"Salsa Lian kalian akan kami jodohkan"Kata Citra dengan senyum dibibirnya.
"APA?!" Sentak Salsa dan Lian berbarengan.
Salsa memijat keningnya sedangkan Lian hanya terdiam dan memikirkan apa yang dikatakan orang tuanya tadi.
"Mah mana bisa aku kan masih sekolah, lagi pula masih banyak mimpi-mimpi yang belum terwujud mah." Ujar Salsa.
"Mamah papah kuno banget si udah ga zaman mah pah perjodohan di era sekarang please lah mah!" Jawab Lian dengan nada kesal.
"Ga ada yang boleh nolak perjodohan ini!" ucap ariel dengan tegas.
"Tapi pah ga bisa gitu dong" keluh Lian.
"Udah kalian jalanin aja dulu" ucap ariel.
Kini Lian dan Salsa sama-sama diam, mau membantah pun mereka tidak bisa. Meski pun mereka berdua sangat tidak rela dijodohkan.
"Kami tau kalian masih sekolah, tapi kalian ga lama lagi akan lulus kan? Jadi apa salahnya kami menjodohkan kalian." Ucap Ariel dengan enteng nya.
"Salsa ga mau pah"
"Lian juga ga mau, mah pah"
Ucap Salsa dan Lian kepada orang tua mereka.
"Udah Lian kamu jalanin aja dulu" ujar citra.
Anjing bangsat!! Mana bisa gua nikah sama cewe yang jelas-jelas ga gua kenal jangankan kenal cinta aja engga, monyet nyesel gua hadir ke sini! ucap Lian dalam hati.
Memang aneh dua orang yang belum saling kenal dan tiba tiba di jodohkan? Hanya karena kemauan dan keegoisan orang tuanya. Sepertinya diluar sana tidak ada yang bernasib seperti Salsa dan Lian.
Akhirnya Salsa dan Lian hanya diam, badmood.
Tetapi Salsa sangat takut. Salsa takut jika menikah dengan Lian. Karena yang Salsa tau bahwa Lian adalah cowo berandal dan Salsa memikirkan omongan Mawar disekolah tadi, membuat Salsa menjadi tidak tenang.
Ya tuhan. Salsa takut Lian cowo ga baik Salsa takut.
Salsa yang memikirkan takut akan masa depannya. Sedangkan Lian takut akan masa mudanya yang akan tidak bebas jika ia menikah muda.
Setelah makan malam selesai. Keluarga Lian pun sudah pulang.
"Hati-hati." Ujar Rossa kepada keluarga Lian.
Setelah mobil keluarga lian melaju, Salsa pun pergi menuju kamarnya.
Malam itu adalah malam yang buruk bagi Salsa. Ia akan terus memikirkan Lian yang akan menjadi suaminya nanti.
Anehnya. Rossa dan Mahesa seperti sangat menginginkan perjodohan ini. Padahal Lian adalah cowo tidak baik. Salsa merasa ada yang tidak beres.
****
Matahari pagi muncul. Salsa sama sekali tidak semangat. Salsa berjalan menuju tempat duduknya dengan lemas.
"Sal" panggil Mawar.
"Ya? Kenapa?" Jawab Salsa dengan menaruh kepala di atas meja.
"Lu kenapa sal?" Tanya Mawar.
"Gpp ko"
"Hmm.." Mawar melihat Salsa dengan heran.
"Eh sal btw sebentar lagi kita semester dua cok, ga nyangka cepet banget. Perasaan kemaren baru masuk kelas 10 xixi" ucap Mawar dengan nada bercanda.
"Inget ya sal lu ga boleh lupain gua awas aja"
"Oiya sal lu ga pernah pacaran apa, ga asik banget lu sal cobain deh kali-kali pacaran seru tau jadi punya support sistem. Lah, ko gua kayak ngomong sendiri ya?"
Mawar menoleh. Ternyata Salsa tidur! Selama ini Mawar memgoceh sendiri seperti orang gila. Benar-benar Salsa menyebalkan.
"Anjir lu sal malah molor!" Mawar mengeram kesal.
MAAF KALO ADA TYPO.