Sepulang sekolah Salsa diberitahu oleh Rossa bahwa pertunangan Salsa dan Lian akan di laksanakan lusa.
"Mah apa ga kecepetan?" Tanya salsa
"Engga nak kita percepat tunangannya supaya kamu dan Lian bisa cepat menikah juga" jawab Rossa
"Nak besok kamu izin sekolah ya, kamu dan Lian dateng ke butik langganan mamah buat feeting baju lamaran dan sekalian untuk pernikahan kalian"
"Iya mah" jawab Salsa dengan lesuh karna menolak pun tidak bisa.
Salsa benar-benar tidak menyangka akan menikah secepat ini.
****
Gaiss tunanganya aku skip yaa, kelamaan soalnya hihi.
****
2 bulan berlalu begitu cepat. Pernikahan sudah didepan mata. Hari ini Salsa akan menikah.
Ia tidak percaya akan menikah diumur yang bisa dibilang sangat muda ini. Apalagi menikah dengan suami yang tidak dikenal bahkan dekat saja tidak.
Hati Salsa sangat bergemuruh, seperti pertanda bahwa akan ada apa-apa. Hmm entahlah mungkin hanya perasaannya saja.
Dipernikahan ini hanya ada kerabat terdekatnya saja. Tidak ada satupun teman sekolah Lian dan Salsa. Memang sudah persetujuan mereka untuk tidak mengundang teman-temannya. Mereka tidak mau ada yang tahu tentang pernikahan ini.
Apalagi Lian terbilang cukup Famous di SMA Angkasa Dirgantara, karena dikenal badboy dan tampan. Banyak cewe-cewe yang menyukai dan mengidolakan Lian. Lian pun terkadang memanfaatkan para wanita yang menyukainya hanya untuk bersenang senang.
SKIPPPP
*****
Salsa dan Lian kini sudah ada didepan Rumah baru mereka, yang dibelikan oleh orang tua mereka.
"Inget jangan sampe mulut lo ini bocor dan ada yang tau pernikahan kita!" Kata Lian dengan nada tinggi.
"Iya."
Lalu Lian dan Salsa memasuki rumahnya. Asing sekali rasanya. Rumah ini terbilang sangat mewah, dengan 2 lantai mempunyai 3 kamar 2 kamar mandi, dapur, kolam renang, ruang tamu, ruang tv. Sangat lengkap.
Lian naik ke atas dan membuka salah satu pintu kamar.
Salsa pun segera ke atas mencari kamar lain. Salsa tidak mau satu kamsr dengan Lian. Begitu pun Lian.
Kamar Salsa dan Lian berdekatan hanya saja terpisah oleh balkon luar.
Salsa menyukai kamarnya, karena kamar ini lebih bagus dari kamarnya di rumah salsa. Dan kamar ini memiliki balkon yang luas menurut salsa sangat nyaman untuk mencari angin atau sekedar bersantai di balkonnya.
Hari ini Salsa merasa sangat lelah, baru saja mendudukan diri di kasur tetapi...
"SALSAAAA!!" teriak Lian dari kamarnya.
Dengan rasa lelahnya Salsa berjalan menuju kamar Lian.
"Kenapa?" Tanya Salsa.
"Buatin gua makan sekarang." Nada tinggi khas membuat Salsa merinding ngeri.
"Kamu mau aku buatin apa?"
"Apa aja. Cepet ga pake lama!"
"Iyaa." Jawab Salsa menghela nafas.
Salsa berjalan menuju dapur.
"Bingung banget buat apa ya?" Pikir Salsa.
Di kulkas hanya ada nugget, ayam goreng kemasan dan telur.
"Yaudahlah aku goreng semua aja"
****
Selesai salsa menggoreng dan menyiapkan makan untuk Lian. Salsa pun membawa makanannya ke kamar Lian.
"Lama banget si lo! Ngapain aja sih? Goreng doang lama banget lelet!"
Lian langsung merebut piring berisi nasi dan lauk yang sudah Salsa siapkan tadi. Dan Lian menyuruh Salsa untuk pergi.
Salsa mendengus kesal, karena tidak ada kata terimakasih sedikit pun dari Lian.
suami ga tau terimakasih! dumel Salsa.
Salsa pun langsung berjalan menuju kamarnya dan berbaring diatas kasurnya. Dengan cepat Salsa sudah tertidur pulas.
****
Ddrttt drttt drtttSalsa terbangun karena alarm disamping bantalnya berbunyi. Salsa bangkit, lalu ke kamar mandi.
Salsa sudah memakai seragam putih abu-abu lengkap dengan dasi dan ikat pinggang. Serta menggunakan hijab segiempat lalu membawa tasnya.
Salsa turun ke bawah dan duduk dimeja makan, hanya makan roti yang ada.
Kini hidup Salsa tampak sepi, dirumah hanya tinggal bersama Lian.
Lian aku bangunin ga ya? Bangunin aja deh kasian kalo nanti dia telat.
Salsa bergegas menuju kamar Lian dan membawa sepiring roti untuk dimakannya.
"Li bangun udah siang nanti kesiangan." Salsa membangunkan Lian dengan mencolek tubuhnya.
Lian menyingkirkan tangan Salsa dengan kasar.
"Liannn.."
Lian merasa terganggu atas kehadiran Salsa yang mengganggu waktu tidurnya.
Lian berbalik badan menatap Salsa.
"Anjing lo ganggu aja!" Bentak Lian dengan bahasa kasarnya.
"Se-sekolah lian" jawab Salsa dengan nada guhup.
"Lo kalo mau sekolah sekolah aja sana. Ga usah ngajak gua! Ngerti ga lu?!"
Amel memejamkan matanya mendengarkan nada bicara Lian yang kasar dan membentak. Salsa masih diam mematung disana, ia tidak bisa dibentak seperti itu.
Lian berdecak kesal kemudian Lian bangkit dari tempat tidur, dan menarik Salsa keluar kamarnya.
"Sandyakala Salsa Mandaya. Lo ga usah ganggu gua. Lo ga usah atur gua. Karena lo itu bukan siapa-siapanya gua. NGERTI?!" BRAKKK Lian langsung membanting pintu kamarnya.