"emm..ak..aku.."
Salsa terdiam sejenak. Ia menudukkan kepalanya. Berpikir keras dengan jawaban apa yang akan Salsa berikan.
Tapi mawar kan suka sama Aro? Pasti Mawar sakit hati deh kalo aku terima Aro.
Salsa menoleh kesamping. Ternyata Mawar tidak ada ditempatnya. Salsa melirik lirik, Mawar tidak ada juga. Salsa kini ditambah bingung. Apa Mawar marah?
Salsa mulai peka, Mawar pergi dari kelas pasti karena ia sakit hati. Salsa dibuat semakin frustasi. Dalam lubuk hati nya, ia harus menerima Aro yang tulus dengannya. Namun disisi lain, Salsa juga harus memikirkan perasaan sahabatnya.
Kalau boleh jujur, sebenarnya Salsa merasa nyaman dengan Aro, namun karena kepolosan Salsa, gadis itu masih saja bimbang dengan perasaannya.
Salsa menarik napas dalam dalam, Mengangkat kepalanya menatap Aro. Aro tersenyum hangat, ia mengeluarkan bucket bunga lavender dengan warna yang sangat cantik.
"Kalo kamu terima, ambil bunga ini. kalo nggak balikin lagi bunga ini." Ucap Aro dengan senyum yang terus tampak dibibirnya.
Salsa menatap bunga itu, cantik.
"Boleh nggak kasih Salsa waktu? Tiga jam aja deh, sebentar kan?" Tanya Salsa dengan polosnya.
"Boleh kok. Pikirin aja dulu. Nih bunganya," Aro memberikan bunga itu, "kalo lo terima ambil bunga itu. Kalo lo tolak bilang aja, tapi bunga nya tetep buat 10."
"Makasih Aro. Bunga nya cantik," Salsa tersenyum menerima bunga itu.
"Nanti gue kesini tiga jam lagi ya sal."
"Oke Aro." Ucap Salsa tersenyum.
Banyak desahan berat yang terdengar kecewa dari teman kelas Salsa.
"Mel cakep woy! Terima aja kali."
"Juara kelas kita udah kenal cinta aja nih, terima dong sal!"
"Alhamdulillah yaallah Salsa belum nerima tu cogan."
"Eh jahat lo malah bersyukur!"
"Mayan weh sapa tau gue bisa jodoh kan ama cogan itu."
"Weh bro! Lo anak Galena?"
"Iya bro salam kenal!" Jawab Aro ramah.
"Nama lo siapa?" Tanya cewek centil dibelakang Aro.
"Kenalin guys gue Aro." Ujar Aro semangat yang mendapat perlakuan baik dari teman kelas Salsa.
"Hai Aro cakep banget sih lo!"
"Cakepan juga gue!" celetuk Zidan yang berbadan gemuk.
"Ye badak cina mana cakep!"
"Hahahahaha." tawa mereka pecah melihat Zidan lagi lagi dibully. Aro juga ikut tertawa, ternyata teman teman kelas Salsa sangat humoris.
Aro menghentikan tawa nya, "Eh eh," ucap Aro menghentikan tawa mereka. "Kalo Salsa nerima gue, gue traktir satu kelas!"
"Whoahh!!" Teriak anak IPA 2 senang.
Salsa hanya terkekeh pelan melihat tingkah Aro.
"Terima dong sal!"
"Eh jangan.." ucap Zidan menggantung.
"Lo sama gue aja sal," ucap Zidan membuat gelak tawa terdengar ricuh kembali.
"Ehhh Salsa mana mau sama badak cina!" ledek salah satu dari mereka.
"ye sialan lo!" tukas Zidan.
"Badak cina cocoknya sama gorila!" Ejek Novia.