21

1.3K 43 3
                                    

Aro: ohh. Gue sama Mawar cuma temen biasa. Siapa bilang pacaran?

Salsa merasa senang mendengarnya. Salsa sendiri bingung dengan perasaannya saat ini.

Namun Salsa juga merasa sedih. Karena sepertinya Salsa menyukai Aro. Pasalnya ia mengaku pacar Aro dichat nya dengan Lian. Tetapi apa itu hanya siasat nya agar Lian menjauhinya?

Kalo Mawar gak suka sama Aro. Ngapain dia ngaku ngaku ke Lian kalo dia pacaran sama Aro? eh tapi apa masalahnya sama aku? Apa aku cemburu? Ah masa sih.

***

Tak terasa kini sudah hari minggu. Dimana Aro, Mawar, Dimas, dan Salsa akan berlibur ke dufan.

Gadis cantik nan polos ini sedang merias diri, walaupun dia tidak bisa makeup tetapi ia sedikit belajar dari internet.

Salsa hanya menggunakan pelembab dan sedikit bedak tabur. Sangatlah natural.

Jeans putih dipadu dengan kaos hitam polos dan dibalut dengan rompi putih tanpa lengan. Sangat simple dan cantik dikenakan Salsa.

Salsa kemudian mengambil tas ransel hitamnya. Lalu memakai sepatu hitam.

Tin tin

Salsa segera berlari ke depan rumah. Karena Aro udah siap didepan rumahnya.

Saat Salsa melewati ruang tamu. Lian rupa nya sedang duduk disana.

"Mau kemana lo?"

Langkah Salsa terhenti. Salsa menoleh. "Dufan."

"Sama siapa?" tanya Lian dingin.

"Mawar Aro Dimas Novia." sebut Salsa.

Seketika mata Lian berbinar mendengar nama Mawar. Walaupun kemaren ia kecewa karena mendengar Mawar berpacaran dengan Aro.

"Kenapa?" tanya Salsa membuyarkan lamunan Lian

"Udah sono pergi." kata nya dengan nada ketus.

Salsa mengangguk dan melangkahkan kakinya. Namun langkahnya lagi lagi terhenti.

"Lo berangkat sama siapa?" tanya Lian.

"Aro."

"Loh Aro kan pacar nya Mawar! Lo selingkuh sama Aro? Ohh bagus bagus!" Ujar Lian tiba-tiba jadi senang.

"Kata Aro dia gak pacaran sama Mawar. Udah ya aku pergi dulu." Jelas Salsa lalu pergi begitu saja.

Tunggu gue Mawar. Batin Lian lalu tersenyum miring.

"Hai, Ro. Maaf ya nunggu lama." sapa Salsa dengan senyum mengembang.

"Santai aja. Ayo!" Aro kemudian memasangkan Helm Salsa. Padahal Salsa bisa memakainya sendiri.

Aro menatap Salsa yang sudah memakai helm. Salsa membuang muka menghindari tatapan Aro.

"Lo cantik. Natural." puji Aro terus menatap Salsa kagum dengan senyum yang tidak menghilang dibibirnya.

Salsa tersipu malu dan langsung naik motor Aro dengan cepat.

"Cie salting haha!" Aro terkekeh dengan gerak gerik Salsa. Benar-benar menggemaskan jika Salsa salting.

Salsa memanyunkan bibirnya. "Tau ah!"

Aro tertawa kecil lalu mengarahkan spion nya tepat ke wajah Salsa.

"Ih spionnya kok ke arah aku sih! Pindahin!" pekik Salsa malu.

"Biarin. Biar gue bisa liat wajah lo terus."

Salsa terdiam. Tidak bisa menjawab lagi.

"Pegangan dong! Nanti lo jatoh." Pinta Aro lalu meraih tangan Salsa dan melingkarkan kedua tangan Salsa.

Bastard BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang