11

1.4K 51 0
                                    

Hoamm. Jam berapa ini?

Salsa bangkit melihat jam dimeja nya.

"What? Jam sepuluh?!"

"Aku lupa alarm!"

"Ngga bisa sekolah kalo gini."

Salsa mendesah kesal karena telat begini. Salsa bukan tidur kebo ya, hanya saja kemaren ia lelah dan baru tertidur pukul tiga pagi. Salsa juga terpaksa membolos.

Karena sudah telat jauh dari waktu masuk sekolah, Salsa memutuskan pergi ke rumah orang tua nya, daripada dirumah ini yang menurut nya tidak aman.

Salsa mandi, sarapan, dan bersiap siap untuk on the way.

Kini Salsa sudah siap, Dengan rok selutut warna hitam dan T-shirt berwarna pink. Beserta Flatshoes kesayangan nya. Salsa beranjak dari kamar menuju garasi.

Saat Salsa ingin membuka pintu rumah, Lebih dulu muncul sosok Lian dari luar pintu.

"Eum, ma-mau kerumah mamah papah, kamu mau ikut?" tawar Salsa takut-takut.

"Males banget." Jawab nya ketus.

"Yaudah aku pergi dulu." Slsa berjalan keluar pintu.

Eh tapi ntar kalo gue ga ikut apa kata orang tua nya? Pikir Lian.

"Eh tunggu!"

Salsa berbalik badan. "Kenapa?"

"Sini!" Lian menyuruh Salsa mendekat ke arah nya.

"Lo gaboleh pergi. Gausah banyak bacot, gue bilang gaboleh lo harus turutin! Ngerti?!" ucap nya cepat. Tak mau dibantah Salsa.

"Loh tapi kenapa?" Salsa memprotes.

"GUE BILANG GABOLEH, MASUK!" bentak Lian menunjuk lantai dua, menyuruh Salsa masuk saja kedalam kamar.

Sakit. Hati Salsa sakit mendengar bentakkannya yang sering kali terjadi. Salsa orang yang tak bisa dibentak-bentak seperti itu. Tapi seperti nya, ia akan terbiasa dengan bentakkan seperti itu.

"Tapi Lii, please. Aku udah lama ngga ketemu mereka. Kasih aku kesempatan, nanti aku ga akan kemana mana lagi kok setelah ini. " Salsa memohon pada nya. Karena Salsa sangat rindu mamah papah.

"GA!"

"Kan aku udah lama ngga pernah kesana, lian. Nanti apa kata mama papa aku?" Salsa tak menyerah membujuk Lian.

Lian terdiam sebentar. Hmm, iya juga sih. Kan gue masih harus sok baik.

Lian mengangguk pelan. "Oke, Tunggu. Gue ikut." Lian langsung berlari keatas, untuk bersiap-siap.

Hati Salsa senang Lian membolehkannya, bahkan Lian ingin ikut.

"Ayo." ucap Lian setelah beberapa menit bersiap.

Ganteng. Eh? Ga deng hihi.

****

Bastard BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang