Lian mengerutkan dahi nya, ia tak mengerti maksud ucapan Dafa dan Mawar.
"Maksud kalian apa?" tanya Lian.
"Jadi selama ini Bella itu orang suruhan?" tanya Salsa tak percaya.
Ia menatap Mawar, sahabat nya yang ternyata memilki rencana buruk untuk dirinya. Salsa berjalan mendekati Mawar, Salsa menatap Mawar dengan raut kecewa. Lian mengikuti langkah Salsa, Lian bingung dengan semua ini. Ia tak mengerti sama sekali.
Bella menatap Salsa sinis. "Iya, gue emang disuruh, tapi gue emang beneran cinta dan sayang sama Aro!" ucap Bella penuh emosi.
"Sal, gue minta maaf. Tapi ini semua gue lakuin demi lo." Mawar memegang tangan Salsa.
Mawar malu telah melakukan rencana ini, tapi mau bagaimana lagi? Mawar hanya menunjukkan kearah yang benar.
Tubuh Salsa bergetar. Salsa menjatuhkan diri nya di sofa yang ada dibelakang resto itu. Salsa masih tak menyangka permainan mereka semulus itu sampai Salsa tak menyadari Bella itu hanya orang suruhan.
Mawar langsung duduk disamping Salsa dan memeluk sahabat nya erat. Ia merasa bersalah.
"Tapi kenapa? Apa salah aku dan Aro?" Salsa menatap lekat Mawar dan Dafa secara bergantian.
Dafa menarik napas nya.
"Sal, lo sadar ngga? Lian itu masih suami lo, dan saat itu lo malah tetep mau nikah sama Aro. Dan lo hamil anak Lian. Masa iya nikah nya sama Aro? terus nasib Lian gimana? dia kan bapa nya, lo tega misahin anak dan ayah?"
Salsa tertegun. Ia mencermati ucapan Dafa. Kalau saat itu Salsa dan Aro jadi menikah, kasihan nasib Lian sebagai ayah dari anak yang Salsa kandung. Sudah gitu Aro harus berbohong kepada orang tuanya. Benar juga apa yang diucapkan Dafa.
"Lo wajar trauma sama Lian, tapi kita semua tau kalo Lian tulus berubah. Lo juga diperjuangin kan sama Lian?" tambah Dafa.
Salsa terdiam. Mendengarkan kata-kata Dafa.
Asal lo tau Sal, Lian sampe ngga dianggap anak lagi sama kedua orang tua nya. Itu demi siapa? Demi lo! sampe fasilitasnya diambil semua, dia bingung mau ngasih makan lo pake apa nantinya, dia stress waktu itu.
Lo tau ngga perjuangan dia buka resto ini? Dia sampe kekurangan modal buat bisnis, dan akhirnya gue bantu dia sampe resto ini sukses. Dan Lian bangun resto ini demi mencari penghasilan buat hidup lo."
Dafa menatap Salsa serius. Ia terus menerus menjelaskan panjang lebar.
"Gua ngga nyalahin lo, gue juga tau lo trauma, sakit hati, dan kecewa sama Lian. Gue juga ngga ngebela Lian. Kalian berdua punya kesalahan masing-masing."
Salsa masih menatap Dafa. Ucapan Dafa membuat Salsa tak bisa berkata-kata lagi. Salsa tetap diam mendengarkan.
Mawar menatap Dafa yang duduk didepannya sambil tersenyun kagum, Mawar juga mengelus pundak Salsa.
Mawar harus memberi Salsa pencerahan, agar Salsa tak selalu menyalahkan Lian.
"Dan lo ngga mikirin ayah dari anak yang lo kandung, masa iya bapa asli nya si Lian tapi lo ngakuin kalo bapa nya itu Aro, nggak boleh itu Sal." lanjut Mawar.
Mawar paling kasihan saat Lian tak diakui ayah dari anak yang Salsa kandung. Pasti rasanya sakit jadi Lian, dia ayahnya tapi dia diam saja dengan rencana Aro yang akan menikahi Salsa.Iya sih, emang ayah kandung nya ya Lian. Batin Salsa lagi.Salsa mengangguk.
"Iya Mawar. Bener sih kata kamu dan Dafa."
Mawar mengangguk senang, akhirnya Salsa paham apa yang dimaksud Mawar.
