Setelah meninggalkan rumah Lian. Aro mengajak Salsa keliling entah kemana. Sedangkan Dimas di lupakan begitu saja dan akhirnya ia ikut mobil Novia dan Mawar untuk kumpul dirumah Dimas, malang sekali nasibnya, di ajak ketika di butuh kan saja, ketika sudah tak dibutuhkan malah di tinggal.
Sedari tadi Salsa hanya melamun, tak ada semangat dalam jiwa dan raga nya, ia memikirkan banyak hal. Sudah sekitar satu jam mungkin Aro hanya mengelilingi daerah ibu kota, membiarkan Salsa merenung dahulu, menyejukkan hati nya, meredakan emosi nya, menghilangkan penat nya.
Akhir nya Aro memilih berhenti di sebuah taman bermain untuk anak anak, disana ada beberapa anak kecil yang sedang bermain ayunan, rumah pohon, dan lainnya. Tempat nya sangat asri, sejuk. Sangat cocok di keadaaan seperti ini.
Dengan lembut, Aro mencubit gemas pipi Salsa dengan kedua tangannya. Salsa pun tersentak. ia menatap Aro cemberut, mengerucutkan bibir nya.
"Aroo!" geram Salsa.
"Pacar gue ucul deh, hahaha." tawa Aro lalu semakin gencar mencubit pipi Salsa.
"Aww sakit ihh!" Salsa memukul mukul lengan Aro kesal, lalu mendorong tubuh Aro.
"Maaf pacar," goda Aro dengan cengiran di bibirnya.
"Apasih." Salsa masih cemberut, tapi salting.
"Ayo dong turun dulu, masa mau dimotor aja sih," pinta Aro.
"Gak!"
"Cepetan, Caca! " geram Aro. Salsa menggeleng. Ia masih betah duduk diatas motor Aro. Karena tak sabar, Aro menggendong Salsa ala bride style menuju bangku taman di ujung sana.
Salsa sontak kaget dan berteriak teriak meminta diturunkan sembari memukul mukul Aro. Aro menahan Salsa dan terus menggendongnya. Membuat orang orang yang berada di taman memperhatikan adegan mereka berdua, bahkan ada yang sampai nenek keriput baper melihat mereka.
"Cie...cie...kakak..." sorak adik adik yang kira-kira berumur 8 tahun.
Salsa menahan malu setengah mati. ia menutup kedua wajahnya. "Ihhh Aro tuh kan!" Aro benar-benar menyebalkan, kalau begini kan Salsa jadi...seneng. Eh bercanda, Salsa jadi malu kalau begini.
"Dulu papah kayak gitu loh ke mamah, hahaha," ucap salah satu pasangan suami istri yang sedang bersama anak nya.
"Ah papah!"
"Ihh gue aja gak pernah di gituin pacar gue!" ujar cabe-cabe an yang tadi nya sedang meliput taman anak ini untuk tugas SMA nya.
"Sama gue juga huhu," sahut temannya.
"Mana tu cowo cogan banget, pengen gue embat rasanya," ucap cabe-cabe an dengan make-up itu.
"Heh, Inget pacar!" tegor temannya.
"Kakak...kakak..." salah satu anak berumur 5 tahun mengejar Aro dari belakang.
"Eh kamu ngapain de?" tanya Aro yang masih menggendong Salsa.
"Aku mau ikut main sama kakak..." ucap anak itu polos.
"Roo turunin ih!"
"Yaudah kita ke bangku itu dulu ya, turunin kakak cantik ini," kata Aro ramah. Salsa hanya mendengus hingga akhir ampai di bangku ujung taman.
Aro menurunkan Salsa dengan hati hati. Kemudian merapihkan hijab Salsa yang sedikit berantakan. Salsa terdiam. kagum dengan perlakuan Aro pada nya. bisa di katakan Salsa sedang baper saat ini.
Aro menatap Salsa yang sedari tadi sudah menatapnya. Terjadilah adegan tatap-tatapan hingga anak kecil itu dilupakan begitu saja. Si anak berumur 5 tahun hanya bengong memperhatikan mereka sambil senyum senyum, mungkin dia bahagia melihat Aro dan Salsa?
