29

1K 24 0
                                    

Terdengar sorakan heboh dari anak kelas IPA 2.

"Lo semua gue traktir!"

Pukul 16.00 seorang gadis cantik berdiri didepan Halte, berharap dijam yang sudah sore ini ada kendaraan yang lewat.

Salsa melirik ponsel nya, sudah mati total. Tidak tersisa 1 persen baterai pun. Ia mendengus kesal.

"Ck." Salsa berdecak kesal. Sudah setengah jam ia menunggu dan tidak membuah kan hasil.

Akhirnya Salsa memilih berjalan kaki, daripada ia terus dihalte yang tak ada kendaraan satupun.

Dengan raut wajah yang sudah lelah, Salsa berjalan gontai. Jalanan yang sunyi, hanya seorang diri, Salsa mendengus pasrah.

Sudah sekitar 10 menit Salsa berjalan. Kini, ia sudah sampai dijalan yang sangat sepi, didepan sana ia lihat ada beberapa anak cowok berseragam SMA yang terlihat sedang merokok.

Salsa bergidik ngeri. Apakah ia harus melanjutkan perjalanannya? Salsa menatap para lelaki itu, ia takut. Ada sekitar 7 orang lelaki dengan penampilan berantakan. Salsa benar benar takut. Tidak ada satupun kendaraan yang lewat pula.

Akhirnya Salsa terpaksa melanjutkan langkahnya. Ia harus berani melewati lelaki itu.

Salsa memilih berjalan disebelah kanan, agar bersebarangan dengan para cowok itu.

Salsa terus berjalan menunduk, ia mendengar suara suara godaan dari seberang nya.

"Eh ada cewek tuh."

"Mayan cantik lah."

"Not bad."

"Boleh boleh."

"Kuy."

Salsa terus mempercepat langkahnya. Ke lima orang itu mulai melangkah mendekati salsa. Salsa mulai merinding, ia terus mempercepat langkahnya.

Deg

Kelima cowok itu kini berada tepat didepan Salsa. Matilah dia!

Salsa berjalan kearah kiri, dengan cepat salah satu cowok itu menghalangi jalannya. Salsa menggeser tubuhnya ke sebelah kiri lagi, Namun mereka langsung menghalangi jalan Salsa.

Dalam hati, Salsa terus berdoa untuk keselamatannya.

Kini, Salsa terdiam. Jalannya dihalangi oleh kelima cowok tersebut.

Salsa mengumpulkan keberaniannya. Ia menatap kelima nya.

"Minggir!"

"Mau kemana sih cantik?"

"Ikut kita yuk."

Mereka tertawa kecil. "Ayolah cantik." Salah satu dari mereka menyentuh dagu Salsa.

Salsa langsung menepis kasar. "MINGGIR!"

Salsa melangkah mundur, mereka terus mendesak Salsa, melangkah maju mendekati Salsa.

"Jangan ganggu!"

"Ayo ikut gue lah."

"Pergi!"

"Jangan takut cantik. Kita baik kok hahaha." Mereka terkekeh.

Tubuh Salsa semakin bergetar. Rasa nya Salsa tidak akan selamat. Karena jalanan yang sangat sepi.

Salsa mulai terisak, ia merasa sangat takut sekarang. "Per..pergi!" Teriak Salsa sambil terisak.

"Jangan nangis dong cantik, belum juga di apa apain."

Salah satu dari mereka dengan cepat menarik lengan Salsa. Mencengkramnua kuat.

"Lepas!"

"Sstt!"

"Ayo ikut!"

Cowok itu menarik Salsa.

Tin tinnnnn

Klakson motor mengalihkan perhatian mereka.

Ia melepas helmnya dan langsung turun dari motor.

Ia langsung memberi bogeman ke pria yang mencengkram lengan Salsa.

Salsa menjauh sedikit. "Ar...aro..." lirih Salsa.

Salsa menghapus air mata nya. Ia bertambah takut, satu lawan tujuh? Bisakah Aro mengalahkan mereka?

"Bangsat! Siapa lo!"

Aro menendang perut cowok itu. Satu dari mereka membalas tendangan Aro.

Aro terus menonjok, menendang mereka secara bergantian. Mereka curang, mereka main kroyokan. Membuat Aro sedikit kewalahan.

Tak menyerah, Aro terus memukuli mereka. Menendang ke orang yang disebalah kanan. Menepis pukulan yang hampir melayang diwajahnya. Menahan serangan dari belakang.

Salsa yang melihat nya bingung harus bagaimana.

"Aro!" Salsa syok melihat Aro terjatuh.

Dengan cepat, Salsa berlari kearah Aro, kemudian Salsa memeluk Aro berusaha melindungi Aro.

"Pergi kalian!"

"Minggir lo!" Salah satu dari mereka menarik lengan Salsa. dengan sekuat tenaga, Salsa menepis nya.

"Sal..lo..lo menjauh..jangan disini." ucap Aro terbata-bata lalu ia tidak sadarkan diri.

"Gak ro!"

"Hahaha mampus lo! Siapa suruh berani lawan kita!"

Salsa menatap mereka kesal. Salsa menatap Aro lagi, Salsa melihat ponsel hampir saja terjatuh dari saku celana Aro. Salsa mengeluarkan ponsel itu, ia bersiap memotret ketujuh cowok itu.

"Pergi atau aku foto terus aku laporin ke polisi!" ancam Salsa.

Mereka terlihat berunding satu sama lain.

"Kuy lah, dia udah pingsan juga."

"Yaudahlah ayo kita pergi, biarin dia kesusahan disini hahaha."

"Selamat menikmati kalian hahaha."

"Selamat tinggal."

Akhirnya mereka pun pergi dari situ, tanpa merasa bersalah sama sekali dan kembali ke basecampnya.

Salsa menatap Aro yang sudah pingsan. "Aro bangun!"

"Aro, Salsa mohon bangun!"

"Please!"

"Arooo." Salsa terisak merapati nasib buruk nya dan Aro hari ini.

"Aro maafin Caca."

"Aro jangan tidur disini!"

"Bangun!"

"Arooo.." lirih Salsa sambil mengelus wajah
Aro.

"Aro!!"



*****







Gais jangan lupa streaming terus boljug & sehati!

Bastard BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang