Salsa melangkah keluar komplek nya, mencari kendaraan umum yang bisa ia naiki.
Sebenarnya, Salsa ingin sekali kerumah sakit terlebih dahulu, menemui Aro. Tetapi, Aro melarangnya, ia bilang Salsa harus sekolah dulu baru Salsa boleh kerumah sakit. Akhirnya dengan hati yang berat, Salsa tidak jadi kerumah sakit, melainkan ke sekolah.
Salsa terus menatap jalanan yang sepi kendaraan umum, hanya dipadati kendaraan ber roda dua dan roda empat. Ia melirik jam tangannya, masih pagi, Salsa masih terlihat tidak khawatir karena hari masih pagi.
Gadis yang menunggu kendaraan umum itu kesal, karena tidak mendapat kepastian satu pun kendaraan umum.
"Ah! Kalo gini terus tiap hari, aku bisa terlambat terus!"
"Minta supir baru aja kali ya? Pasti papah ngebolehin banget." ucap Salsa pada diri sendiri.
Brumm brummm
Salsa menoleh. Salsa sedikit terkejut saat melihat Lian didepannya dengan motor ninja kesayangannya.
"Lohh kamu udah pulang dari..." Salsa menghentikan ucapannya, Lian tidak boleh tahu kalau Salsa kemarin berada dirumah sakit, menjenguk dan mendonorkan darahnya.
Lian mengernyit, "pulang dari apa?"
Salsa menggeleng cepat, "Enggak kok."
"Lo gak tau gitu, gue masuk rumah sakit?" tanya Lian dingin.
Salsa hanya menggeleng. "Emang kamu kenapa?" tanya Salsa sok tidak tahu.
"Ya gitulah, kata dokter untungnya ada orang baik hati yang donorin darahnya dan cariin donor ginjal buat gue...." ucap Lian menggantung."kira kira siapa ya orang itu?"
"Eh kenapa gue curhat! Ah udahlah!"
"Gue balik dulu."
"Eh sekolah ndre! 5 hari lagi ujian lohhh." peringat Salsa.
"Ya terus kalo ujian kenapa?" tanya Lian cuek.
"Ya..ya belajar ke sekolah." jawab Salsa asal.
Lian tak peduli, kemudian ia melaju bersama motornya, masuk ke dalam komplek.
"Untung aja Lian gak tau kalo aku yang donorin darah buat dia." ucap Salsa lega.
Walaupun Salsa harus kehilangan darahnya hanya untuk orang yang jahat pada nya, Salsa ikhlas. Sangat ikhlas. Padahal, fisik Salsa akan menjadi lemah karena darah dalam tubuh nya berkurang. Tetapi, Salsa tidak memikirkan itu. Ia hanya ingin suami nya selamat. Suami yang tidak menganggapnya ada.
Salsa terus melamun hingga tak sadar ada bus didepannya.
"Neng naik yo!" teriak sang assistan supir bus.
Salsa langsung mengangguk semangat, akhirnya ada juga kendaraan umum yang lewat.
****
"Yaampun salsa!" Teriak Novia ketika Salsa baru saja memasuki kelasnya.
"Lo kemana kemaren?" tanya Novia, lalu duduk disebelah Salsa.
Salsa menaruh tas nya dibelakang kursi, lalu menatap Novia dengan lesu. Pikirannya masih saja tertuju pada Aro yang masih dirumah sakit.
"Kemaren aku telat."
"Tumben lo telat?" tanya Novia heran.
"Ya aku kerumah sakit dulu." jawab Salsa.
"Hah? Siapa yang sakit?"
"Aro."
"Lah sejak kapan dia sakit?"
![](https://img.wattpad.com/cover/369288061-288-k376951.jpg)