasa aneh ketika datang ke kampung bersama Iskandar untuk pertama kalinya. Sang ayah kebanyakan menunduk, bahkan setelah Kakek menyambut mereka dan memeluk Iskandar.
Ada rindu yang tertahan di sana.
Namun, Ray tahu diri untuk tidak bertanya lebih lanjut. Ia mengikuti salah seorang sepupunya, Himan, yang ditunjuk untuk menjadi teman sekamarnya. Sebenarnya, Himan lebih tua dari Ray, tetapi sapaan tak penting di sini.
"Kamu ingat apa yang kamu lakukan di sini kalau libur lebaran?" tanya Himan sambil membuka pintu kamar. "Oh, di sini sama Alif juga."
Ray mengangguk sambil mengintip kamar. "Pasti tiap malam ada kegiatan."
"Yoh. Kalo kamu mangkir, siap-siap dikejar Lik Hasan sampai ke tengah laut."
Ray hanya tersenyum masam.
Keluarga Ray di kampung bisa dibilang cukup berada. Kampung itu, Kampung Pelabuhan. Sesuai namanya, letaknya tepat di pinggir laut, meski masih berjarak dari pelabuhan utama. Di jalan menuju kemari, terdapat muara dengan kapal-kapal nelayan yang tertambat. Pemandangan yang asyik untuk Ray lihat. Sepanjang jalan pesisir ini pun, banyak perahu-perahu kecil di belakang rumah warga, yang berselang-seling dengan objek wisata. Namun, di antara itu semua, ada sebuah kompleks berbatas pagar bata yang besar.
Kompleks milik keluarga Ray.
Terdapat satu rumah utama, lebih berfungsi sebagai tempat berkumpul. Memiliki pendopo besar yang terbuka sebagai ruang menyambut tamu. Bangunan berdinding di belakangnya adalah ruang berkumpul yang tertutup, cukup luas meski tidak sebesar pendopo. Terdapat meja, sofa, radio, gramofon, dan televisi besar serupa lemari di sana. Dibatasi sekat, terdapat ruang makan yang juga besar. Kursi di sana bisa dipastikan tidak akan bisa menampung seluruh anggota keluarga besar jika makan dalam satu waktu, maka meja di sana lebih difungsikan sebagai tempat menaruh lauk, layaknya prasmanan. Semua ruangan itu memiliki pencahayaan yang baik jika seluruh jendela dibuka.
Dari rumah utama, terdapat jalan selasar ke sayap kanan dan kiri. Kanan untuk perempuan, kiri untuk laki-laki. Isinya adalah kamar-kamar dan kamar mandi untuk para pemuda alias yang belum menikah di keluarga itu, juga para tamu jika datang sendirian. Untuk keluarga, tersedia pondok yang berjarak dari rumah utama, dengan jumlah kamar yang beragam, mulai dari satu sampai tiga. Memang kompleks itu sudah seperti resor saja.
Di lingkungan perumahan paling belakang, terhubung dengan selasar dari rumah utama, ada satu bangunan lagi. Itulah tempat di mana kegiatan malam dilaksanakan, dipimpin Lik Hasan, anak laki-laki Kakek yang paling muda. Kegiatan yang diwajibkan untuk para cucu seperti Ray dan Himan ini.
Lantas, di manakah tempat kursus Kakek berada?
Agak terpisah dari kompleks, karena memang untuk umum. Selama ini, Ray hanya sebatas tahu. Hari ini, ia melihat-lihat tempat itu, dipandu Himan.
"Meski Kakek bakal meminta kami yang tinggal di sini bisa membuat seenggaknya satu biola, enggak ada yang berminat meneruskan tempat kursus ini." Himan menunjuk beberapa biola yang digantung, sedang dikeringkan dari varnish. Tinggal dipasang bridge dan dawai, biola-biola itu rampung sudah.
"Kenapa?" tanya Ray. "Enggak ada yang berpikir itu unik?"
"Mungkin karena terlalu unik?" Himan angkat bahu. "Aku sendiri sih, emang punya cita-cita lain. Hmm ...."
Sementara Himan tampak berpikir, Ray memutari ruangan kursus itu. Cukup besar, mungkin untuk menampung beberapa orang, meski sepertinya tidak sampai sepuluh. Terdapat dua meja kerja yang serupa di sudut-sudutnya, mungkin para murid akan dibagi dua kelompok untuk mempergunakan meja itu. Perkakas besar tertumpuk rapi perkakas kecil tak terlihat karena ada di balik laci. Wangi kayu pinus yang terdapat di sudut dekat pintu memenuhi ruangan. Dua jendela kaca besar masih tertutup rapat. Ruangan itu jauh lebih tertata daripada bengkel milik Iskandar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Past (rewrite)
Romance[Cerita #1 Ours Series] Ada sebuah misi untuk menyatukan dua insan senatural mungkin. Nyatanya, misi itu merembet ke mana-mana, sampai menyinggung masa lalu yang rumit dan menyakitkan. [NA, Romance, Drama] ** story and cover by zzztare2024