Aro membawa Salsa kerumahnya. Salsa sudah meronta ronta ingin pulang. Namun Aro tidak mendengarkan Salsa. Membuat Salsa sebal.
"Ayo dong sal masuk dulu." Bujuk Aro yang sudah membuka pintu mobil sebelah kiri menunggu Salsa mau keluar dari mobilnya.
Salsa diam, tidak menghiraukan bujukan Aro.
"Oh gue tau, kenapa lo gak mau kerumah gue.." Ucap Aro menggantungkan kalimatnya, Berharap Salsa penasaran.
Salsa menatap Aro "Kenapa?"
"Lo deg deg an kan mau ketemu calon mertua?" Tanya Aro dengan cengiran dibibirnya.
Salsa membulatkan mata nya, menatap Aro kesal. Dengan terpaksa Salsa keluar dari mobil, ia berdiri didepan Aro, dan menatap Aro geram.
"Ngomong apa tadi?" Ucap Salsa kesal.
"Lo deg degan karna mau ketemu calon mertua." Ucap Aro ulang.
"Hahaha calon mertua? Aro sakit ya?" Aro yang serius malah mendengar tawa pecah Salsa dengan nada mengejek.
"Liat aja nanti." Ucap Aro sinis. Aro kemudian melangkah maju mendekati Salsa. Membuat Salsa reflek mundur, tetapi karena dibelakang Salsa ada mobil Aro. Salsa pun tidak bisa menghindar. ia hanya diam menatap Aro yang melangkah semakin dekat.
Brakk!
Salsa terlonjak kaget dan heran.
Aro mengunci tubuh Salsa dengan kedua tangannya disamping tubuh Salsa. Ia menatap Salsa serius.
Salsa yang tadi tertawa seketika diam mati kutu. Kini jaraknya dengan Aro hanya beberapa jengkal saja, membuat Salsa was was.
"Sandyakala Salsa Mandaya......."
Salsa menatap Aro, "apa?"
"Lo bego atau gak peka?" Tanya Aro lalu memundurkan tubuhnya sedikit.
"Maksudnya?" Tanya Salsa tidak mengerti.
"Masih ada ya cewek lugu kayak lo."
"Aku nggak se lugu itu!" Ucap Salsa sebal, ia melipatkan tangannya dibawah dada nya, menatap Aro tak terima.
"Lo gak ngerasa lo itu lugu?" Tanya Aro heran dengan gadis didepannya ini.
"Gak tuh. Aku biasa aja!"
Aro tersenyum. Itulah yang buat gue tertarik sama lo meli.
Salsa merasa risih ditatap Aro dengan senyum mengembang Aro. "Kenapa ngeliatin aku gitu?"
"Suka." Ucap Aro sangat pelan. Namun masih sedikit terdengar Salsa.
"Hah?" Tanya Salsa yang tidak begitu jelas dengan ucapan Aro tadi.
"Udah ayo!"
Aro menarik Salsa memasuki rumah nya. Dan langsung melangkah memasuki ruang keluarga.
"Duduk sal." Suruh Aro yang diangguki Salsa.
"Tunggu sini bentar."
Salsa mengangguk. Ia masih melihat lihat rumah Aro yang bisa dibilang cukup besar, dengan perpaduan putih dan banyak kehijau hijau-an yang menambah kesan asri dirumah ini.
Seorang wanita paruh baya melangkah mendekati salsa. Salsa merasa detak jantungnya berpacu lebih cepat.
Kok aku deg deg an sih?
Wanita yang menurut Salsa mamah Aro itu duduk disamping Salsa.
Ia tersenyum. "Kamu Caca?"
"Salsa tante." Ucap Salsa sedikit kikuk.