14

1.5K 37 4
                                    

"Pagi babe." sapa lian.

"Gue minta lo pergi dari sini, sekarang!" Mata Mawar sudah ber api-api. Pagi-pagi sudah diganggu saja oleh manusia yang paling Mawar benci sekarang.

"Kalo gue gak mau gimana?" ucap nya tersenyum sinis.

"Gue gak akan mau ketemu lo lagi!" Ancam Mawar.

"Bilang aja lo takut nanti Salsa liat kita berdua kan?" tebak Lian. Padahal sudah jelas Alasannya memang begitu.

"Sadar Lian! Lo udah punya Salsa! Kalian udah nikah!" ujar Mawar yang meninggikan suara nya. Karena keadaan disana memang hanya ada Lian dan mawar saja.

"Ya gue gak cinta sama dia gimana?gue kan suka nya sama lo," ujar Lian dengan senyum manisnya, membuat Mawar ingin muntah dan Ingin sekali mawar menendang Lian ke ujung dunia.

"Lo--" Mawar terdiam, melihat saras datang.

"Kalo mau ngomong dibelakang sekolah aja." bisik Mawar pada Lian, lalu Mawar menatap Novia.

"Hai, nop." sapa Mawar untuk mencairkan suasana yang mencekam ini.

"Haii. Ada Lian?"

"Gue masuk ya Nop." Sahut Mawaryang mengalihkan pembicaraan. Mawar pun masuk kedalam kelas nya yang sepi. Hanya ada dia dan Novia.

Lian hanya tersenyum kecut kearah Novia. Lian pun pergi dari situ untuk menuju belakang sekolah.

Setelah beberapa menit, Mawar pun keluar kelas. Mawar akan menuju ke belakang sekolah seperti yang diucapkannya pada Lian tadi.

Sekarang Lian dan Mawar sudah ada dibelakang sekolah, hanya berdua. Disana juga benar-benar sunyi, bagus untuk mengobrol berdua secara privat.

"Apa lagi?" ketus Mawar menatap Lian kesal.

LIAN tersenyum senang, "Mau gue, lo jadi pacar gue."

Mawar membelalakkan matanya. "Are you crazy?"

"Seriuosly, i love you." balas Lian dengan serius.

Bella menutup mulutnya. Sungguh pria didepannya sudah gila, Playboy cap kampang.

"Lo mau kan jadi pacar gue?" ujar Lian dengan kepedeannya.

Mawar seakan ingin mati saja. Bella benar-benar tidak habis pikir. Ia kira, setelah mengambil mahkota mawar, Lian pergi dan tidak peduli lagi. Tapi nyata nya? Lian malah mencintainya.

"Liann, please! Sadar! Salsa orang baik. Dia baik li, Dia juga cantik. Apa kurang nya salsa?!" sentak Mawar emosi. Mawar perlahan meneteskan air mata nya. Ia tidak sanggup jika melihat sahabatnya menderita karena suami gila nya ini.

Lian memegang pundak Mawar. Menatapnya lekat. "War. Cinta gak bisa dipaksain. Lagian cepat atau lambat Salsa bakal tau kok, biarin aja."

Mawar tidak sanggup lagi dengan semua ini. Mawar beranjak pergi namun dicekat Lian.

"Biarin gue sendiri!" Mawar menepis tangan Lian lalu segera pergi menjauhi Lian. Mawar berlari ke samping gedung IPA, disana juga sepi. Tidak ada orang.

Mawar duduk disalah satu bangku yang kelihatannya sudah tua. Mawar saat ini benar benar tidak percaya dengan kehidupan yang penuh drama sperti ini!

Mawar menangis dalam diam. Mawar benar-benar capek menghadapi situasi ini. Bella lelah dengan semua ini, Mawar tidak mau punya masalah serumit ini. Apalagi menyangkut Salsa, nawar tau salsa sudah menderita, dan mawar tidak mau kalau salsa tahu soal ini, nanti mawar bisa tambah menderita jika mengetahuinya.

Sal. Apa sebaik nya gue pergi untuk selama nya dari dunia ini? Apa gue mati aja? Gue tau selama ini lo udah menderita karna Lian. Dan gue gak mau nambah penderitaan lo sal, gue gak mau! batin mawar frustasi.

Bastard BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang