Kini sudah pukul 4 sore lewat 10 menit.
Seorang Bella sudah datang tepat waktu ditaman biasa nya. Ia duduk di bangku ujung taman, menunggu Aro datang. Ini sudah lewat 10 menit namun yang ditunggu Bella belum juga datang.
"Hmm. Aro ngga tepat waktu," gumam Bella lalu ia menopang wajah nya dengan tangannya.
Sebenarnya, Aro sudah datang sebelum Bella datang. Ia sengaja tidak menampakkan diri nya terlebih dahulu. Aro bersembunyi di semak semak disamping bangku panjang yang Bella duduki. Ia sedari tadi sangat bosan hanya berjongkok disitu.
Jadi, niat Aro bersembunyi disemak semak itu karena ia ingin mendengarkan siapa tahu Bella berbicara sesuatu saat Aro tak ada. Tapi nyata nya Bella hanya diam dengan sabar menunggu Aro. Bella tak mengelurkan kata-kata penting tentang siapa sebenarnya dia.
Aro mendengus kesal karena tak menemukan tanda-tanda apapun, Aro pikir Bella itu hanya suruhan seseorang agar hubungan nya dengan Salsa bisa bermasalah, tapi setelah Aro teliti, tak ada yang salah dari Bella. Ia sepertinya bukan orang suruhan atau semacamnya. Entah, Aro juga bingung.
"Kok Aro belum muncul juga sih!" celetuk Bella dengan nada manja seperti biasanya sembari celingak celinguk memperhatikan taman.
Akhirnya Aro pergi dari semak semak dengan perlahan agar Bella tak mengetahui nya. Aro berjalan sangat pelan, tak ada suara yang dikeluarkan, ia pergi lewat samping taman agar Bella tidak melihatnya, motornya juga ia sembunyikan.
Aro pergi begitu saja tanpa memberitahu Bella sedikit pun, ia membiarkan gadis itu menunggunya sampai lumutan. Bodoamat, biarkan cewek gila itu kapok.
Aro juga kesal karena tak mendapat sedikit pun informasi tentang siapa sebenarnya Bella Kayshilla. Aro muak dengan keberadaan Bella yang menganggunya, ditambah Bella tahu mengenai rahasia Aro yang berpura pura menghamili Salsa agar bisa menikah dengan Salsa.
Aro sangat tidak mau jika itu terbongkar, karena bagaimana pun impiannya adalah membangun rumah tangga bersama Sandyakala Salsa Mandaya.
"Apa Aro bohongin gue?" ujar Bella pada diri sendiri dengan nada sedih dan hati kecewa.
Bagaimana tidak kecewa, Bella sudah setia menunggu sudah satu jam lebih. Ia seolah olah di terbangkan ke langit lalu dengan cepat dijatuh kan ke tanah dengan rasa sakit dan kecewa. Ia sudah senang Aro mengajak nya bertemu, tapi ia malah ditipu. Menyakitkan.
"Kenapa sih Aro mesti php-in gue, kalo dia ngga serius ngajak ketemu bilang dong." Bella merajuk lalu tersenyum getir merapati hati nya yang kecewa.
"Udah gue telfon, sms, tetep aja ngga ada kabar!" Bella bicara sendiri dengan kesal karena ditipu Aro.
"Walaupun lo bilang gue cewe gila, tapi gue juga punya perasaan Aro!" Bella berucap seolah olah ada Aro disana.
"Hati gue lemah, dikecewain dikit langsung rapuh. Lagian kenapa Aro ngga suka gue sih, gue kurang apa?" Bella berpikir pikir apa kurang diri nya hingga membuat Aro tak suka pada Bella.
"Gue cantik banget, imut, lucu, pinter, humor lagi, terus apa yang kurang ya?" ujar Bella berpikir keras.
"Apa karena gue kurang tinggi ya?!" ucap Bella heboh, Bella langsung berdiri dari duduknya. Ia melihat kaki nya yang pendek, tubuhnya pendek.
"Ah tau ah! Gue sakit hati nih, kecewa sama lo Aro!"
Bella memanyunkan bibirnya, ia melipat kedua tangannya didada.
"Aro, kenapa lo jahat sih, ish! Masa orang cantik kayak gue ditipu sih," rajuk Bella kesal, lalu ia menghentak-hentakkan kakinya pergi dari sana dengan hati yang kesal.