EPS 1

7 0 0
                                    

Alya adalah bintang di SMA-nya, sosok yang selalu mencuri perhatian dengan prestasi gemilang dan kepribadiannya yang menawan. Dengan wajah cantik yang selalu dihiasi senyum ramah, Alya memiliki aura yang memikat siapa saja yang berada di dekatnya. Dia tidak hanya cerdas dalam akademik, selalu meraih peringkat teratas di kelas, tetapi juga pandai bergaul, menjadikan dirinya sahabat bagi banyak orang. Sikap baik hati dan kesediaannya untuk membantu teman-temannya dalam kesulitan membuat Alya disayangi oleh semua orang di sekolah.

Aktif dalam berbagai organisasi, Alya adalah anggota di berbagai organisasi yang selalu penuh ide-ide segar untuk kegiatan sekolah. Di tengah kesibukannya, Alya tetap mampu menjaga keseimbangan antara akademik dan kegiatan ekstrakurikuler, menjadikannya sosok idaman bagi banyak siswa di SMA tersebut. Dia adalah inspirasi bagi teman-temannya, membuktikan bahwa dengan kerja keras dan ketulusan hati, impian dan prestasi bisa diraih.

Alya adalah gadis dengan kecantikan yang memukau. Kulitnya sehalus sutra, berwarna kuning langsat yang tampak bercahaya di bawah sinar matahari. Rambutnya panjang, hitam legam, dan berkilau, selalu tertata rapi meskipun hanya dibiarkan terurai. Matanya besar dan bercahaya, dengan warna cokelat yang dalam, memberikan kesan lembut namun penuh semangat. Alisnya yang tebal dan melengkung sempurna menambah kecantikan alami wajahnya.

Hidung Alya mancung dan kecil, melengkapi fitur wajahnya yang simetris. Bibirnya tipis dan selalu tampak lembab, dengan warna merah alami yang memberikan kesan hangat setiap kali dia tersenyum. Senyumnya sendiri adalah salah satu pesona terbesar Alya; deretan gigi putih yang rapi, dan lesung pipi yang muncul di kedua pipinya, membuat siapa saja yang melihatnya merasa terpesona. Postur tubuh Alya tinggi dan langsing, proporsional dengan gaya berjalan yang anggun dan penuh percaya diri, menambah aura kecantikan yang terpancar dari dalam dirinya. Setiap gerak-geriknya mencerminkan keanggunan, membuat Alya selalu tampak menonjol di keramaian.

"Al, boleh nyontek ga? Gw lupa ada PR!" Rini, teman Alya paling tolo⸻ maksudnya lemot.

"No." jawab Alya singkat, ditambah senyum manis di akhir.

"Yaelah Rin, sejak kapan Alya mau dicontekin." Ranti, juga teman Alya. Satu hal yang harus diketahui dari Ranti... pokoknya jangan nyamain anime sama kartun di depan mukanya. Pokoknya jangan.

"Eh, Ran, dari kapan dateng? Yaudah, gw nyontek sama lo aja ya?"

"Gw juga lupa ada PR, kesiangan gw njir." Ranti menaruh tas di bangkunya.

"Yeeee, pea lu anjir. Terus gimana nih PR?! Pak Samsir kek kepiting rebus kalo marah."

"Lu lebih pea dari gw ya anjir, gajelas banget, kecebong malah dipelihara sama ikan, ya dimakan tuh kecebong." Ranti mengungkit kegoblokan Rini, ya emang ga nyambung⸻ sebenarnya mereka emang jarang nyambung.

"Lu lebih pea anjir, naksir sama kartun! Sadar, hey, Mbak! Mereka itu ga nyata ya!" jari telunjuk Rini menuding Ranti, seolah Ranti pembunuh berantai yang jadi buron polisi selama tiga tahun.

"Maksud lu apa bilang kartun!? Catet dalam otak lu yang sering eror itu ya, mereka itu nyata, mereka (anime), itu hidup gw! Jiwa dan batin gw ada dalam tiap episode yang gw tonton!" Alya hanya tutup kuping mendengar perdebatan pagi dua sahabatnya. Alya juga tidak ingat jelas bagaimana dia bisa terjebak diantara dua orang pea ini.

Sedikit kontras dengan Alya, Bima adalah seorang anak pindahan dari Jakarta yang dikenal dengan sifatnya yang bandel. Dengan tubuhnya yang tinggi dan postur tubuhnya tegak, serta rambut hitamnya yang selalu tampak acak-acakan, Bima memiliki aura pemberontak yang sulit untuk diabaikan. Ia jarang bergaul dan lebih sering terlihat sendirian, menyendiri di pojokan atau di tempat-tempat yang jarang didatangi orang. Teman-temannya hanya sedikit, dan mereka pun sebagian besar adalah anak-anak yang dianggap "bermasalah" di sekolah.

Your NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang