Mawar merebahkan Tubuhnya ditempat tidurnya. Ia lelah dengan semua masalah yang terjadi didufan. Padahal ia hanya ingin bersenang senang tetapi Lian menghancurkan semua nya.
Mawar kini memikirkan Aro dan juga Salsa.
Aro? iya Mawar memikirkan cowo baik yang pernah ada disisi nya. Namun sekarang cowok baik nya Mawar sudah membenci nya.
Salsa. Sahabatnya sejak mereka sekolah dasar. Walaupun tadi Salsa mengucapkan kalau ia tidak membenci Mawar. Tetapi tetap saja Mawar sangat tidak enak. Bagaimana hari senin disekolahnya? Apa hubungannya dengan Salsa masih baik?
"AGHHHHH.." Teriak Mawar frustasi.
Aro sekarang benci gue. Gue udah gak punya temen curhat terbaik kayak Aro lagi. Dimas? dia juga kecewa sama gue.
Aro sekarang benci gue. Gue udah gak punya temen curhat terbaik kayak Aro lagi. Adam? dia juga kecewa sama gue. Dimas, Aro, Salsa temen yang the best buat gue. Tapi sekarang mereka salah paham. Padahal Lian nya aja yang ganggu gue. Gue gak salah disini! Mereka harus tau itu.
Mawar juga merasa ia mencintai Aro. Tapi kelihatannya Aro mencintai Salsa. Sedangkan Salsa tidak tahu ia mencintai siapa.
Eh tunggu tunggu. Batin Mawar lalu ia bangkit dari rebahannya dan duduk ditepi kasur sambil memandang keluar jendela kamar.
Kalo Aro suka sama Salsa gue gak terima! Lagian Salsa kan udah nikah. Gue juga yang duluan kenal Aro kan? Hmm iyaiya.
***
"Ayo, Nop balik," ajak Dimas pada Novia saat Aro dan Salsa sudah berjalan duluan menuju parkiran.
"Lo nganterin gue?" tanya Novia.
"Iye. Kalo gamau yaudah." ujar Dimas lalu berjalan lambat mendului Novia.
"Eh iya iya mau." gumam Novia lalu menyamai langkah Dimas.
"Dim ceritain dong!" rengek novia yang sudah berkali kali meminta menceritakan semuanya.
"Yee kepo lo!" sahut Dimas sambil terkekeh lalu menonyor kepala Novia.
Novia menonyor balik Dimas. "Ye nyolot lo!"
"Sabar keparkiran dulu tar gue ceritain."
Lalu Dimas menarik pergelangan tangan Novia dan berjalan cepat hingga Novia sulit menyamai langkah cepat Dimas.
"Nah udah dimobil nih.."
"Ya jadi Salsa sama Lian udah nikah--"
"WHAT? NIKAH?" teriak Novia heboh.
Dimas menutup mulut Novia dengan tangan kirinya.
"Diem. Dengerin sampe selesai!"
Novia mengangguk patuh lalu Dimas menurunkan tangannya dari mulut Novia.
Dimas menceritakan panjang lebar dengan jelas. Novia beberapa kali memotong cerita Dimas yang membuat Dimas kesal.
"Gila! Kasian dong Salsa. Pantes selama ini Lian sering ke kelas gue. Dan sering duduk dikelas bareng Mawar."
Dimas menoleh. "Oh ya?"
"Iya akhir akhir ini sering. Tapi kalo udah ada Salsa, Lian langsung pergi."
Dimas mengangguk-angguk mengerti. "Jadi gitu.. "
***
Keheningan terjadi diantara Aro dan Salsa didalam mobil. Salsa masih frustasi memikirkan Mawar.
Salsa meminta Aro untuk mengantarnya kerumah mamah nya.
"Sal sekalian bilang aja soal perusahaan?"
"Hmm pengennya sih gitu. Tapi aku gak mau bikin mereka pusing. Nanti aku sama Dimas aja nyari solusinya."