40

1.6K 73 6
                                    

Tok tok tok

Dengan lemas Salsa melangkahkan kaki nya dan ia menemui Lian didepan pintu kamarnya.

Lagi lagi Lian.

"Sal, gue mau ngajak lo jalan-jalan, ayo!" ajak Lian semangat. Ia sudah rapih dengan penampilannya. Memakai jeans hitam pendek, kaos putih polos yang dibalut kemeja hitam dan sepatu kets hitam.

Salsa mengernyit menatap penampilan Lian. "Hah? ngapain?"

Lian gemas melihat pertanyaan polos Salsa. Ia mencubit kedua pipi Salsa. "Ya namanya jalan jalan ya kita jalan jalan lah!"

"Sakit." Salsa menghempas tangan Lian yang mencubit pipi nya. Ia menatap Lian datar, ia malas sekali masih satu rumah dengan Lian.

"Ayo!"

"Ngga mau," jawab Salsa membuang tatapannya ke arah lain.

"Ayo dong! Di jalan agung ada bazar, mewah banget, keren deh lo pasti suka." Lian berusaha membujuk Salsa, ia bersemangat sekali mengajak Salsa pergi.

Salsa menggeleng singkat.

"Sal, ayolah sekali aja. Gue kan ngga pernah ngajak lo jalan jalan, please ya mau?" tawar Lian tak menyerah dan terus membujuk Salsa.

"Males Lian," jawab Salsa kesal.

"Gue jamin lo bakal senyum terus kalo liat tempat itu, bener bener mewah lho Sal bazar nya, banyak wahana juga, ayooo!" Lian tersenyum menjelaskan tempat yang indah itu.

Salsa tetap saja menggeleng. "Kamu aja, aku ngga ikut."

"Lho kok gue? Masa gue kesana sendiri? nanti dikira orang gue jomblo. Ayo cepet lo siap siap gue tungguin nih!" Lian tersenyum memperlihatkan gigi nya, tak pantang menyerah membujuk Salsa.

"Ngga mau." Salsa melangkah mundur berusaha menutup pintu kamar, namun ditahan oleh Lian. Lian menarik tangan Salsa ke toilet yang ada di sebelah kamar Salsa.

"Sekarang lo cuci muka ya." Lian mengambil face wash milik Salsa dan menuangkan ditelapak tangan Salsa. Salsa berdecak kesal kepada Lian yang terus memaksanya. "Lian, ngga mau!" pekik Salsa.

"Please, please banget! banget banget banget! yaa sekali aja?" Lian memelas. Membuat Salsa kasihan melihatnya, tapi ia tetap tak mau.

"Ngga."

"Yaudah lo cuci muka aja deh, biar muka lo fresh!" Lian mengembangkan senyumnya lagi.

"Ish." Salsa berdecak kesal, akhirnya ia mencuci wajah nya dengan malas. Memang sejak pagi wajah Salsa lesu dan tak segar sama sekali.

Setelah usai mencuci wajahnya, Lian menarik Salsa ke kamar nya ia mendudukan Salsa dimeja rias. Lalu Lian membuka lemari Salsa dan memilah baju yang ia kira cocok dengan Salsa dan cocok dengan acara nya, acara jalan jalan ke bazar maksudnya.

Lian mengambil celana jins hitam pendek serta sweater panjang milik Salsa, lalu mengambil sepatu kets berwarna putih yang ada dibawah lemari Salsa.

"Ganti baju nih, udah gue pilihin yang terbagus." Lian memberikan baju nya kepada Salsa. Lian tak menyerah, ia memaksa Salsa untuk bisa diajak jalan-jalan.

"Ish, Lian! Ngga mau!"

"Ayo, Gue nyakin lo puas dibazar yang keren itu!"

"Aku ngga mau!" ucap Salsa dengan penuh penekanan.

"Ganti ayoo, Sal Atau gue yang gantiin baju lo?" ucap Lian dengan nada di seram-seram kan.

"Ish, iya iya!" Salsa terpaksa mengiyakan karena ancaman Lian bisa saja benar-benar terjadi.

Bastard BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang