52

1.3K 87 5
                                    

"Apa benar Aro bukan menghamili kamu? Tapi suami kamu sendiri?" tanya Alex menatap Salsa serius.

Salsa meneguk saliva nya begitu sulit, tenggorokannya mendadak kering. Salsa begitu terkejut. Kekhawatirannya akan semua ini terbongkar menjadi nyata. Salsa menoleh menatap Aro. Aro hanya bisa diam.

Mahesa dan Rossa membulatkan mata nya, mereka terkejut mendengar pertanyaan yang Alex lontarkan, mereka tidak mengerti.

"Benar sayang?" tanya Sri.

"Maksudnya apa, Lex?" tanya Mahesa meminta penjelasan.

"Aro itu tidak menghamili Salsa, tapi suami nya sendiri," jawab Alex.

Seketika raut wajah Rossa menjadi tegang. Kalau itu benar, Rossa sungguh malu.

"Bener nak?" tanya Mahesa.

Salsa terus berpikir keras, jawaban apa yang akan ia berikan. Sedangkan Lian tersenyum gembira karena akhirnya kedua orang tua Aro dan Salsa mengetahui yang sebenarnya.

"Sal," panggil Rossa menatap Salsa tak percaya, ia tak percaya putri nya bohong.

Salsa menghela nafas pelan, memejamkan mata nya beberapa detik. "Ya," jawab Salsa.

Senyum Lian semakin merekah mendengar pengakuan Salsa. Hati nya sangat senang mendengar itu, Salsa mengakui kalau Lian adalah ayah dari anak yang dikandungnya.

Rossa dan Mahesa tak percaya ini, putri mereka berbohong, membuat mereka malu. "Kamu bohongin kita, nak?" ucap Rossa sedih.

Salsa menundukkan kepala nya dalam-dalam. Salsa sungguh tak tega melihat raut orang tua nya kecewa. Salsa memegang kedua tangannya sendiri dengan erat, keringat dingin bercucuran didahi Salsa.

"Kita saling cinta, jadi saya terpaksa berbohong," sahut Aro lesu. Aro menatap Salsa yang menunduk, Aro merasa bersalah membuat posisi Salsa seperti ini.

"Tetep aja Ro, itu bukan anak kamu, bukan kamu yang harus tanggung jawab," ucap Sri.

"Akhirnya semua terbongkar." ujar Lian dengan nada rendah, namun bisa didengar semua orang diruangan.

"Lian tau yang sebenernya?" tanya Rossa

Lian mengangguk pelan. "Iya mah tau."

"Kenapa ngga bilang dari awal?" tanya Mahesa dengan nada sedikit tinggi.

Lian menoleh menatap Salsa sejenak, Salsa terlihat diam dan menunduk.

"Karena saya menghargai kemauan Salsa," jawab Lian.

Mahesa dan Rossa saling menatap heran. "Kemauan Salsa?" tanya Mahesa.

Sebelum menjawab, Lian melihat raut wajah Salsa terlebih dahulu, tetapi Salsa tak terlihat marah Lian membongkarnya, Salsa sudah pasrah saja.

"Saya calon ayah dari anak yang dikandung Salsa, saya yang membuat dia hamil. Terus Salsa marah dan kecewa sama saya karena saya yang membuat dia hamil disaat kita mau cerai. Dia trauma dan ngga mau nerima saya lagi, akhirnya Aro yang mengaku itu anak nya dan mau menikahi Salsa," jelas Lian secara benar.

"Aro kenapa ngaku ngaku itu anak Aro?!" tanya Sri syok mendengar penjelasan Lian. Sri kasian dengan Lian yang malah mengalah dan diam selama ini.

"Karna Aro tau Bun, Lian jahat dan Aro ngga mau Salsa menderita lagi. Makannya Aro mau nikahin Salsa ditambah karna kami berdua saling mencintai," jawab Aro.

"Tapi sekarang gue udah berubah Ro, gue sadar gue dulu jahat," sahut Lian.

"Maaf, pak Mahesa, bu Rossa. Saya pamit, Aro ngga bisa menikah dengan Salsa. Lagipula seharusnya keluarga kami pindah ke Amerika." Sri berdiri sembari menarik lengan Aro kuat.

Bastard BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang